Laporan
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Anemia
I.
Pengkajian
Tanggal Masuk : 16 Maret 2013 Jam : 13.00 WIB
Tanggal Pengkajian :
17 Maret 2013 Jam : 14.00 WIB
Ruang : Yudistira
A.
Identitas
Klien
1. Nama : Tn. A
2. Usia : 60 tahun
3. Jenis
Kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Petani
6. Status
: Kawin
7. Agama : Islam
8. Bahasa
: Indonesia
9. Suku : Jawa
10. Alamat : Mangunsari
Rt/ Rw 01/ 02 kec. Tegowanu kab. Grobogan
11. No.
Register : 247926
12. Diagnosa
Medis : Anemia
13. Pembiayaan
Kesehatan : Jamkesmas
B.
Penanggung
Jawab
1. Nama :
Tn. A
2. Usia
: 22 tahun
3. Pendidikan
: SMA
4. Pekerjaan :
Petani/ buruh
5. Agama : Islam
6. Bahasa
: Indonesia
7. Suku : Jawa
8. Alamat : Mangunsari Rt/ Rw 01/ 02 kec. Tegowanu kab. Grobogan
9. Hubungan
dengan klien : Anak
10. No.
telp yang bias dihubungi : 085740xxxxxx
C.
Keluhan
utama
Sejak seminggu yang lalu klien
merasakan pusing dan lemah.
Provocation : Klien mengatakan pusing dan
kelemahan yang terjadi karena klien terlalu lelah
Quality : Klien mengatakan nyeri
kepala seperti berdenyut-denyut dan tubuhnya terasa lemas
Regio : Nyeri seperti
berdenyut-denyut disebelah kanan dan kiri kepala
Severity : Nyeri kepala di skala 3 (skala ringan)
Time : Timbul saat beraktifitas
terlalu berat dan saat tidur akan bangun.
D.
Riwayat
Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sekitar seminggu
yang lalu merasa pusing, lemah, letih dan lesu saat beraktifitas. Kemudian 3
hari yang lalu klien mengatakan bahwa klien BAB dengan konsistensi lembek dan
berwarna hitam. Klien mengatakan sering meminum obat di pasaran ataupun jamu
untuk mengatasi keluhan anemianya. Klien merasa lebih baik setelah meminum obat
atau jamu.
E.
Riwayat
Penyakit Dahulu
Tahun 2010 klien pernah dirawat di
Rumah Sakit karena menderita anemia dan menghabiskan 3 kantong darah.
F.
Riwayat
Penyakit Keluarga
Klien mengatakan dikeluarganya
tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dialaminya
.
: Wanita
normal
: Laki-laki normal
: Penderita
anemia
:
Meninggal
:
Serumah
G.
Pemeriksaan
Fisik (Head to Toe)
1. Keadaan
Umum
Klien tampak sakit
sedang (TSS), terlihat lesu dan lemas.
2. Kesadaran
Composmetis
3. Vital
Sign
TD : 120/60 mm/Hg
N : 60 x/menit
RR : 16 x/menit
T : 37oC
TB : 155 cm
BB : 65 kg
4. Kepala
a. Kepala : bentuk maesosepal, tidak ada benjolan, lesi dan jaringan parut
b. Rambut : penyebarannya merata, berwarna hitam dan
sedikit putih.
5. Mata
Simetris antara mata kanan dan
kiri, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, reflex pupil terhadap cahaya
positif, pupil isokor.
6. Hidung
Tidak
ada polip, tidak ada sekret, tidak ada nafas cuping hidung.
7. Mulut
Mukosa
bibir kering, sianosis (-), tidak ada sariawan, terdapat benjol-benjol
kemerahan di gusi (kompensasi karena anemia), tidak memakai gigi palsu, tidak
ada pembengkakan tonsil, lidah simetris, warna lidah merah muda.
8. Telinga
Bentuk telinga normal, simetris
antara telinga kiri dan kanan, sedikit serumen, ketajaman pendengaran normal
9. Leher
Tidak
ada lesi, tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid, tidak ada pembengkakan kelenjar
limfe.
10. Dada
dan Paru-paru
a.
Inspeksi
1)
Bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, tidak
ada lesi.
2)
Irama Pernapasan : Teratur
3)
Tanda-tanda kesulitan napas : Tidak Ada
4)
Retraksi otot Bantu pernapasan : Tidak Ada
b. Palpasi
1)
Taktil fremitus :
Simetris antara kanan dan kiri
2)
Nyeri Tekan :
Tidak ada
3)
Tidak ada benjolan
c. Perkusi : Sonor
d. Auskultasi
Suara napas : vesikuler
11.
Jantung
a.
Inspeksi
Ictus
cordis : Tidak
tampak
b.
Palpasi
1)
Pulsasi : Lemah
2)
Ictus
cordis : Teraba
di interkosta
V
c.
Perkusi
Timpani,
tidak ada pembesaran jantung
d.
Auskultasi
Bunyi jantung
I-II reguler, tidak ada gallop dan mur-mur
12. Abdomen
a. Inspeksi : Perut datar, tidak ada lesi, tidak ada
eritema, umbilikus kotor
b. Auskultasi : Bising usus 11 kali/menit
c. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi : Timpani
13. Genitalia
Alat kelamin pasien
terpasang selang kateter.
14. Ektremitas
a. Ektremitas
atas
Tgl
|
Kanan (Terpasang infus RL 20 tpm)
|
Kiri
|
||||||
Kesemutan
|
Edema
|
Baal
|
Nyeri
|
Kesemutan
|
Edema
|
Baal
|
Nyeri
|
|
17/03/2013
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1) Pergerakan sendi :
Bebas
2) Kekuatan Otot : skor 5
Keterangan:
0
: Panalisis sempurna
1
: Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau di
lihat
2
: Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan
3
: Gerakan yang normal melawan gravitasi
4
: gerakan yang penuh melawan gravitasi dan melawan tahanan
minimal
5
: Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi dan melawan tahanan penuh.
3) Oedema
: Tidak Ada
4) Akral dingin
b. Ekstremitas
bawah
Tgl
|
Kanan
|
Kiri
|
||||||
|
Kesemutan
|
Edema
|
Baal
|
Nyeri
|
Kesemutan
|
Edema
|
Baal
|
Nyeri
|
17/03/2013
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1) Pergerakan sendi : Bebas
2) Kekuatan Otot : Skor 5
Keterangan :
0
: Panalisis sempurna
1
: Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau di
lihat
2
: Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan
3
: Gerakan yang normal melawan gravitasi
4
: Gerakan yang penuh melawan gravitasi dan melawan tahanan
minimal
5
: Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi dan melawan tahanan penuh.
3) Odema tidak ada
4) Akral dingin
15. Kulit
dan kuku
Kuku agak kotor,
capilery refill <3 detik (normal). Kulit berwarna sawo matang, tidak terdapat
lesi, turgor kulit kering, terlihat pucat.
H.
Pengkajian Fungsional
1.
Kebutuhan
Oksigenasi
a.
Sebelum sakit
Klien mengatakan bahwa
klien tidak pernah mengalami gangguan pernapasan.
b.
Saat sakit
Klien mengatakan tidak
mengalami sesak napas. Namun klien terlihat banyak menguap (menunjukka klien
hipoksia), kurang bergairah dan masih terlihat lemas. Klien masih dapat bernapas
dengan normal tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.
2.
Kebutuhan
Nutrisi dan Cairan
a. Sebelum sakit
1. Frekuensi makan : 3 x sehari
2. Jumlah makanan :
Porsi standar
3. Jenis makanan : Makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, protein dan sayuran
4. Jenis
minuman : Air mineral, susu,
teh manis
5. Jumlah
minuman : 2 liter/hari
6. Intoleransi
makanan/minuman : Tidak Ada
7. Kesulitan
mengunyah : Tidak ada
8. Kesulitan
menelan : Tidak ada
9. Nafsu
makan :
Baik
b. Saat
sakit
3) Frekwensi
makan : 3 x sehari
4) Jumlah
makanan : Sesuai dengan program
RS
5) Jenis makanan :
Makanan yang mengandung karbohidat, serat, zat besi dan protein
6) Jenis minuman : Air mineral dan teh hangat
7) Jumlah minuman :
1,5 liter/hari
8) Intoleransi
makanan/minuman : Makanan tinggi zat besi
9) Kesulitan mengunyah :
Tidak Ada
10) Kesulitan menelan :
Tida Ada
11) Nafsu makan :
Menurun
12) Keluhan :
Klien merasakan mual, perut terasa penuh.
3.
Kebutuhan
Eliminasi
a. Sebelum sakit
BAB
|
BAK
|
||
Frekuensi
|
1x sehari
|
Frekuensi
|
7x sehari
|
Waktu
|
Pagi hari
|
Warna
|
Kuning
|
konsistensi
|
Padat
|
Bau
|
Ammonia
|
warna
|
Kuning
|
Cara eliminasi
|
Biasa
|
konstipasi
|
Tidak ada
|
Perasaan setelah BAK
|
lampias
|
Keterangan : 3 hari yang lalu klien mengatakan BAB dengan
konsistensi lembek berwarna hitam.
b. Saat sakit
BAB
|
BAK
|
||
Frekuensi
|
1x sehari
|
Frekuensi
|
6x sehari
|
Waktu
|
Tidak tentu
|
Warna
|
Kuning
|
konsistensi
|
Lembek
|
Bau
|
Ammonia
|
warna
|
hitam
|
Cara eliminasi
|
Biasa
|
konstipasi
|
Tidak ada
|
Perasaan setelah BAK
|
lampias
|
Suhu tubuh klien
mengatakan tidak mengalami kenaikan dan tidak mengalami demam. Saat dilakukan
transfuse darah klien ntidak menunjukkan reaksi pemberian tranfusi seperti
kenaikkan suhu.
5.
Kebutuhan
Aktifitas dan Latihan
a. Sebelum
Sakit
Kegiatan sehari-hari klien
adalah seorang petani dan selain itu juga seorang buruh di Grobogan. Klien
tidak pernah berolahraga akan tetapi sering berjalan kaki.
b. Saat
Sakit
Klien tidak mampu melakukan
kegiatan perawatan diri secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Aktivitas
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Makan
Mandi
Berpakaian
Toileting
Tingkat
mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Kemampuan ROM
Berjalan
|
√
√
√
|
√
√
√
√
√
|
|
|
|
Keterangan:
0 = Mandiri
1 =
Dibantu sebagian
2 = Perlu
bantuan orang lain
3 = Perlu bantuan orang lain dan alat
4 = Tergantung/tidak mampu
Kesulitan dalam aktifitas : klien mengatakan bahwa klien
agak sedikit kesulitan dalam melakukan aktifitas karena klien masih terasa
pusing lemas.
6.
Kebutuhan
Seksualitas
Klien tidak mengalami
masalah dalam kebutuhan seksualitas
7.
Kebutuhan
Psikososial
Stress dan Koping
Klien merasakan
bosan ketika di rumah sakit karena tidak bisa melakukan banyak aktivitas, tidak
ada yang mengurus pekerjaannya disawah. Sebagai kopingnya klien mengobrol
dengan teman sekamarnya atau keluarganya.
8.
Konsep Diri
a.
Gambaran Diri : Klien merasa percaya diri dengan bentuk tubuhnya. Klien
mengatakan bahwa klien tidak memiliki masalah tentang gambaran dirinya
b.
Ideal Diri : Klien megatakan bahwa klien merupakan seorang yang
cekatan. Masi mampu melakukan semua pekerjaannya.
c.
Identitas Diri : Klien mengatakan bahwa dia merupakan seorang laki-laki yang
memiliki 5 orang anak yang bekerja sebagai petani.
d.
Harga Diri : Klien merasa sebagai meanusia yang biasa dan hidup
sederhana.
e.
Peran :
Klien merasa sudah berperan baik sebagai kepala rumah tangga dalam mengurus
keluarganya dan juga klien merasa dapat membagi waktunya untuk keluarga.
9.
Kebutuhan Rasa
Aman dan Nyaman
Klien mengatakan
bahwa klien merasa kurang nyaman berada di kamar yang sedang di tempati ini
karena kamarnya terasa panas dan berisik.
10. Kebutuhan Spiritual
1.
Sebelum sakit : Klien melakukan sholat 5 waktu
2.
Saat sakit : Klien sama sekali tidak
melakukan sholat tetapi klien tetap berdoa untuk diberikan kesembuhan
11. Kebutuhan Higiene
Sebelum sakit
|
Saat sakit
|
||
Mandi
|
2x sehari
|
Mandi
|
1x sehari
|
Keramas
|
1x sehari
|
Keramas
|
2x sehari
|
Ganti pakaian
|
2x sehari
|
Ganti pakaian
|
1x sehari
|
Sikat gigi
|
2x sehari
|
Sikat gigi
|
1x sehari
|
Memotong kuku
|
2x /minggu
|
Memotong kuku
|
Tidak pernah
|
12. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit
|
Saat sakit
|
||
Waktu tidur
|
10.00 WIB
|
Waktu tidur
|
12.00 WIB
|
Waktu bangun
|
05.00 WIB
|
Waktu bangun
|
Tidak tentu, terkadang tidak bisa tidur
|
Masalah tidur
|
Ketika memikirkan banyak pekerjaan
|
Masalah tidur
|
adanya suara gaduh ketika di rumah sakit, belum
terbiasa dengan suasana tidur di rumah sakit, stress memikirkan pekerjaan dan
ketika kepala terasa nyeri atau pusing
|
Yang
mempermudah tidur
|
setelah melakukan banyak sekali aktifitas selama seharian penuh
|
Yang
mempermudah tidur
|
Ketika suara rumah sakit tenang dan nyeri kepala
hilang
|
Yang
mempermudah bangun
|
Kenginan untuk BAK
|
Yang
mempermudah bangun
|
Suara gaduh dan ketika nyeri kepala kambuh.
|
13. Kebutuhan Aktualisasi Diri
a.
Sebelum sakit : klien
mengaktualisasi dirinya dengan membantu orang lain mengajarkan kemampuannya
dalam bertani.
b.
Saat sakit :
klien mengatakan bahwa ketika di rumah sakit klien hanya berdiam diri tidak
dapat menyalurkan kemampuan yang dimilikinya.
14. Kebutuhan Rekreasi
a.
Sebelum sakit :
klien mengatakan bahwa klien jarang berekreasi dengan keluarganya dan dengan
menonton TV di rumah.
b.
Saat sakit :
klien mengatakan merasa bosan, salah satu hiburannya adalah mengobrol dengan
temen sekamar atau dengan pasien lain
15. Kebutuhan Belajar
a.
Sebelum sakit :
klien mengatakan bahwa ia sudah sedikit mengetahui tentang anemia tetapi masih
bingung dengan melena yang dialaminya. Klien tahu harus meminum obat penambah
darah untuk mengatasi anemianya.
b.
Saat sakit : klien
sudah lebih paham tentang penyakit yang dialaminya, tahu apa yang harus
dilakukan.
I.
Pemeriksaan
Penunjang
No
|
Tanggal pemeriksaan
|
Jenis
pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai
normal
|
Kesan
meningkat/ menurun
|
Rasional
|
1.
|
18 Maret 2013 Jam 17.00 WIB
|
Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Jml Lekosit
Jml Trombosit
|
7,2 g/dl
26,40 g/dl
7,4 /uL
304 10^3/uL
|
14-18 g/dl
42-52 g/ dl
4,8-10,8 /uL
150-400 10^3/uL
|
Menurun
Menurun
Normal
Normal
|
Kebutuhan oksigen didalam tubuh tidak tercukupi.
Terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan darah akut (kehilangan darah
secara mendadak).
Tidak ada infeksi yang terjadi di dalam tubuh
Tidak ada perdarahan yang terjadi di dalam tubuh
|
2.
|
18 Maret 2013 Jam 18.30 WIB
|
Kimia Klinik
Kimia Lengkap
Glukosa darah sewaktu
SGOT
SGPT
Ureum
Creatinin
Kolesterol Total
Trigliserida
Protein Total
Albumin
Asam urat
Globulin
|
124 mg/dl
15 u/L
11 u/L
20,5 mg/dl
6,9 mg/dl
9,2 mg/dl
66 mg/dl
6,8 g/dl
3,5 g/dl
5,4 mg/dl
3,3 g/dl
|
70-115 mg/dl
< 31
<31
15,0-43,0 mg/dl
0,7-1,1 mg/dl
<200
50-200 mg/dl
6,4-8,2 g/dl
3,5-5,2 g/dl
2,3-6,1 mg/dl
1,8-3,2 g/dl
|
Meningkat
Normal
Normal
Normal
Meningkat
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Meningkat
|
Terjadi gangguan pada pankreas. Sehingga insulin
tidak bisa mengubah glukosa dan terjadi peningkatan glukosa dalam tubuh.
Enzim SGOT dalam jumlah yang normal menunjukkan
bahwa hati tidak mengalami kelainan.
Enzim SGOT dalam jumlah yang normal menunjukkan
bahwa hati tidak mengalami kelainan.
Pemeriksaan kadar ureum dalam darah dapat menjadi
acuan untuk mengetahui adanya Gagal ginjal akut yang ditandai dengan
penurunan mendadak kecepatan penyaringan ginjal, disertai dengan penumpukan
sisa metabolisme ginjal (ureum dan kreatinin).
Kreatinin adalah produk sampingan dari hasil
pemecahan fosfokreatin (kreatin) di otot yang dibuang melalui ginjal.
Peningkatan kadar kreatinin dalam darah menunjukkan terjadinya gangguan pada
fungsi ginjal.
Lemak dalam dalam pembuluh
darah normal
Lemak dalam pembuluh darah dalam
batas normal
Protein yang
cukup baik untuk tubuh dan metabolisme tubuh. Kelebihan protein dalam tubuh
tidak akan merusak ginjal tapi akan lebih membebani ginjal.
Albumin adalah
protein yang memfasilitasi retensi cairan di dalam darah dan berfungsi mengatur
volume cairan dan tekanan onkotik darah. Kenaikan kadar albumin menunjukkan
bahwa terjadi gangguan pada fungsi ginjal.
Penumpukan zat purin dalam sendi tidak tinggi
Mengukur protein dalam antibodi yang dibuat oleh
sistem kekebalan tubuh. Adanya infeksi dalam tubuh membuat
kadar globulin terjadi peningkatan
|
|
|
|||||
3.
|
19 Maret 2013 Jam 18.30 WIB
|
Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Jumlah Lekosit
Jumlah Trombosit
|
9,1 g/dl
32,20 %
10,2 / uL
340 10^3/uL
|
14.0-18.0 g/dl
42-52 %
4,8-10,8 / uL
150-400 10^3/uL
|
Menurun
Menurun
Normal
Normal
|
Kebutuhan oksigen didalam tubuh tidak tercukupi.
Terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan darah akut (kehilangan darah
secara mendadak). Pada klien terjadi karena klien mengalami melena.
Tidak ada infeksi yang terjadi di dalam tubuh
Tidak ada perdarahan yang terjadi di dalam tubuh
|
J.
Terapi
Tanggal
|
Jenis Terapi
|
Dosis
|
Rute
|
Indikasi & Cara Kerja
|
Kontra indikasi
|
Efek Samping
|
Peran Perawat
|
|
Minggu 17 Maret 2012
|
Infuse Ringer Laktat
|
20 tpm
|
Intravena
|
Indikasi
Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan
dehidrasi dan syok hipovolemik.
Cara Kerja :
Komposisi dan konsentrasi Ringer Laktat sangat
serupa dengan kandungan cairan ekstraseluler. Dalam cairan RL terdapat cairan
elektrolit seperti Natrium, Klorida,
Kalium. Elektrolit-elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan
cairan pada dehidrasi dan syok hipovolemik termasuk syok perdarahan.
|
Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel
hati, asidosis laktat.
|
Menyebabkan hiperkloremia dan asidosis metabolik,
karena akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi akibat metabolisme
anaerob.
|
|
|
|
Obat per interal
injeksi ceftriaxon
|
2x1 g (1 ampul)
|
Intravena
|
Indikasi
Untuk infeksi-infeksi berat dan yang disebabkan oleh
kuman-kuman gram positif maupun gram negatif yang resisten terhadap
antibiotika lain :
-Infeksi saluran pernafasan
-Infeksi saluran kemih
-Infeksi gonoreal
- Septisemia bakteri
-Infeksi tulang dan jaringan
-Infeksi kulit.
Cara kerja
Ceftriaxone merupakan golongan sefalosporin yang
mempunyai spektrum luas dengan waktu paruh eliminasi 8 jam. Efektif terhadap
mikroorganisme gram positif dan gram negatif. Ceftriaxone juga sangat stabil
terhadap enzim beta laktamase yang dihasilkan oleh bakteri.
|
Hipersensitif terhadap
cephalosporin dan penicillin (sebagai reaksi alergi silang)
|
Gangguan pencernaan diare, mual, muntah, stomatiti. Reaksi kulit: dermatitis, pruritus, urtikaria,
edema, eritema multiforme, dan reaksi anafilaktik.Hematologi: eosinofil, anemia hemolitik, trombositosis, leukopenia, granulositopenia.Gangguan sistem saraf pusat: sakit kepala. Efek samping lokal: iritasi akibat dari
peradangan dan nyeri pada tempat yang diinjeksi.Gangguan fungsi ginjal: untuk sementara terjadi peningkatan BUN.Gangguan fungsi hati: untuk sementara terjadi
peningkatan SGOT dan SGPT
|
|
|
|
Obat per oral
antacid
|
3x1 tab (200mg)
|
Oral
|
Indikasi
Untuk mengurangi gejala-gejala
yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung,
tukak pada duodenum dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri
ulu hati, kembung dan perasaan penuh pada lambung.
Cara kerja
Kombinasi Aluminium Hidroksida dan Magnesium
hidroksida merupakan antasid yang bekerja menetralkan asam lambung dan
menginaktifkan pepsin sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam
lambung dan pepsin berkurang. Di samping itu efek laksatif dari Magnesium
hidroksida akan mengurangi efek konstipasi dari Aluminium Hidroksida.
|
Penderita yang hipersensitif
terhadap salah satu komponen obat.
|
Efek samping yang umum adalah
sembelit, diare, mual, muntah dan gejala-gejala tersebut akan hilang bila
pemakaian obat dihentikan.
|
|
|
|
Obat per oral sukrafat
|
3x1 tab (5mg)
|
Oral
|
Pengobatan jangka pendek (sampai 8 minggu) pada duodenal utcer
Tukak lambung dan duodenum serta gastritis kronis
|
Konstipasi
Sakit kepala
Kulit kemerahan
Mual, Pusing, Nyeri pinggang.
|
Terjadinya efek samping sangat jarang,yang relatif
sering dilaporkan hanya konstipasi dan
mulut terasa kering. Keluhan lainnya
adalah diare,mual,muntah,tidak nyaman diperut,flatulent,pruritus, rash,
mengantuk,pening,nyeri pada bagian belakang dan sakit kepala
|
|
|
Tanggal 18 maret 2012
|
Infuse Nacl
|
20 tpm
|
Intravena
|
Indikasi
Untuk
resusitasi
Kehilangan Na
> Cl, misal diare
Sindrom yang
berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi
adrenokortikal, luka bakar)
Cara kerja
|
Hipertonik uterus, hiponatremia, retensi cairan. Digunakan
dengan pengawasan ketat pada CHF, insufisiensi renal, hipertensi, edema
perifer dan edema paru.
|
Edema jaringan pada penggunaan volume besar
(biasanya paru-paru), penggunaan dalam jumlah besar menyebabkan akumulasi
natrium.
|
|
|
|
Tranfusi darah 2 kolf
|
20 tpm
|
intravena
|
Indikasi
Pasien dengan kehilangan darah
dalam jumlah besar (operasi besar,perdarahan postpartum,kecelakan,luka bakar
hebat ,penyakit kekurangan Hb,atau penykit kekrangan darah).
Penyakit dengan syok hemoragi
Cara Kerja
1.
|
Pasien yang infeksi dan pasien yang memiliki golongan darah berbeda
|
-Alergi disebabkan
karena alergen didalam darah yang didonorkan ,darah hypersensitif terhadap
obat tertentu .
-Anafilaksis
disebabkan pemberian protein IgA keresepien penderita defisiensi IgA yang
telah membentuk antibodi IgA
-Sepsis
disebabkan komponendarah yang terkontamonasi oleh bakteri atau endotoksin.
-Urtikaria
disebabkan oleh alergi terhadap produk yang dapat larut dalam plasma donor.
-Kelebihan
sirkulasi disebabkan oleh komponen darah yang berlebihan atau diberkan
terlalu cepat.
-Hiperkalemia
disebabkan oleh penyimpanan darah yang lama sehingga melepaskan kaliom oleh
plasma sel.
-Hipotermi
disebabkan oleh pemberian komponen darah yang dingin dengan cepat atau bila
darah dingin diberikan melalui kateter vena sentral.
|
|
|
|
Obat per interal Injeksi ceftriaxon
|
2x1 ampul(1 g/ IV)
|
intravena
|
|
|
|
|
|
|
Obat per interal injeksi mecobulamin
|
3x1 ampul (1ml)
|
intravena
|
Indikasi
Neuropati
perifer dan anemia megaloblastik yang disebabkan defisiensi B12
Cara kerja
Mecobalamin
merupakan homolog vitamin B12, dan berhubungan erat dengan proses
transmetilasi sebagai koenzim-B12 yang terdapat dalam darah. Mecobalamin
dapat memperbaiki gangguan metabolisme asam nukleat dan protein di dalam
jaringan saraf, dengan cara mempermudah sintesis asam nukleat dan protein di
dalam sel-sel saraf, serta memperbaiki gangguan saraf sensoris dan motoris
|
Paien yang hipersensitif terhadap mecobalamin
|
Anoreksia, mual, diare, atau gangguan saluran cerna
lainnya dapat timbul setelah penggunaan.
|
|
|
|
Infuse aminolebam
|
20 tpm
|
intravena
|
|
|
|
|
|
|
Obat per oral sukrafat
|
3x1 tab (5mg)
|
Oral
|
|
|
|
|
|
|
Obat per oral antasid
|
3x1 tab (200mg)
|
Oral
|
|
|
|
|
|
Tanggal 19 maret 2013
|
Infuse Na Cl
|
20 tpm
|
intravena
|
|
|
|
|
|
|
Obat per interal injeksi ceftriaxon
|
2x1 ampul (1 gr/IV)
|
intravena
|
|
|
|
|
|
|
Transfusi darah
|
20 tpm
|
intravena
|
|
|
|
|
|
|
Obat per interal injeksi mecobulamin
|
3x 1 ampul (1 ml)
|
Intra vena
|
|
|
|
|
|
|
Infuse aminolebam 500 mL
|
20 tpm
|
intravena
|
|
|
|
|
|
|
Obat per oral sukrafat
|
3x1 tab (5mg)
|
Oral
|
|
|
|
|
|
|
Obat per oral antasid
|
3x1 tab (200mg)
|
Oral
|
|
|
|
|
|
Tanggal 21 maret 2013
|
Infuse Na Cl
|
20 tpm
|
Intra vena
|
|
|
|
|
|
|
Obat per interal injeksi ceftriaxon
|
2x1 ampul (1gr/V)
|
intravena
|
|
|
|
|
|
|
Obat per interal injeksi mecobulamin
|
3x 1 ampul (1ml)
|
intravena
|
|
|
|
|
|
|
Infuse aminolebam 500 ml
|
20 tpm
|
intravena
|
|
|
|
|
|
|
Obat per oral sukrafat
|
3x1 tab (5mg)
|
Oral
|
|
|
|
|
|
|
Obat per oral antasid
|
3x1 tab (200mg)
|
Oral
|
|
|
|
|
|
II.
A
III.
Analisa
Data
NO
|
Tanggal
|
ANALISA DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
DIAGNOSA
|
1
|
Minggu 17 Maret 2013
|
DS :
-Klien mengatakan susah untuk tertidur
- Merasa terganggu karena nyeri kepala yang
dirasakan
DO :
- Klien terlihat lemah
- Kamar klien penuh
dan lingkungan disekitar ramai
|
Nyeri kepala
|
Gangguan pola istirahat dan tidur
|
Gangguan pola istirahat dan tidur b.d nyeri kepala
|
2
|
Minggu 18 Maret 2013
|
DS:
- Pasien mengeluh pusing dan lemah
DO :
- Klien terlihat pucat
- Membrane mukosa kering
- Akral dingin
- TD 120/60 mmHg
- Konjungtiva anemis
- Hb 7,2 g/dl
- Ht 26,40 g/dl
|
Penurunan komponen seluler yang
diperlukan untuk pengiriman oksigen ke sel
|
Risiko tinggi gangguan perfusi
jaringan
|
Risiko tinggi gangguan perfusi
jaringan b.d penurunan komponen
seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen ke sel
|
3
|
Minggu 18 Maret 2013
|
DS :
- Klien mengatakan merasa lemah, letih dan lesu.
-Klien merasa tidak nyaman saat beraktifitas
DO :
- TD 120/60 mmHg,
- Hb 7,2 gr/dl
- Konjungtiva anemis
-Pasien tidak mampu beranjak dari tempat tidurnya,
pasien terlihat pucat dan lemah
|
Ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dengan kebutuhan
|
Intoleransi aktivitas
|
Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen
dengan kebutuhan
|
IV.
Diagnose
Keperawatan
1. Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan
nyeri kepala
2. Risiko
tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan
untuk pengiriman oksigen ke sel
3. Intoleransi
aktivitas berhungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai oksigen dengan kebutuhan
V.
Intervensi
Keperawatan
No
|
Tanggal
|
Diagnosa
|
Tujuan dan Kriteria
|
Intervensi
|
1
|
Minggu 17 Maret 2013
|
Gangguan pola istirahat dan
tidur b.d nyeri kepala
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 2x24 jam klien tidak mengalami gangguan pola tidur dengan
kriteria hasil:
1.
Mampu menciptakan pola tidur yang adekuat 6 – 8
jam per hari
2.
Tampak dapat istirahat dengan cukup
3.
TTV dalam batas normal
|
Mandiri:
1.
Ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan
nyaman
2.
Beri kesempatan klien untuk istirahat / tidur
3.
Evaluasi tingkat stress
4.
Monitor keluhan nyeri kepala
5.
Berikan relaksasi musik yang lembut
Kolaborasi:
Berikan obat sesuai indikasi
|
2
|
Senin 18 Maret 2013
|
Risiko tinggi gangguan perfusi jaringan b.d penurunan komponen seluler yang diperlukan
untuk pengiriman oksigen ke sel
|
Setelah dilakukan tindakan 3 X24 jam keadaan
perfungsi pada klien meningkat, dengan kriteria:
1.
Klien tidak mengeluh pusing
2.
Tanda-tanda vital dalam batas normal
3.
Konjungtiva merah (tidak pucat)
4.
CRT <3 detik
|
Mandiri:
1.
Kaji status mental klien secara teratur
2.
Kaji faktor-faktor yang menyebabkan penurunan sel
darah merah
3.
Kaji warna kulit, suhu, sianosis, nadi perifer
dan diaforesis secara teratur
4.
Cata adanya keluhan pusing
5.
Pantau frekuensi jantung dan irama
6.
Berikan makanan kecil atau mudah dikunyah, batasi
asupan kafein
Kolaborasi
1.
Pemberian transfusi darah
2.
Pemberian antibiotika
3.
Pertahankan cara masuk heparin (1V) sesuai
indikasi
4.
Pemantauan laboratorium
5.
Pemberian imunosupresif
|
3
|
Senin 18 Maret
2013
|
Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan
antara suplai oksigen dengan kebutuhan
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X 24 jam klien dalam
aktifitas sehari-hari terpenuhi dan meningkatnya kemampuan beraktivitas
dengan kriteria:
Klien
menunjukan kemampuan beraktivitas tanpa gejala-gejala yang berat , terutama
mobilisasi ditempat tidur
|
Mandiri
:
1. Kaji kemampuan ADL pasien.
2. Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan kelemahan
otot.
3. Menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi vitamin B12
mempengaruhi keamanan pasien/risiko cedera.
4. Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.
5. Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.
6. Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan kurangi suara bising,
pertahankan tirah baring bila di indikasikan.
7. Meningkatkan istirahat untuk
menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.
8. Gunakan teknik menghemat energi, anjurkan pasien istirahat bila terjadi
kelelahan dan kelemahan, anjurkan pasien melakukan aktivitas semampunya
(tanpa memaksakan diri).
9.
Meningkatkan aktivitas secara
bertahap sampai normal dan memperbaiki tonus otot/stamina tanpa kelemahan. Meingkatkan harga diri dan rasa terkontrol.
|
VI.
Implementasi
Tanggal dan Waktu
|
Implementasi
|
Respon
|
Minggu 17 Maret 2013
12.00
12.30
13.00
13.15
13.30
13.45
14.00
|
Diagnose 1
1.
Memberikan
injeksi ceftriaxone 2x1 ampul dan infuse RL 20 tpm
2.
Memberikan
obat oral sesuai dosis:
Antacid 3x1 tab
Sukrafat 3x1 tab
3.
Menciptakan suasana lingkungan yang
tenang dan nyaman
4.
Mengevaluasi tingkat stress
5.
Memonitor keluhan nyeri kepala
6.
Memberikan relaksasi musik yang
lembut
7.
Memberi kesempatan klien untuk istirahat.
|
DS : Klien menerima injeksi yang diberikan
DO : -
DS : Klien meminum obat yang diberikan
DO : -
DS : Klien mengatakan lebih bisa tenang
DO : Klien terlihat rileks
DS : Klien mengatakan stress apabila memirkan
penyakitnya
DO : Klien terlihat gelisah
DS : Klien mengatakan nyeri kepala seperti berdenyut
DO : Nyeri kepala dengan skala 3 ( skala ringan)
DS : Klien mengatakan menikmati lagunya
DO : klien terliat rileks
DS : Klien mengatakan ingin beristirahat
DO : -
|
Senin 18 maret 2013
14.30
14.45
15.00
15.10
19.00
19.15
|
Diagnose 2
1.
Mengkaji faktor-faktor yang
menyebabkan penurunan sel darah merah
2.
Mengkaji warna kulit, suhu,
sianosis, nadi perifer dan diaforesis secara teratur
3.
Memberikan
cairan infuse Nacl 20 tpm
4.
Memberikan
transfuse darah
5.
Mengambil
specimen darah untuk pemantauan laboraturium
6.
Memberikan
obat oral sesuai dosis:
Antacid 3x1 tab
Sukrafat 3x1 tab
|
DS : Klien mengatakan apabila terlalu lelah
penyakitnya kambuh
DO : Hb 7,2 g/dl
DS : -
DO : Klien terlihat pucat, lemas, suhu 37.5 C, nadi
80, TD 110/ 60 mmHg
DS : Klien menerima pemberian cairan yang diberikan
DO : -
DS : Klien bersedia menerima tranfusi darah
DO : Tidak terlihat reaksi pemberian tranfusi darah
DS : Klien mengatakan sakit saat pengambilan darah
DO : Klien terlihat meringis kesakitan
DS : Klien meminum obat yang diberikan
DO : -
|
Senin 18 Maret 2013
15.30
15.45
16.00
16.16
|
Diagnose 3
1. Mengkaji kemampuan ADL pasien.
2. Menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi vitamin B12
mempengaruhi keamanan pasien/risiko cedera.
3. Memberikan lingkungan tenang.
4.
Meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan
menurunkan regangan jantung dan paru.
|
DS : Klien mengatakan lemas apabila beraktifitas
DO : -
DS : -
DO Tidak terlihat adanya perubahan neurology karena
anemia
DS : Klien mengatakan lebih bisa tenang
DO : Klien terlihat rileks
DS : Klien mematuhi perawat dan mau beristirahat
DO : -
|
Selasa 19
Maret 2013
|
Diagnose 1
1.
Menciptakan suasana lingkungan yang
tenang dan nyaman
2.
Mengevaluasi tingkat stress
3.
Memonitor keluhan nyeri kepala
4.
Memberikan relaksasi musik yang
lembut
5. Memberi kesempatan klien untuk
istirahat
|
DS : Klien mengatakan lebih bisa tenang
DO : Klien terlihat rileks
DS : Klien mengatakan stress apabila memirkan
penyakitnya
DO : Klien terlihat gelisah
DS : Klien mengatakan nyeri kepala seperti berdenyut
DO : Nyeri kepala dengan skala 3 ( skala ringan)
DS : Klien mengatakan menikmati lagunya
DO : klien terliat rileks
DS : Klien mengatakan ingin beristirahat
DO : -
|
Selasa 19 Maret 2013
11.30
06.30
06.45
08.00
|
Diagnose 2
1.
Memberikan
injeksi ceftriaxone 2x1 ampul dan infuse RL 20 tpm
2.
Memberikan
obat oral sesuai dosis:
Antacid 3x1 tab
Sukrafat 3x1
tab
3.
Mengkaji warna kulit, suhu,
sianosis, nadi perifer dan diaforesis secara teratur
4.
Memberikan
cairan infuse Nacl 20 tpm
5.
Memberikan
transfuse darah
|
DS : Klien menerima injeksi
DO : -
DS : Klien mau meminum obat yang diberikan
DO : -
DS : -
DO : Klien terlihatlebih segar, suhu 37.5 C, nadi
80, TD 120/ 70 mmHg, Hb 9,1 g/dl
DS : Klien menerima pemberian cairan yang diberikan
DO : -
DS : Klien bersedia menerima tranfusi darah
DO : Tidak terlihat reaksi pemberian tranfusi darah
|
Kamis 21 Maret 2013
|
Diagnose 3
1. Mengkaji kemampuan ADL pasien.
2.
Memberikan
injeksi ceftriaxone 2x1 ampul dan infuse RL 20 tpm
3.
Memberikan
obat oral sesuai dosis:
Antacid 3x1 tab
Sukrafat 3x1 tab
|
DS : Klien mengatakan sudah kembali bugar
DO : Wajah klien terlihat lebih segar
DS : Klien menerima pemberian injeksi
DO : Klien terlihat rileks
DS : Klien mau meminum obat yang diberikan
DO : -
|
VII.
Evaluasi
No.
|
Tanggal
|
Diagnose
Keperawatan
|
Evaluasi
Hasil
|
TTD
|
1.
|
Minggu 17 Maret 2013
|
Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan
dengan nyeri kepala
1.
|
S : Klien mengatakan nyeri kepala berkurang dan
mulai bisa tertidur
O : Klien tampak lebih baik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1, 3
|
|
2.
|
Senin 18 Maret 2013
|
Risiko
tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan
untuk pengiriman oksigen ke sel
|
S : Klien mengatakan nyeri kepala berkurang, lemas
berkurang
O : Klien tidak terlihat pucat dan lebih segar
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 3, 5
|
|
3.
|
Senin 18 Maret 2013
|
Intoleransi
aktivitas berhungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan
|
S : Klien mengatakan masih merasa lemas jika
beraktifitas
O : Klien tampak lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
|
|
4.
|
Selasa 19 Maret 2013
|
Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan
dengan nyeri kepala
|
S : Klien mengatakan sudah bisa tidur dengan nyenyak
O : Klien terlihat segar
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
|
|
5.
|
Selasa 19 Maret 2013
|
Risiko
tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan
untuk pengiriman oksigen ke sel
|
S : Klien sudah tidak merasakan nyeri kepala
O : Klien sudah tidak terlihat lesu
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
|
|
6.
|
Kamis 21 Maret 2013
|
Intoleransi
aktivitas berhungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan
|
S : Klien mengatakan sudah bisa melakukan aktifitas
ringan
O : Klien terlihat lebih bugar dan tidak lemas
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
|
|