Thursday 3 March 2016

7 Gaya Hidup Sehat Pengurang Stress Bagi Penderita Diabetes


Stress merupakan suatu hal yang umum terjadi pada setiap orang. Namun,pada penderita diabetes, stress menjadi faktor terbesar yang berakibat pada naiknya kadar gula darah setelah pola diet dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. 7 Gaya hidup sehat pada penderita diabetes pada artikel ini secara umum melingkupi manajemen atau penatalaksanaan  stres yang bersifat holistik, yaitu mencakup aspek fisik, psikis, sosial dan spiritual. Berikut adalah 7 gaya hidup yang sehat bagi penderita diabetes.

1.Makanan
Makan dan minuman yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria yang halal,baik serta tidak berlebihan. Pada penderita diabetes,Jadwal makan hendaknya yang teratur dan tepat waktu, karena waktu makan dapat mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Menu makanan sebaiknya bervariasi, seimbang, namun tetap mengikuti pola diet diabetes. Jumlah kalori makanan juga sebaiknya disesuaikan dengan kondisi berat masing-masing orang. Bila diperlukan, penderita diabetes perlu berkonsultasi pada ahli gizi dalam menentukan menu yang baik untuk dikonsumsi. Hal ini selain bertujuan untuk menjaga gula darah dan berat badan yang ideal,juga untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh.

2.Tidur
Tidur adalah “obat” alamiah yang dapat memulihkan segala keletihan fisik dan mental. Tidur adalah kebutuhan mutlak bagi manusia, oleh karena itu jadwal tidur hendaknya teratur. Lama tidur yang baik adalah 7-8 jam dalam semalam. Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya tidur dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh serta konsenstrasi dan peningkatan stress pada manusia. Oleh karena itu, tidur yang cukup menjadi salah satu cara mengurangi stress yang baik.

3.Olahraga
Olahraga adalah salah satu cara menyehatkan tubuh dengan mengurangi stress, lemak dan gula darah. Olahraga tidak perlu mahal dan dapat dilakukan tanpa biaya. Misalnya jalan pagi, lari pagi ataupun senam, yang dilakukan setiap hari selama 30 menit atau sedikitnya 2 kali dalam seminggu. Namun perlu diingat bahwa sebaiknya dalam berolahraga, selain memperhatikan kadar gula darah dalam nilai stabil( di atas 125 mg/dl) untuk mencegah hipoglikemi, penderita diabetes juga perlu menggunakan sepatu yang empuk dan nyaman sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya luka, terutama pada area kaki.

4.Tidak merokok
Tidak merokok sangat baik bagi kesehatan dan ketahanan serta kekebalan tubuh. Perlu diketahui bahwa berdasakan penelitian  ( WHO, 1983, 1998; WFU,1998; WHO/ SEARO, 1998 Sujudi A., 1999 ). Selain menyebabkan adiksi, rokok juga menjadi sumber dari zat-zat berbahaya yang dapat merusak organ tubuh, terutama organ pernapasan, jantung dan pembuluh darah. Akibatnya,aliran darah menjadi terganggu dan berakibat pada terhambatnya asupan nutrisi dan oksigen pada jaringan tubuh. Rokok menjadi salah satu faktor terbesar yang memicu sulitnya luka untuk sembuh pada penderita diabetes. Perlu diketahui bahwa menghisap asap rokok dari orang lain juga harus dihindari,karena efeknya yang sama dengan perokok aktif.

5.Tidak mengonsumsi alkohol
Hasil penelitian yang telah dilakukan (Cahalan & Cisin,  1987; Alder, 1991; WHO/SEARO,1998) menyatakan bahwa penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, tindak kekerasan, kerusakan organ tubuh bahkan kematian. Konsumsi alkohol atau makanan yang mengandung alkohol juga dapat meningkatkan gula darah secara signifikan. Oleh karena itu, minuman yang telah menjalani proses fermentasi juga tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.

6.Pergaulan
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Lingkungan sekitar juga dapat menjadi sistem pendukung yang meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes secara keseluruhan. Untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap stres, penderita diabetes perlu meningkatkan sosialisasi  dan berdiskusi dengan teman, kerabat, dan keluarga. Apabila seseorang tetap tidak dapat memecahkan masalah setelah berbagi dengan orang-orang terdekatnya, maka berkonsultasi kepada ahli (psikolog / psikiater) juga menjadi pilihan yang baik.

7. Spiritualitas
Manusia adalah makhluk yang memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar spiritual. Spiritualitas tidak hanya berasal dari agama, namun juga dari keyakinan yang dimiliki seseorang. Manusia perlu meyakini bahwa apapun yang terjadi dalam hidup, tidak sepenuhnya berada di dalam kuasa manusia itu sendiri. Begitu pula dengan proses perjalanan penyakit seperti diabetes. Berbagai penelitian membuktikan bahwa tingkat keimanan seseorang erat hubunganya dengan imunitas atau kekebalan baik fisik maupun mental. Berdoa atau melakukan meditasi dengan baik, ikhlas dan khusyuk memiliki efek yang sama dengan relaksasi, sehingga dapat menurunkan kecemasan dan stress pada individu dan  membantu mengurangi kadar gula darah bagi penderita diabetes.

8. Hiburan dan rekreasi
Meluangkan waktu untuk rekreasi atau mencari hiburan sangat berguna dalam memulihkan ketahanan dan kekebalan fisik maupun mental. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menghabiskan waktu mencari kesenangan. Misalnya rekreasi di luar rumah, berpetualang, bermain game, membaca, menonton dan sebagainya. Hal yang demikian dapat mengurangi tingkat stress dan meningkatkan semangat bagi penderita diabetes.

Kontributor: Ns. Abi Sufyan Harits, S.Kep (Alumni Universitas Diponegoro)
Editor: Ns. Eka Putri Yulianti, S.Kep (Alumni Universitas Indonesia)

iklan perawatan luka

iklan