Friday 14 August 2015

pengkajian askep komunitas





HASIL PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS
DI RW IV KELURAHAN PUDAK PAYUNG, KEC. BANYUMANIK, KAB. SEMARANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Praktik Keperawatan Komunitas
Dosen Pembimbing: Ns.Artika Nurrahima, S.Kep., M.Kep

Oleh:
PROFESI NERS ANGKATAN XXIV
PROGRAM STUDI ILMU KEPERWATAN
 JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, 2014


PENGKAJIAN
MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS
RW IV KELURAHAN PUDAK PAYUNG, BANYUMANIK, SEMARANG

A. Data umum
1. Demografi
RW IV kelurahan pudak payung terdiri dari 2 wilayah yaitu sethuk dan sewan. Jumlah RT yang ada di RW IV sebanyak 9 RT, dengan jumlah kk sebanyak 463 kk, dan jumlah penduduk total sebanyak 1.649 jiwa. Batas wilayah RW IV sebelah utara berbatasan dengan RW V dan VII, sebelah timur berbatasan dengan hutan belantara, sebelah selatan berbatasan dengan RW III, sebelah barat berbatasan dengan RW I
2. Fasilitas
a. Pendidikan Formal Informal
Jumlah sarana pendidikan yang terdapat di RW IV ini di antaranya terdapat 1 PAUD, 2 SD, dan 1 taman pendidikan al quran
b. Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan yang terdapat di RW IV ini sebanyak 2 Posyandu lansia, yang terdiri dari 6 orang kader. Kegiatan posyandu masing-masing dilaksanakan pada pekan senin kedua pada bulan tersebut. Selain sarana kesehatan yang telah disediakan di RW IV, di wilayah ini juga terdapat 1 praktek dokter, 1 prakter perawat, dan 1 praktek bidan.
c. Kondisi lingkungan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan ketua RW dan RT didapatkan hasil bahwa lingkungan RW IV termasuk lingkungan yang aman, meskipun di RW IV ini tidak ada jam malam untuk setiap warganya akan tetapi sebagian besar warga RW IV sudah berada di rumah pkl. 22.00 WIB. Kondisi jalan di RW IV sebagian besar mengalami kerusakan, dan tidak sedikit terdapat tanjakan jalan di wilayah ini.
3. Kegiatan warga RW IV
Jenis kegiatan yang ada di RW IV diantaranya setiap hari minggu pertama di bulan tersebut dilakukan kumpulan PKK RT, pada hari senin kedua dilakukan kegiatan posyandu, perkumpulan ibu RW setiap tanggal 15, sedangkan pertemuan bapak RW setiap tanggal 4 pada bulan terebut. Selain perkumpulan yang sifatnya umum, di RW IV ini juga terdapat perkumpulan yang sifatnya untuk meningkatkan religiusitas, seperti adanya pengajian tiap minggu di wilayah sewan dan pengajian tiap rabu di wilayah sethuk.


B. Data Sosial
1. Kuesioner
a. Proporsi Umur
1) Proporsi Umur Penderita Hipertensi
Diagram 1 Proporsi Umur Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi adalah usia pra lansia yaitu sebesar 51% (24 orang).
2) Proporsi Umur Penderita Diabetes Mellitus
Diagram 2 Proporsi Umur Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus adalah usia pra lansia sebanyak 47% (8 orang)



2. Proporsi Jenis Kelamin
1) Proporsi Jenis Kelamin Penderita Hipertensi
Diagram 3 Proporsi Jenis Kelamin Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang adalah perempuan sebesar 78,70% (37 orang).
2) Proporsi Jenis Kelamin Penderita Diabetes Mellitus
Diagram 4 Proporsi Jenis Kelamin Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang berjenis kelamin perempuan sebesar 76% (13 orang).







3. Proporsi Tingkat Derajat Hipertensi
Diagram 5 Proporsi Tingkat Derajat HipertensiPenderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat derajat hipertensi penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, KecamatanBanyumanik Semarang adalah hipertensi grade II yaitu sebanyak 55,3% (26 orang)
4. Proporsi Tingkat Pendidikan
1) Proporsi Tingkat Pendidikan Penderita Hipertensi
Diagram 6 Proporsi Tingkat Pendidikan Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, KecamatanBanyumanik Semarang adalah tamat sd/sederajat yaitu 53,2% (25 orang).



2) Proporsi Tingkat Pendidikan Penderita Diabetes Mellitus
Diagram 7 Proporsi Tingkat Pendidikan Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=17)
 Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang adalah tamat sd/sederajat yaitu sebesar 47% (8 orang)
5. Proporsi Jenis Pekerjaan
1) Proporsi Jenis PekerjaanPenderita Hipertensi
Diagram 8 Proporsi Jenis PekerjaanPenderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar jenis pekerjaan penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang adalah ibu rumah tangga sebesar 38% (18 orang).
2) Proporsi Jenis Pekerjaan Diabetes Mellitus
Diagram 9 Proporsi Jenis PekerjaanPenderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar jenis pekerjaan penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang adalah wiraswasta yaitu 41% (7 orang).
6. Proporsi Jumlah Pendapatan per Bulan
1) Proporsi Jumlah Pendapatan per Bulan Penderita Hipertensi
Diagram 10 Proporsi Jumlah Pendapatan per BulanPenderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa proporsi jumlah pendapatan per bulan penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung sebagian besar berpenghasilan < Rp. 1423.500,00 yaitu sebanyak 72,30% (34 orang).

2) Proporsi Jumlah Pendapatan per Bulan Penderita Diabetes Mellitus
Diagram 11 Proporsi Jumlah Pendapatan per Bulan Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa proporsi jumlah pendapatan per bulan penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payungsebagian besar berpenghasilan < Rp. 1.423.000,00 yaitu sebanyak 94,10% (16 orang).
2. Wawancara
a. Hasil Wawancara dengan Ibu Ketua RW, RT dan kader posyandu
Ibu ketua RW IV berkata,“Jumlah pasti warga RW IV saya nggak tau mbak, tapi kalau KK ya kurang lebih sekitar 400 KK.Saya bisa bilang begitu soalnya satu RT itu biasanya 30-60 KK.Perinciannya kira-kira RT 1 ada 50 KK, RT 2 ada 33 KK, RT 3 ada 50 KK, RT 6 ada 45 KK, RT 9 30 KK. Itu semua RT yang ada di daerah Setuk, kalau RT 4,5,8 itu masuk daerah Sewan. Lebih detailnya bisa minta data dari kelurahan langsung aja mbak.Untuk masalah pekerjaan kebanyakan karyawan swasta sama wirausaha, kalau ibu-ibu ya biasanya di rumah aja alias ibu rumah tangga. Jarang mbak yang jadi pegawai negeri. Mmm kalau pendidikan apa ya mbak, ya macem-macem mbak. Ada yang lulusan SD, SMP, SMP, Sarjana juga ada tapi mungkin sedikit, terus yang nggak tamat SD juga ada mbak.”Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu ketua RW IV didapatkan hasil RW IV terdiri atas 9 RT. Jumlah KK di setiap RT berkisar antara 30-60 KK, sehingga apabila ditotal maka RW IV kurang lebih ada 400 KK.Sebagian besar warga RW IV memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta dan ibu rumah tangga.”

b. Hasil wawancara dengan pihak Puskesmas
Kepala Puskesmas berkata,“Warga yang berobat ke sini rata-rata dalam rentang anak-anak dan pra lansia, pasien lansianya sedikit, rata-rata mereka memilih berobat di tempat yang lebih dekat.Untuk pekerjaan, kebanyakan mereka itu karyawan swasta. Warga sini paling banyak sudah tamat SD.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala puskesmas didapatkan bahwa sebagian besar pasien puskesmas adalah anak-anak dan lansia, sedangkan untuk pekerjaannya adalah karyawan swasta.Selain anak-anak sekolah, kebanyakan warga sudah tamat Sekolah Dasar.

c. Hasilwawancara dengan warga
Warga T : “Disini kalau pendidikan lha cuma SD mbak, jaman dulu kan susah mbak kalau sekaolah nggak kaya sekarang. Kalau kerjanya sebagian besar buruh pabrik gitu lho mbak jadi penghasilannya pun nggak menentu, yang penting cukup buat makan hari ini aja udah syukur mbak.”
Warga D “Kebanyakan warga disini yaa hanya lulusan SD mbak, itu aja ada yang nggak lulus. Maklum mbak orang kampong mbak yang penting tahu huruf sama bisa baca lha udah cukup mbak. Oh, kalau pekerjaan banyaknya swasta sih mbak, ya buruh pabrik ya supir ya pedagang kayak saya ini. Jarang mbak yang jadi pegawai makanya penghasilannya ya nggak bisa tetap.”
Warga S ”Lah mbak saya orang nggak sekolah mbak, baca tulis aja hanya seadanya mbak. Warga disini kan orang jaman duu juga mbak, nggak sekolah, paling tinggi sekolah yaa SR itu mbak setingkat SD. Kan nggak ada ijazah sekolah mbak jadi kerjanya yaa serabutan gitu mbak, buruh mbak. Penghasilannya nggak banyak tapi cukuplah mbak kalau untuk makan hari ini.”
Warga J “Kalau saya hanya di rumah mbak, nggak sekolah mbak. Prinsip saya yang penting anak-anak saya bisa sekolah, sayanya nggak sekolah nggak apa-apa mbak. Mungkin sama yaa mbak sama warga disini, kebanyakan lulusan SD mbak setau saya. Terus bekerjanya yaa swasta mbak. Di sekitar sini kan banyak pabrik to yaa banyak yang kerja disitu.”
Warga S “Saya sekolah terakhir SD mbak, yang penting bisa baca tulis mbak kalau saya. Sepertinya sama ya dengan warga lainnya, setahu saya juga banyak yang lulusan SD mbak. Kerjanya juga sama kayak saya mbak, buruh atau karyawan swasta gitu mbak. Penghasilan ya namanya juga buruh mbak, nggak menentu. Kadang ada uang, kadang tidak”




C. Data Epidemiologi
1. Kuesioner
a. Hipertensi
1) Proporsi Lama Terdiagnosa Hipertensi
Diagram 12 Proporsi Lama Terdiagnosa Hipertensi pada
Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa lama terdiagnosa hipertensi pada penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang sebagian besar 0-6 tahun yaitu 85,10% (40 orang).
2) Proporsi Keluarga yang Mengalami Riwayat Hipertensi
Diagram 13 Proporsi Keluarga yang Mengalami Riwayat Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar tidak ada keluarga yang mengalami riwayat hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang yaitu sebanyak 56,3% (40 orang)
3) Distribusi Frekuensi Keluhan yang dirasakan Selama 6 Bulan Terakhir
Diagram 14 Distribusi Frekuensi yang dirasakan Selama 6 Bulan Terakhir Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa proporsi keluhan yang dirasakan selama 6 bulan terakhir pada penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang sebagian besar merasakan tengkuk berat sebanyak 25 orang.
4) Proporsi Waktu Munculnya Keluhan
Diagram 15 Proporsi Waktu Munculnya Keluhan padaPenderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa proporsi waktu munculnya keluhan pada penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang sebagian besar muncul sewaktu-waktu sebanyak 68% (32 orang).


5) Distribusi Frekuensi Penyakit Lain yang Diderita
Diagram 16 Distribusi Frekuensi Penyakit Lain yang Diderita Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidak memiliki penyakit lain yang diderita yaitu sebesar 20 orang.
6) Proporsi Tempat Pertama Kali Didiagnosa Hipertensi
Diagram 17 Proporsi Tempat Pertama Kali Didiagnosa Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar proporsi tempat pertama kali didiagnosa hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang yaitu berasal dari posyandu yaitu sebanyak 32% (15 orang)

b. Diabetes Mellitus
1) Proporsi Lama Terdiagnosa Diabetes Mellitus
Diagram 18 Proporsi Lama Terdiagnosa Diabetes Mellitus pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik Semarang yang mengalami hipertensi selama 1-5 tahun yaitu sebanyak 41,2% (7 orang).
2) Proporsi Keluarga yang Mengalami Riwayat Diabetes Mellitus
Diagram 19 Proporsi Keluarga yang Mengalami Riwayat Diabetes Mellitus pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidak tahu di keluarganya ada yang menderita diabetes mellitus yaitu sebanyak 47% (8 orang).
3) Distribusi Frekuensi Keluhan yang Dirasakan Selama 6 Bulan Terakhir
Diagram 20Distribusi FrekuensiKeluhan yang Dirasakan Selama 6 Bulan Terakhir pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang yang mengeluh  kesemutan selama 6 bulan terakhir yaitu sebanyak 6 orang.
4) Proporsi Waktu Munculnya Keluhan
Diagram 21Proporsi Waktu Munculnya Keluhan pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengalami keluhan yaitu sewaktu-waktu sebanyak 82% (14 orang).
5) Distribusi Frekuensi Penyakit Lain yang Diderita
Diagram 22 Distribusi Frekuensi Waktu Munculnya Keluhan pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengalami penyakit lain yang diderita yaitu hipertensi, sebanyak9 orang.
6) Proporsi Tempat Pertama Kali Didiagnosa Diabetes Mellitus
Diagram 23ProporsiTempat Pertama Kali Didiagnosa Diabetes Mellitus pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang memeriksakan  pertama kali di lainnya seperti praktek perawat sebanyak 47% (8 orang).
2. Wawancara
a. Hasil Wawancara dengan Ibu Ketua RW, RT dan kader posyandu
Ibu ketua RW IV berkata,“Masalah kesehatan di sini kebanyakan hipertensi mbak kalau lansia, terus ada juga yang kena DM. Selain itu palingan ya batuk pilek, tapi kan itu udah biasa lah ya mbak wong musimnya lagi kayak gini. Kayak diare, demam berdarah, atau tipes juga satu dua aja. Kasus TB itu ada 1 setau saya tapi orangnya tertutup mungkin karena malu atau memang susah bersosialisasi sama orang lain. Kasus gizi buruk, gmana ya mbak, kalau anak-anak yang kurus di sini ya banyak, contohnya anak saya sendiri. Makananya itu ya bergizi kok tapi dasar kadang susah makan sama anaknya yang gerak terus mungkin nggak jadi daging ya mbak.”Berdasarkan wawancara dengan ketua RW IV didapatkan hasil masalah kesehatan yang paling sering dijumpai di RW IV adalah hipertensi pada lansia dan ISPA pada anak, selain itu kasus Diabetes Melitus (DM) juga ditemukan. Sementara berdasarkan MW I terdapat kader posyandu yang berpendapat ISPA merupakan penyakit yang sering dijumpai dan perlu diatasi, akan tetapi sebagian besar kader lainnya berpendapat bahwa kasus DM memerlukan perhatian yang lebih dan penanganan dengan segera agar tidak menimbulkan komplikasi.”

b. Hasil wawancara dengan pihak Puskesmas
Kepala Puskesmas (Pak Ashudi) berkata, “Warga di Pudakpayung sini banyak yang tensinya tinggi mas, kalau anak-anak dan sebagian besar batuk pilek (ISPA), kalau gula kebanyakan langsung periksa di Rumah Sakit atau mantri di sana… Untuk warga di RW 04 data lengkapnya ada di buku laporan bulanan, itu yang lebih paham Bu Ayu atau Bu Iyra, nanti langsung datang saja ke ruangannya, ruangannya di sebelah sana.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Puskesmas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar warga Pudakpayung menderita hipertensi, sedangkan penyakit lain sesudahnya adalah ISPA.
Bu Ayu berkata, “Ini mbak datanya ada di buku laporan per tahun dan bulanan, kalau yang saya pegang laporan umum, jadi semua penyakitnya ditulis, kurang jelas untuk alamat-alamatnya, untuk yang lebih spesifik datanya, tanya ke Bu iyra di depan. Kebanyakan memang batuk pilek dan darah tinggi, penyakit yang lain juga ada.”
Berdasarkan wawancara dan buku laporan dari Bu Ayu didapatkan data umum pasien yang memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas, kebanyakan pasien menderita batuk pilek, kasus hipertensi di pudak payung tergolong cukup tinggi.
Bu Iyra berkata, “Ini mbak untuk buku laporan harian ada nama lengkap dan alamat, untuk hipertensi kodenya i10 untuk alamat RT dan RW ada di kolom paling kanan, nanti dicatat saja dulu, terus kalau ada yang belum jelas tanya kesini lagi.”

Berdasarkan wawancara dan buku laporan dari Bu Iyra didapatkan data penyakit pasien di RW 04  dengan penjabaran sebagai berikut: 22 penderita ISPA, 18 penderita hipertensi, 9 penderita diare, dan 4 penderita DM. Rata-rata warga penderita hipertensi sudah mengalaminya diatas 6 tahun yang lalu, sedangkan untuk DM diketahui 4 tahun yang lalu.

c. Hasil wawancara dengan warga
Warga T :
“Setau saya mbak, warga yang sakit darah tinggi di RW IV ki  banyak mbak. Itu depan saya punya darah tinggi, samping saya ini kakak saya juga punya darah tinggi, sampingnya rumahnya kakak saya juga ada darah tinggi mbak. Ada juga yang kena sakit gula juga mbak. Saya sama kakak saya juga kena sakit gula ini mbak.”
Warga D “Wah iya mbak disini banyak yang punya darah tinggi. Lha ini disekeliling rumah saya aja udah ada berapa mbak, banyak. Usianya yaa nggak sepuh banget mbak tapi udah pada kena darah tinggi. Coba saja nanti mbak e kalau habis dari rumah saya ngecek yang lain juga.”
Warga S “Iya mbak banyak yang darah tinggi. Saya nggak tahu yaa mbak berapa orangnya tapi setau saya sih banyak mbak. Untuk berapa banyaknya mungkin nanti mbak sama mas nya bisa tanya bu Kader.Terkadang mbak nggak hanya darah tinggi tapi yaa sok sok ada yang sama sakit gula juga mbak.”
Warga J “Darah tinggi yaa mbak? Banyak mbak. Itu lho mbak pas posyandu lansia biasanya pada ngecek mbak dan hasilnya yaa pada tinggi-tinggi mbak. Sama itu mbak gula itu lho mbak juga banyak yg gulanya tinggi sampai ada yang 400an mbak gulanya.”
Warga S “Kalau saya ini tensi nya memang selalu tinggi mbak kalau pas dicek. Kebanyakan warga disini juga sama mbak, banyak yang tinggi tensinya. Nggak cuma tensi ding mbak tapi sama gulanya juga mbak banyak yang tinggi. Ini menantu saya juga gulanya tinggi banget sampai 400an mbak.”



D. Perilaku dan Lingkungan
1. Kuesioner
a. Hipertensi
1) Proporsi Waktu Memeriksakan Tekanan Darah
Diagram 24 Proporsi Waktu Memeriksakan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa proporsi waktu memeriksakan tekanan darah di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang sebagian besar memeriksakan > 1 bulan sekali, yaitu 35 orang (74,50%).
2) Proporsi Konsumsi Rokok
Diagram 25 Proporsi Konsumsi Rokok pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengonsumsi rokok antara 0-9 batang/hari sebanyak 46 orang (97,9%).

3) Proporsi Makan Sayuran
Diagram 26 Proporsi Makan Sayuran pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengkonsumsi sayuran ≥ 3 kali/minggu sebanyak 46 orang (97,9%).
4) Proporsi Mengkonsumsi Daging Kambing
Diagram 27 Proporsi Mengkonsumsi Daging Kambing pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidak  mengonsumsi daging kambing sebanyak 35 orang (74,5%).





5) Proporsi Makan Makanan Berlemak
Diagram 28 Proporsi Mengkonsumsi Makan Makanan Berlemak pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengonsumsi makan makanan berlemak < 3 kali/minggu sebanyak 32 orang (68,10%).
6) Proporsi Penggunaan Garam dalam Memasak
Diagram 29 Proporsi Penggunaan Garam dalam Memasak pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang penggunaan garam dalam memasak adalah buruk yaitu sebanyak 43 orang (91,50%).





7) Proporsi Makan Makanan yang Diawetkan
Diagram 30 Proporsi Makan Makanan yang Diawetkan pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengonsumsi makanan yang diawetkan sebanyak 22 orang (53,20%).
8) Proporsi Minum Teh
Diagram 31 Proporsi Minum Teh pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang minum teh ≤ 3 kali/hari sebanyak 31 orang (66%).





9) Proporsi Minum Air Putih
Diagram 32 Proporsi Minum Air Putih pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang minum air putih < 7 gelas/hari sebanyak 27 orang (57,40%).
10) Proporsi Minum Kopi
Diagram 33 Proporsi Minum Kopi pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidak mengonsumsi kopi sebanyak 35 orang (74,50%).





11) Proporsi Minum Beralkohol
Diagram 34 Proporsi Minum Beralkohol pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidak pernah mengonsumsi minuman beralkohol sebesar 100% (47 orang).
12) Proporsi Minum Bersoda
Diagram 35 Proporsi Minum Bersoda pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidak mengonsumsi minuman bersoda sebanyak 43 orang (95,70%).





13) Proporsi Olah raga setiap Minggunya
Diagram 36 Proporsi Olah raga setiap Minggunta pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang olah raga setiap minggunya < 3 kali sebanyak 30 orang (63,80%).
14) Proporsi Lama Olah raga
Diagram 37 Proporsi Lama Olah raga pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang lama olah raga  < 15 menit sebanyak 26 orang (55,30%).






15) Proporsi Marah-Marah Saat Stres
Diagram 38 Proporsi Marah-Marah Saat Stres pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengalami marah saat stres sebanyak 39 orang (83%).
16) Proporsi Mudah Stres
Diagram 39 Proporsi Mudah Stres pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang sebagian besar mudah mengalami stres sebanyak 38 orang (80,90%).






17) Proporsi Durasi Tidur
Diagram 40 Proporsi Durasi Tidur pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang durasi tidur ≥ 5 jam (57,40%).
18) Proporsi Minum Obat Hipertensi
Diagram 41 Proporsi Minum Obat Hipertensi pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang teratur minum obat sebanyak 24 orang (51,10%).








19) Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Teratur/Tidak Pernah Minum Obat
Diagram 42 Distribusi FrekuensiAlasan Tidak Teratur/Tidak Pernah Minum Obat pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar alasan penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidak teratur minum obat adalah hipertensi dapat sembuh sendiri yaitu sebesar 19% (9 orang).
20) Proporsi Hasil Kuesioner Perilaku dan Lingkungan
Diagram 43 Proporsi  Hasil Kuesioner Perilaku dan Lingkungan pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku dan lingkungan pada penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang adalah baik, yaitu sebanyak 24 orang (51,06%).

b. Diabetes Mellitus
1) Proporsi Waktu Memeriksakan Gula Darah
Diagram 44 Proporsi Waktu Memeriksakan Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang memeriksakan gula darah setiap 2 bulan sekali, yaitu sebesar 58,8% (10 orang).
2) Proporsi Makanan yang Dikonsumsi
Diagram 45 Proporsi Makanan yang Dikonsumsipada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidak patuh dalam mengkonsumsi makanan, yaitu sebesar 88,2% (15 orang).


3) Proporsi Minuman yang Dikonsumsi
Diagram 46 Proporsi Minuman yang Dikonsumsipada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang patuh dalam mengkonsumsi minuman, yaitu sebesar 64,7% (11 orang).
4) Proporsi Jenis Gula yang Dikonsumsi Setiap Hari
Diagram 47 Proporsi Jenis Gula yang Dikonsumsi Setiap Hari pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengkonsumsi jenis gula setiap hari adalah gula pasir sebesar 65% (11 orang).


5) Proporsi Jumlah Gula yang Dikonsumsi dalam Sehari
Diagram 48 Proporsi Jumlah Gula yang Dikonsumsi Setiap Hari pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengkonsumsi gula sebanyak 1-2 sendok teh setiap hari sebesar 88,2% (15 orang).
6) Proporsi Jumlah Beras yang Dikonsumsi Sendiri Setiap Hari
Diagram 49 ProporsiJumlah Beras yang Dikonsumsi Sendiri Setiap Hari pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengkonsumsi beras sebanyak 3/4 sampai 2,5 gelas belimbing setiap hari yaitu sebanyak 10 orang (58,8%).

7) Proporsi Konsumsi Air Putih Setiap Hari
Diagram 50 Proporsi Konsumsi Air Putih Setiap Hari pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengkonsumsi air putih setiap hari sebanyak > 2 liter yaitu sebesar 59% (10 orang).
8) Proporsi Kebutuhan Air Minum Berdasarkan Berat Badan
Diagram 51 Proporsi Kebutuhan Air Minum Berdasarkan Berat Badanpada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengkonsumsi air putih berdasarkan berat badan penderita sesuai dengan kebutuhan tubuh, yaitu sebesar 76,5% (13 orang).

9) Proporsi Olahraga dalam Seminggu
Diagram 52 Proporsi Olahraga dalam Seminggu pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang yang berolahraga < 3 kali seminggu, yaitu sebesar 64,7% (11 orang).
10) Proporsi Waktu Olahraga
Diagram 53 Proporsi Waktu Olahraga pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang berolahraga  sebelum tidur, setelah sarapan, kapan saja jika ada waktu yaitu, sebesar 64,7% (11 orang).




11) Proporsi Waktu Tidur dalam Sehari
Diagram 54 Proporsi Waktu Tidur dalam Sehari pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)
 Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar pada penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidur selama > 5 jam, yaitu sebesar 88,2% (15 orang).
12) Proporsi Banyaknya Terbangun untuk Buang Air Kecil pada Malam Hari
Diagram 55 Proporsi Banyaknya Terbangun untuk Buang Air Kecil pada Malam Hari pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang sering terbangun untuk buang air kecil pada malam hari yaitu menjawab iya sebesar 64,7% (11 orang).

13) Proporsi Perasaan Stres
Diagram 56 ProporsiPerasaan Stres pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besarpenderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengalami stres, yaitu sebesar 70,60% (12 orang).
14) Proporsi Konsumsi Minuman Beralkohol
Diagram 57Proporsi Konsumsi Minuman Beralkohol pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, yaitu sebesar 94,10% (16 orang).
15) Proporsi Konsumsi Minuman Bersoda
Diagram 58 ProporsiKonsumsi Minuman Bersoda pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang yang tidak mengkonsumsi minuman bersoda yaitu sebesar 100% ( 17 orang).
16) Proporsi Minum Obat DM dengan Teratur
Diagram 59Proporsi Minum Obat DM dengan Teratur pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang yang minum obat DM dengan teratur sebesar 52,9% (9 orang).


17) Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Teratur Dalam Minum Obat
Diagram 60 Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Teratur Dalam Minum Obat pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang yang tidak teratur dalam minum obat pada karena alasan besar adalah lainnya seperti obatnya terlalu banyak sebanyak 4 orang.
18) Proporsi Perilaku
Diagram 61 Proporsi Hasil Kuesioner Perilaku pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner perilaku menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku pada penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang sebagian besar adalah positif, yaitu sebesar 58,80% (10 orang).
2. Wawancara
a. Hasil Wawancara dengan Ibu Ketua RW, RT dan kader posyandu
Ibu ketua RW IV berkata,“Masalah perilaku ya kembali ke orangnya masing-masing mbak. Ada yang udah tau sakit terus menjaga tubuhnya tapi ada juga yang masih bandel masa bodoh sama pantangan. Kalau perilaku memeriksakan tekanan darah yang saya lihat di posyandu lansia itu animonya cukup bagus.Meskipun belum semuanya periksa di posyandu lansia tapi Alhamdulilah posyandu nggak pernah sepi, ya kurang lebih 30 orang yang periksa tiap ada posyandu.Tapi 30 orang itu sudah termasuk pralansia lho, nggak murni lansia semua.”

b. Hasil wawancara dengan pihak Puskesmas
Kepala Puskesmas berkata,“Warga sini kebanyakan cek tensi ga tentu ya mas, kalau sakit saja.Sebenarnya kita sudah antisipasi dengan ikut acara posyandu lansia tiap hari Senin minggu kedua, beberapa warga yang rajin melakukan kontrol tensi tiap kami kesana. Sedangkan pengecekan gula darah tidak tentu, malah banyak yang bilang takut untuk cek, takut sakit kena jarum atau takut setelah tau dirinya terkena penyakit gula…. Wah untuk kebiasaan merokok, makan, dan lain-lain ga ada datanya mas, idealnya memang menanyakan hal itu, tapi disini kan lumayan sibuk, pengkajian tidak terlalu dalam, yang penting diketahui penyakitnya dan kemudian diberi obat. Setau saya jarang ada kasus mabuk-mabukan karena alkohol, kebetulan kan bidan disini ada yang dari RW 04, beliau tidak pernah cerita tentang itu, dan memang tidak ada laporan tentang itu.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Puskesmas dapat disimpulkan bahwa cek tekanan darah setidaknya bisa dilakukan sekali dalam sebulan, karakteristik tertentu pada pasien yang bersedia datang karena kegiatan tersebut mengikuti kegiatan posyandu lansia di RW 04.Cek gula darah rutin jarang sekali dilakukan, dengan kebanyakan alasan dari warga itu sendiri. Sedangkan kebiasaan makan yang asin, rokok, makan sayur, makan daging kambing, makanan berlemak dst. tidak terkaji. Warga tidak mengkonsumsi alkohol dengan asumsi tidak adanya laporan di warga, khususnya RW 04 dengan bu bidan Puskesmas yang tinggal di lingkungan tersebut.



c. Hasil wawancara dengan warga
Warga T : “Kalau masalah ngecek tensi gitu saya rutin sebulan sekali mbak di posyandu lansia itu lho mbak. Kalau lagi tnggi ya saya minta obat mbak. Warga disini juga biasanya ngecek di posyandu itu mbak kalau nggak ya di tempat bu Bidan atau pak Mantri.”
Warga D “Kemarin saya cek di tempat anaknya teman saya yang dokter mbak. Lha saya ragu kalau cek di posyandu soalnya tensinya pakai tensi manual mbak. Tapi saya rutin mbak kalau ngecek tensi sama gula gitu. Kadang juga ngecek di apotik itu lho mbak kan ada cek cek gitu. Kalau obat iya saya minum mbak, obat tensi sama gula, saya minumnya teratur kok mbak sesuai aturan.”
Warga S ”Saya rutin mbak setiap bulan pasti ke posyandu lansia itu mbak. Ngecek tensi sama kalau ada tes gula ya saya ikut tes mbak. Kadang juga ke bu Bidan atau ke Pak Dokter. Alhamdulillah disini ada tenaga kesehatan mbak, ada Pak Dokter, Bu Bidan sama Pak Mantri juga. Saya nggak minum obat apa-apa mbak, ya saya hanya minum obat tradisional mbak. Misal saya denger dari tetangga atau temen tentang obat tradisional yang bisa menurunkan tensi ya habis itu saya cari mbak itu obatnya terus saya masak di rumah. Nggak mesti tapi mbak saya minumnya. Seadanya obat tradisionalnya itu.”
Warga J “Rutin mbak, saya rutin periksa di posyandu sebulan sekali. Kan paling hanya 15 menit mbak, ya nyempetin waktu mbak buat datang periksa. Kalau obat dari dokter gitu saya malah nggak minum mbak. Saya minumnya obat tradisional mbak kayak rebusan daun sirsak itu lho mbak, saya telatenin itu. Saya denger ada obat kayak gitu juga hanya dari teman saya mbak. Saya coba aja ya hasilnya lumayan mbak kalau menurut saya.”
Warga S “Selalu mbak, saya selalu periksa tensi di posyandu sebulan sekali sama sekalian minta obat mbak kalau sedang tinggi tensinya.”








E. Edukasi Dan Organisasi
1. Kuesioner
a. Hipertensi
1) Edukasi
a) Proporsi Pengetahuan tentang Faktor Resiko yang Menyebabkan Hipertensi
Diagram 62 Proporsi Pengetahuan tentang Faktor Resiko yang Menyebabkan Hipertensi pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tentang faktor resiko yang menyebabkan hipertensi adalah baik, yaitu sebanyak 31 orang (66%).
b) Proporsi Pengetahuan tentang Perilaku yang Menyebabkan Tekanan Darah Naik
Diagram 63 Proporsi Pengetahuan tentang Perilaku yang Menyebabkan Tekanan Darah Naik pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tentang perilaku yang menyebabkan tekanan darah naik adalah baik, yaitu sebanyak 27 orang (57%).
c) Proporsi Pengetahuan tentang Makanan yang dapat Menyebabkan Naiknya Tekanan Darah
Diagram 64 Proporsi Pengetahuan tentang Makanan yang dapat Menyebabkan Naiknya Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tentang makanan yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah adalah baik, yaitu sebanyak 25 orang (53,20%).
d) Proporsi Pengetahuan tentang Tanda dan Gejala Hipertensi
Diagram 65 Proporsi Pengetahuan tentang Tanda dan Gejala Hipertensi pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan
Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tentang tanda dan gejala hipertensi adalah baik, yaitu sebanyak 32 orang (68,10%).
e) Proporsi Pengetahuan tentang Komplikasi dari Hipertensi
Diagram 66 Proporsi Pengetahuan tentang Komplikasi dari Hipertensi pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tentang komplikasi dari hipertensi adalah baik, yaitu sebanyak 24 orang (51,10%%).
f) Proporsi Hasil Kuesioner Edukasi
Diagram 67 Proporsi Hasil Kuesioner Edukasi pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner edukasi menunjukkan bahwa sebagian besar edukasi pada penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang sebagian besar adalah baik, yaitu sebesar 57,45%.
2) Persepsi
a) Proporsi Persepsi Penderita tentang Pengetahuan
Diagram 68 Proporsi Persepsi Penderita tentang Pengetahuan pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner persepsi menunjukkan bahwa sebagian besar persepsi penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tentang pengetahuan adalah baik, yaitu sebanyak 25 orang (53,20%).
b) Proporsi Persepsi Penderita tentang Manajemen Pengobatan
Diagram 69 Proporsi Persepsi Penderita tentang Pengetahuan pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner persepsi menunjukkan bahwa sebagian besar persepsi penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tentang manajemen pengobatan adalah buruk, yaitu sebanyak 25 orang (53,20%).
c) Proporsi Hasil Kuesioner Persepsi
Diagram 70 Proporsi Hasil Kuesioner Persepsi pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner persepsi menunjukkan bahwa sebagian besar persepsi pada penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang sebagian besar adalah baik, yaitu sebanyak 24 orang (51,06%).
3) Dukungan dan saran
a) Proporsi Keterpaparan Informasi Penderita Terhadap Hipertensi
Diagram 71 Proporsi Keterpaparan Informasi Penderita Terhadap Hipertensipada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mendapatkan informasi kesehatan, yaitu sebanyak 28 orang (59,57%).

22 dari 28 penderita memperoleh informasi dari petugas kesehatan.
b) Proporsi Hasil Kuesioner Dukungan dan saran
Diagram 72 Proporsi Hasil Kuesioner Dukungan dan saran pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner dukungan dan saran menunjukkan bahwa sebagian besar dukungan dan saran pada penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang adalah buruk, yaitu sebanyak  29 orang (61,70%).
4) Akses Pelayanan Kesehatan
a) Proporsi Tempat Pelayanan Kesehatan yang digunakan untuk Memeriksakan Tekanan Darah
Diagram 73ProporsiTempat Pelayanan Kesehatan yang digunakan untuk Memeriksakan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar proporsi tempat pelayanan kesehatan yang digunakan untuk memeriksakan tekanan darahpada penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang adalah posyandu sebanyak 66% (31 orang).


b) Proporsi Asuransi Kesehatan yang Digunakan
Diagram 74 Proporsi Asuransi Kesehatan yang Digunakan pada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidak menggunakan asuransi kesehatan yaitu sebanyak 30 orang (63,80%).
c) Proporsi Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan
Diagram 75 ProporsiKemudahan Akses Pelayanan Kesehatanpada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengalami kemudahan dalam mengakses pelayanan kesehatan yaitu sebanyak 40 orang (85,1%).
 3 dari 7 orang yang mengalami kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan beralasan jaraknya jauh.
d) Proporsi Kepuasan dengan Pelayanan Kesehatan yang Diberikan
Diagram 76 Proporsi Kepuasan dengan Pelayanan Kesehatan yang Diberikanpada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)
 Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang merasa puas dengan pelayanan kesehatan yaitu sebanyak 37 orang (78,70%).

6 dari 8 penderita hipertensi tidak puas dengan pelayanan kesehatan karena petugas tidak ramah.

b. Diabetes Mellitus
1) Edukasi
a) Proporsi Pengetahuan tentang Faktor Risiko DM
Diagram 77 Proporsi Hasil Kuesioner Pengetahuan tentang Faktor Risiko DM pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mempunyai pengetahuan yang baik tentang faktor risiko DM, yaitu sebesar 64,7% (11 orang).
b) Proporsi Pengetahuan tentang Faktor Makanan
Diagram 78 Proporsi Hasil Kuesioner Pengetahuan tentang Faktor Makanan pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mempunyai pengetahuan yang baik tentang faktor makanan, yaitu sebesar 58, 8% (10 orang).
c) Proporsi Pengetahuan tentang Faktor Penyebab
Diagram 79 Proporsi Hasil Kuesioner Pengetahuan tentang Faktor Penyebab pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mempunyai pengetahuan yang buruk tentang faktor penyebab DM, yaitu sebesar 58,8% (10 orang).
d) Proporsi Pengetahuan tentang Gejala DM
Diagram 80 Proporsi Hasil Kuesioner Pengetahuan tentang Gejala DM pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mempunyai pengetahuan yang baik tentang gejala DM, yaitu sebesar 52,90% (9 orang).
e) Proporsi Pengetahuan tentang Akibat DM
Diagram 81 Proporsi Hasil Kuesioner Pengetahuan tentang Akibat DM pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mempunyai pengetahuan yang baik tentang akibat DM, yaitu sebesar 94,1% (16 orang).
f) Proporsi Pengetahuan terkait Diabetes Mellitus
Diagram 82 Proporsi Hasil Kuesioner Edukasi pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)
 Berdasarkan hasil kuesioner edukasi menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mempunyai pengetahuan yang buruk terkait diabetes mellitus, yaitu sebesar 52,90% ( 9 orang).
2) Persepsi
a) Proporsi Persepsi tentang Penyakit DM
Diagram 83 Proporsi Hasil Kuesioner Persepsi tentang Penyakit DM pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mempunyai persepsi yang baik tentang penyakit diabetes mellitus, yaitu sebesar 58,8% (10 orang).



b) Proporsi Persepsi tentang Pencegahan Penyakit DM
Diagram 84 Proporsi Hasil Kuesioner Persepsi tentang Pencegahan Penyakit DM pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mempunyai persepsi yang baik tentang pencegahan penyakit diabetes mellitus, yaitu sebesar 61,4% (11 orang).
3) Dukungan dan Saran
a) Proporsi Keterpaparan Informasi tentang Penyakit DM
Diagram 85 Proporsi Hasil Kuesioner Keterpaparan Informasi tentang Penyakit DM pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)
 Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mendapatkan informasi menganai penyakit DM adaah menjawab iya, yaitu sebesar 82,4% (14 orang).
b) Proporsi Dukungan dan Saran
Diagram 86 Proporsi Hasil Kuesioner Dukungan dan Saran pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa dukungan dan saran keluarga kepada penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang sudah baik yaitu sebesar 58,8% (10 orang).
4) Akses Pelayanan Kesehatan
a) Distribusi Frekuensi Tempat Memeriksakan Gula Darah untuk Pertama Kali
Diagram 87Distribusi Frekuensi Hasil Kuesioner Tempat Memeriksakan Gula Darah untuk Pertama Kali pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)
 Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang memeriksakan gula darah untuk pertama kalinya di praktek dokter yaitu sebesar 29% (5 orang).
b) Proporsi Jenis Asuransi Kesehatan
Diagram 88 Proporsi Hasil Kuesioner Jenis Asuransi Kesehatan pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mempunyai asuransi kesehatan BPJS yaitu sebesar 70,6% (12 orang).
c) Proporsi Kemudahan Periksa
Diagram89 Proporsi Hasil Kuesioner Kemudahan Periksa pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mengalami kemudahan dalam memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan yaitu sebesar 82,4% (14 orang).

3 dari 17 penderita DM beralasan tidak mudah dalam memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan karena harus membayar biaya transportasi, harus beberapa kali berganti alat transportasi, dan membayar biaya transportasi beberapa kali.
d) Proporsi Kepuasan dengan Pelayanan Kesehatan
Diagram 90 Proporsi Hasil Kuesioner Kepuasan dengan Pelayanan Kesehatan pada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)









Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes
mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang menjawab puas pelayanan kesehatan, yaitu sebesar 82,4% (14 orang).

3 dari 17 penderita DM mengatakan tidak puas karena terlalu banyak antrian, konsultasi kesehatan terlalu singkat, dan harus membayar obat terlalu banyak antrian.

2. Wawancara
a. Hasil Wawancara dengan Ibu Ketua RW, RT dan kader posyandu
Ibu ketua RW IV berkata,“Layanan kesehatan di RW IV ini ada posyandu lansia sama posyandu balita tiap hari senin minggu kedua.Waktu posyandu itu ada pemeriksaan tekanan darah, pengukuran berat badan, dan konsultasi kesehatan dengan pihak puskesmas. Selain itu disini juga ada praktik bu bidan, pak dokter sama pak mantri. Jadi tergantung kecocokan dan kemantepan masing-masing orang mau pilih periksa kemana.”
Kader posyandu berkata, “Untuk penyuluhan tentang penyakit hipertensi itu kayaknya sudah pernah ada tapi itu di kegiatan BKL (Bina Keluarga Lansia) kalau untuk DM atau penyakit lainnya belum ada penyuluhan ke warga.Palingan ya kader-kader ini yang sedikit-sedikit tau, tapi sedikit lho mbak.Jadi masih butuh buat tahu lebih banyak lagi.”

b. Hasil wawancara dengan pihak Puskesmas
Kepala Puskesmas berkata, “Warga sini kebanyakan sudah tau tentang hipertensi, tensinya tinggi itu sebutannya, biasanya kalau pusing, tengkuknya berat, dan “les-lesan” mereka langsung berpikir tekanan darahnya lagi tinggi. Kurang lebihnya bener kan mas? Setidaknya mereka jadi tidak panik, kemudian harapannya langsung istirahat.Untuk penyakit gula, warga juga mulai menyadari pentingnya membatasi asupan gula, karena sepengetahuan saya ada yang keluar masuk RS. Meskipun begitu mungkin masih banyak persepsi yang salah dari masyarakat, monggo tugasnya mas dan mba, panjenengan semua untuk tahu lebih dalam, ada banyak kader dan Bu RW yang siap membantu.”
Dari hasil wawancara dengan Kepala Puskesmas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan warga Pudakpayung pada umumnya sudah cukup baik untuk masalah hipertensi, hal tersebut ditunjukkan dengan gejala hipertensi seperti pusing dan tengkuk yang berat mengindikasikan kemungkinan terjadinya hipertensi. Hal serupa terjadi untuk pengetahuan tentang DM, beberapa kejadian di penyakit DM di RW 04 pada khsusunya meningkatkan kewaspadaan untuk penanggulangan DM. Meskipun begitu pola hidup sehat belum terkaji.

c. Hasil Wawancara dengan warga
Warga T : “Pantangan-pantangan yang nggak boleh dimakan sama orang yang darah tinggi sama gula saya ya sedikit banyak tahu mbak tapi nggak tahu itu bener apa nggak mbak kan saya tahu juga dari kata orang gitu mbak. Kalau akibat darah tinggi sama gula ya mungkin bahaya buat jantung jadi bisa stroke gitu ya mbak kayaknya.”
Warga D “Oh iya saya tahu mbak nggak boleh makan apa saja, kayak daging kambing itu nggak boleh kan mbak, terus makan santan sama gorengan sakjane juga nggak boleh. Saya tahu mbak tapi ya itu tahu dari temen saya mbak. Mungkin nanti lain kali dari mbaknya bisa ngasih penjelasan gitu mbak ke warga sini.”
Warga S “Ya tahu sedikit mbak kalau masalah pantangan makanan gitu, adik saya yang sering ngebilangin apa aja makanan yang nggak boleh dimakan. Kemarin pas lebaran kurban saya juga nggak makan kambing mbak, takut nanti tinggi. Kalau darah tinggi itu bisa jadi stroke gitu ya mbak kalau nggak salah mbak.”
Warga J “Saya lumayan mbak tahu kalau masalah makanan apa saja yang nggak boleh mbak kayak daging kambing gitu nggak boleh mbak. Nah kalau sayur-sayur mana yang boleh atau nggak boleh dimakan saya kurang tau mbak. Kangkung itu boleh dimakan mbak untuk yang punya darah tinggi? Saya juga tahu mbak sedikit kalau akibat darah tinggi, sak nalarnya saya ya mbak nanti itu aliran darahnya nggak lancar gitu mbak ke jantungnya. Jadi bisa sakit jantung mbak.”
Warga S “Iya mbak sudah sedikit tahu tentang kebiasaan makan yang boleh sama nggak boleh mbak. Kemarin pas lebaran saja saya hanya masakin aja mbak sama nyicipin halah saksendok nggak ada mbak. Takut saya mbak kalau darahnya naik lagi. Rasanya cengeng sama pegel-pegel gitu mbak kalau darahnya naik, nggak enak. Oh iya ya mbak, bisa sakit jantung apa ya pokoknya kalau ada darah-darah gitu ngaruhnya sama jantung mbak.”

F. Data Administrasi dan Kebijakan
1. Kuesioner
a. Hipertensi
1) Proporsi Kebijakan Mendapatkan Pengobatan Gratis Terkait Hipertensi
Diagram 91 Proporsi Kebijakan Mendapatkan Pengobatan Gratis Terkait Hipertensipada Penderita Hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah bulan Oktober 2014 (n=47)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan sebagian besar penderita hipertensi di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang mendapatkan pengobatan gratisyaitu sebanyak 26 orang (55,30%).
 1
4 dari 21 penderita hipertensi tidak mendapatkan pengobatan gratis karena syaratnya terlalu banyak.


b. Diabetes Mellitus
1) Proporsi Kebijakan Mendapatkan Pengobatan Gratis Terkait Diabetes Mellitus
Diagram 92 Proporsi Kebijakan Mendapatkan Pengobatan Gratis Terkait Diabetes Mellituspada Penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah Bulan Oktober 2014 (n=17)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan sebagian besar penderita diabetes mellitus di RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang tidak mendapatkan pengobatan gratis yaitu sebesar 94.1% (16 orang).

2. Wawancara
a. Hasil wawancara dengan Ibu Ketua RW, RT dan kader posyandu
Ibu ketua RW IV berkata, “Kalau posyandu itu kan ada petugas kesehatan dari pihak puskesmas mbak. Biasanya warga yang merasa ndak enak badan bisa periksa, konsultasi sama minta obat. Itu gratis mbak, cuma daftar sama nunjukin KTP aja. Kalau kegiatan lain ada BKL, BKL itu bina keluarga lansia tiap 3 bulan sekali. Jadi bentuk kegiatanya itu kita membina anggota keluarga yang merawat lansia.Nanti ada pendidikan kesehatan terus sharing tentang masalah-masalah yang biasa dialami oleh lansia. Kalau ke layanan kesehatan disini lumayan mudah mbak, meskipun puskesmasnya jauh tapi kan ada tenaga kesehatan yang buka praktik, pelayanannya juga memuaskan buktinya sampe sekarang belum ada warga yang komplain.Waduh kalo tentang asuransi saya kurang tahu ya, mungkin ada yang ikut ada yang enggak. Soalnya meskipun sekarang ada BPJS tapi kan tetap harus bayar ya mbak, enggak kayak Jamkesmas dulu.”

b. Hasil wawancara dengan pihak Puskesmas
Kepala Puskesmas berkata,“Seperti yang saya katakan sebelumnya, jadi gini mas, mbak; setelah saya melakukan pengamatan dan tanya-tanya langsung ke warga, kendala utama untuk berobat kesini sebenarnya jalan besar yang terlalu ramai itu, itu kan jalan provinsi, RW 04 dan sekitarnya ada di seberang jalan, untuk kesini saja harus menyebrang jalan besar tadi, ramai dan selalu begitu setiap hari…. Kalau tidak mau menyebrang jalan yang terlalu ramai itu, mereka harus memutar dengan jarak yang lumayan jauh.Hal tersebut tentu sangat mengganggu terutama bagi lansia, padahal mereka yang paling banyak membutuhkan akses penyedia layanan kesehatan. Oleh karena itu, kami mengambil inisiatif untuk melakukan pengobatan gratis pada masing-masing RW, kami bekerjasama dengan masing-masing RW, untuk RW 04 sendiri ada pada Senin minggu kedua awal bulan. Sasarannya para lansia dan mereka yang berkebutuhan lebih. Sedangkan untuk rencana jangka panjang, kami telah mengajukan proposal untuk relokasi Puskesmas menjadi di seberang jalan sana, dengan harapan lebih banyak warga yang mau datang. Dengan begitu, lokasinya semakin dekat dengan warga Pudakpayung, tanpa harus repot menyeberang atau memutar jalan lagi. Untuk sekarang, sebagian besar warga sudah tersentuh akses kesehatan dengan mengikuti program posyandu lansia, disitu bisa melakukan pemeriksaan beserta obat-obatan gratis. Untuk kasus-kasus yang lebih berat dan perlu penanganan lebih intensif dari Puskesmas melakukan rujukan ke Rumah Sakit terdekat, paling dekat dari sini RSUD Ungaran atau RSUD Kota Semarang, sedangkan pasien dengan gangguan jiwa bisa langsung dirujuk ke RSJD Amino Gondho Hutomo Semarang. Untuk masalah yang lebih serius lagi perlu surat rujukan dari RSUD untuk ke RSUP Kariadi. Warga sini kebanyakan masih tidak pakai jaminan atau asuransi kesehatan, bila ada rata-rata pakai Jamkesmas, yang sekarang jadi BPJS.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Puskesmas dapat disimpulkan bahwa kebanyakan warga tidak memilih opsi berobat di Puskesmas dikarenakan akses transportasi yang cukup sulit.Meskipun begitu Puskesmas telah memiliki 2 jenis penanggulangan masalah, yang pertama dengan ikut serta acara posyandu lansia, selain itu adalah dengan merencanakan pemindahan lokasi Puskesmas menjadi lebih dekat dengan warga Pudakpayung. Untuk alur rujukan tempat pelayanan kesehatan, alur pertama menuju RSUD terdekat yaitu RSUD Ungaran, untuk RSUD lain adalah RSUD Kota Semarang, sedangkan untuk alur selanjutnya seperti rujukan ke RSUP kariadi harus memperoleh surat rujukan dari RSUD tersebut. Kebanyakan warga tidak memiliki asuransi atau jaminan kesehatan, sedangkan yang sudah memilikinya lebih banyak menggunakan Jamkesmas atau BPJS.

c. Hasil wawancara dengan warga
Warga T : “Disini puskesmas ada mbak tapi warga sini pada malas ke puskesmas soalnya harus nyebrang jalan raya mbak, rame banget, pada takut nyebrang. Tapi biasanya ada petugas dari puskesmas yang datang pas posyandu itu mbak ngasih obat kalau ada warga yang minta.”
Warga D “Wah saya nggak pernah ke Puskesmas mbak, takut nyebrang jalannya. Saya milih ke apotek aja mbak kalau periksa sama beli obat. Jadi ya saya juga nggak tahu kegiatan apa yang dilakukan sama Puskesmas mbak.”
Warga S “Jarang mbak saya ke Puskesmas, pokoknya mending ke Posyandu atau bu Bidan aja mbak. Kegiatan di Puskesmas apa ya mbak, biasanya ada petugas yang datang sebulan sekali ke Posyandu, ngasih obat gitu mbak, gratis obatnya hanya ngasih KTP mbak.”
Warga J “Jauh mbak harus nyebrang ke Puskesmasnya, lebih baik yang deket-deket saja mbak kalau periksa. Nah itu setiap bulan Posyandu pasti datang mbak petugas dari Puskesmas. Kalau ada yang minta obat ya dikasih, kalau nggak minta ya nggak dikasih mbak.”
Warga S “Saya takut kalau ke Puskesmas mbak, takut nyebrang jalan besar itu mbak. Saya periksa ke posyandu aja udah cukup mbak. Oiya mbak, saya usul ada kegiatan senam gitu mbak. Dulu di RW sini pernah ada kegiatan senam lansia gitu mbak tapi mandeg. Kalau bisa nanti dijalankan lagi mbak, setiap hari Minggu kan lumayan mbak untuk olahraga.”

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
PENINGKATAN TEKANAN DARAH (HIPERTENSI)
Hari/Tgl
Data fokus Diagnosa keperawatan Tujuan Jangka Pendek
(10 hari – 2 bulan ) Tujuan Jangka Menengah (2-6 bulan) Tujuan Jangka Panjang
(>6bulan) Prioritas masalah Rencana tindakan
Kamis, 09 Oktober
2014 Sosial
DS:
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu RW kebanyakan warga RW IV adalah lulusan SD. Sebagian besar warga belum memahami cara penanganan hipertensi.
Berdasarkan wawancara dengan warga didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden RW IV berpendidikan SD, pekerjaan responden sebagaian besar sebagai buruh atau hanya ibu rumah tangga dan mempunyai penghasilan tidak menentu.
DO :
Sebanyak 53,2% responden berpendidikan SD
Sebanyak 40,4% responden mempunyai pekerjaan sebagai IRT
Sebanyak 72,3% responden berpenghasilan kurang dari Rp 1.423.500,00/bulan nya
Usia responden yang mempunyai hipertensi sebanyak 51,1% pada usia Pra-Lansia.
Sebanyak 78,7% responden yang mempunyai hipertensi berjenis kelamin perempuan
Sebanyak 25,5% responden mempunyai hipertensi pada grade 1
Sebanyak 55,3% responden mempunyai hipertensi pada grade 2
Sebanyak 19,1% responden mempunyai hipertensi pada grade 3

Epidemiologi
DS:
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu RW dan kaderdidapatkan hasil bahwa sebagian besar warga RW IV mempunyai hipertensi
Berdasarkan wawancara dengan warga didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden RW IV mempunyai hipertensi
DO :
Didapatkan data dari Puskesmas sebanyak 18 warga yang menderita hipertensi.
Terdapat 47 responden  (100%) mempunyai tekanan darah tinggi
Lama sakit hipertensi menunjukkan sebanyak 85,1% responden sakit sudah selama 0-6 tahun, 10,6% selama 14-20 tahun.
Sebanyak 35,2% responden tidak ada yang mempunyai hipertensi di keluarganya
Keluhan yang paling sering dirasakan oleh responden sebanyak 21,1% adalah tekuk terasa berat, 17,2% mata kunang-kunang, 7,8% jantung berdebar, 6,2% lumpuh, 15,6% tidak ada keluhan dan 14,1% merasakan keluhan yang lain
Sebanyak 68,1% responden mengalami keluhan yang muncul sewaktu-waktu
Sebanyak 36,2% responden memeriksakan tekanan darah ke Posyandu


Perilaku dan Lingkungan
DS:
Berdasarkan hasil wawancara dengan kader posyandu warga RW IV yang mmempunyai darah tinggi masih banyak yang mengonsumsi gorengan
Berdasarkan hasil wawancara dengan warga diperoleh hasil bahwa sebagian besar warga sudah melakukan pemeriksaan rutin sebulan sekali di Posyandu
DO:
Sebanyak 74,5% responden telah melakukan pemeriksaan tekanan darah minimal satu bulan sekali
Sebanyak 91,5% responden yang tidak konsumsi garam dengan baik
Ada sebanayak 25,5% responden pada HT grade 1 yang tidak baik dalam konsumsi garam
Ada sebanayak 46,8% responden pada HT grade 2 yang tidak baik dalam konsumsi garam
Ada sebanayak 19,1% responden pada HT grade 3 yang tidak baik dalam konsumsi garam
Sebanyak 53,2% responden masih mengkonsumsi makanan awetan
Sebanyak 57,4% responden masih mengkonsumsi air putih kurang dari 7 gelas/hari
Sebanyak 63,8% responden tidak melakukan olahraga 3x/minggu
Sebanyak 83% responden meluapkan emosi dengan marah-marah
Sebanyak 80,9% responden sering mengalami stress
Sebanyak 34% responden tidak pernah mengkonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darah
Sebanyak 48,9% responden tidak teratur dalam minum obat


Pendidikan dan Organisasi
DS:
Petugas Puskesmas mengatakan bahwa warganya jarang yang memeriksakan kesehatan ke Puskesmas karena harus menyebrang jalan besar yang sangat ramai.
Berdasarkan wawancara dengan warga diperoleh hasil bahwa sebagian besar warga tidak banyak tahu tentang hipertensi dan cara penanganannya
DO:
Sebanyak 34% responden mempunyai pengetahuan yang buruk tentang faktor resiko yang menyebabkan HT
Sebanyak 42,6% responden mempunyai pengetahuan yang buruk tentang perilaku yang beresiko menyebabkan HT
Sebanyak 46,8% responden mempunyai pengetahuan yang buruk tentang makanan yang beresiko menyebabkan HT
Sebanyak 34% responden mempunyai pengetahuan yang buruk tentang tand dan gejala HT
Sebanyak 48,9% responden mempunyai pengetahuan yang buruk tentang komplikasi yang dapat timbul pada penderita HT
Secara keseluruhan, ada 42,6% responden mempunyai pengetahuan yang buruk tentang HT
Persepsi responden terhadap pengetahuan tentang tekanan darah tinggi yang dialami menunjukkan sebanyak 46,8% mempunyai persepsi yang buruk dan sebanyak 53,2% mempunyai persepsi yang baik
Persepsi responden terhadap manajemen pengobatan tekanan darah tinggi yang dialami menunjukkan sebanyak 53,2% mempunyai persepsi yang buruk dan sebanyak 46,8% mempunyai persepsi yang baik
Sebanyak 61,7% responden merasa memiliki dukungan keluarga yang buruk
Sebanyak 66% warga mendapatkan akses pelayanan kesehatan dari Posyandu

Administrasi dan kebijakan
DS:
Berdasarkan hasil wawancara dengan warga diperoleh hasil bahwa ada petugas puskesmas yang selalu datang ke Posyandu setiap sebulan sekali untuk melakukan pemeriksaan dan pemberian obat gratis bagi warga yang membutuhkan
DO:
Sebanyak 40,4% responden tidak mendapatkan informasi kesehatan tentang penyakit HT yang dideritanya
Sebanyak 46,8% responden mendapatkan informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan 53,2% responden memperoleh informasi kesehatan dari selain petugas kesehatan (media,tetangga,teman,keluarga)
Sebanyak 63,8% responden tidak menggunakan asuransi kesehatan
Masih terdapat sejumlah 44,7% responden yang merasa belum mendapatkan pengobatan gratis
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri : hipertensi pada warga RW IV Kelurahan Pudak Payung Semarang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang manajemen hipertensi; kurang dukungan sosial: keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 minggu pasien menunjukkan keefektifan manajemen kesehatan diri tentang hipertensi dengan kriteria hasil:
Minimal 75% pasien mampu menyebutkan faktor-faktor yang meningkatkan tekanan darah minimal 2 buah
Minimal 75% pasien mampu menyebutkan perilaku yang beresiko menyebabkan peningkatan tekanan darah minimal 2 buah
Minimal 75% pasien mampu menyebutkan makanan/diit yang beresiko menyebabkan tekanan darah minimal 3 buah
Minimal 75% pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala yang meningkatkan tekanan darah minimal 3 buah
Minimal 75% pasien mampu menyebutkan komplikasi yang dapat timbul pada penderita tekanan darah tinggi minimal sebanyak 3 buah
Minimal 75% pasien mampu menyebutkan manajemen kesehatan diri berupa terapi komplementer tentang hipertensi minimal satu terapi
Minimal 75% pasien mampumenjelaskan cara melakukan manajemen kesehatan diri berupa terapi komplementer tentang hipertensi minimal satu terapi
Minimal 75% pasien dan keluarga mampu menyebutkan tindakan dan dukungan yang sebaiknya dilakukan untuk penderita darah tinggi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 minggu pasien dapat menunjukkan perilaku untuk melakukan manajemen kesehatan diri tentang hipertensidengan kriteria hasil:
Minimal 80 % pasien mampu melakukan pengecekan tensi darah di pelayanan kesehatan minimal 1 bulan sekali
Minimal 50% responden mampu melakukan pembatasan konsumsi garam dengan baik sesuai dengan grade hipertensinya
Minimal 75% pasien mampumelakukan pembatasan konsumsi makanan awetanmaksimal 1 kali/minggu
Minimal 75% pasien mampu melakukan kebiasaan minum air putih minimal 7-8 gelas/hari
Minimal 75% pasien mampumelakukan olahraga minimal 1kali/minggu
Minimal 75% pasien mampumelakukan teknik napas dalam untuk mengontrol emosi minimal 1 kali/hari
Minimal 75% pasien mampu mematuhi aturan dalam konsumsi obat hipertensi
Minimal 75% pasien mampu ikut serta dan melakukan minimal 1 terapi yang dapat mengontrol tensi darah secara rutin minimal sekali dalam seminggu
Minimal 75% pasien telah mendapatkan informasi dari petugas kesehatan minimal dalam bentuk pembagian leaflet/poster
Minimal 75% pasien dan keluarga mampu melakukan tindakan yang dapat mendukung anggota keluarga yang menderita hipertensi misalnya melakukan kontrol diit,dll
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 minggu pasien dapat menunjukkan perilaku untuk melakukan manajemen kesehatan diri hipertensi dengan kriteria hasil :

Minimal 75% pasien merasakan keluhan dapat berkurang  dari 4 keluhan menjadi 1 keluhan
Minimal 75% pasien dapat mengalami penurunan grade hipertensi, misalnya dari grade 3 menjadi grade 2
Prosentase populasi dalam masalh kesehatan 49,5%

A = 9
B =
C =
(A+2B)C = Community health development (8500)
Motivasi warga untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan.
Diskusikan fokus masalah kesehatan di RW IV dan membuat rencana tindakan.
Tingkatkan jaringan pendukung komunitas RW IV seperti FKD dan puskesmas Pudak payung
Kondisikan lingkungan yang nyaman dalam komunitas agar warga merasa nyaman.

Health Education (5510)
Kaji tingkat pengetahuan responden tentang tekanan darah tinggi melalui kuesioer hipertensi
Kaji faktor pendukung responden seperti dukungan keluarga, fasilitas kesehatan dan lingkungan
Berikan informasi kesehatan kepada pasien,keluarga dan kader posyandu tentang hipertensi yang meliputi : tanda dan gejala, proses penyakit, penyebab terjadinya penyakit dan cara mengatasinya dalam bentuk pendidikan kesehatan dan/atau leaflet/modul
Berikan pemeriksaan tensi darah seminggu sekali secara rutin
Catat tekanan darah pasien pada setiap pemeriksaan
Berikan informasi kepada responden dan keluarga tentang kondisi responden
Diskusikan dengan responden tentang terapi yang dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah yang  meliputi :
terapi kombinasi senam dan musik gamelan, terapi tertawa, dan terapi jus mentimun
Motivasi responden untuk selalu mengungkapkan perasaan dan kondisi kesehatannya kepada keluarga atau petugas kesehatan

Self Modification assistance (4470)
Kaji terapi yang biasa digunakan responden untuk mengontrol tekanan darah
Motivasi responden untuk tetap melakukan terapi untuk mengontrol tekanan darah
Diskusikan dengan responden tentang alasan dan keefektifan terapi yang biasa responden lakukan.
Berikan referensi lain tentang terapi untuk mengontrol tekanan darah seperti terapi SEFT dan terapi teknik nafas dalam
Motivasi responden untuk melanjutkan pengobatan yang berkesinambungan
Motivasi keluarga untuk memberikan dukungan dan melakukan pengawasan terhadap status kesehatan responden.

Family support (7140)
Fasilitasi komunikasi antara pasien dan keluarganya
Berikan informasi tentang penyakit dan kondisi pasien kepada keluarga
Ajarkan perawatan sederhana kepada keluarga dengan pasien hipertensi
Kenalkan keluarga dengan keluarga lain yang memiliki pengalaman serupa untuk sharing experience
Orientasikan keluarga pasien pada layanan kesehatan



RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
DIABETES MELLITUS (DM)
Hari/Tgl Data Fokus Diagnosa keperawatan Tujuan Jangka Pendek
(10hari – 2bln) Tujuan Jangka Menengah
(2-6 bulan) Tujuan Jangka Panjang
(>6bulan) Prioritas Masalah Rencana Tindakan
Rabu, 08 Oktober 2014 Sosial
DS:
Ketua RW mengatakan di RW IV terdapat sekitar 400 KK dengan pekerjaan rata-rata karyawan swasta dan wirausaha.
DO:
Dari 17 responden terdapat 64%pralansia (45-59 tahun), 17,6% lansia (>60 tahun), dan dewasa (<45 tahun)
Dari 17 responden terdapat 94,1% responden yang memiliki penghasilan kurang dari UMR

Epidemiologi
DS :
Ketua RW mengatakan bahwa masalah kesehatan yang sering terjadi di RW IV Kel. Pudak Payung adalah diabetes mellitus
2 kader di RW IV mengatakan bahwa masalah kesehatan yang sering terjadi adalah diabetes mellitus
8 dari 9 ketua RT mengatakan bahwa masalah kesehatan yang sering terjadi selain hipertensi adalah diabetes mellitus
DO :
Dari 90 sample terdapat 17 orang yang mengalami diabetes mellitus
Berdasarkan hasil kuesioner 52,9% responden memiliki hipertensi selain penyakit diabetes yang diderita.
Berdasarkan hasil kuesioner keluhan yang sering dikeluhkan yaitu kesemutan 23,5%, sering kencing 17,6%.

Perilaku dan Lingkungan
DS:
Tn. D mengatakan “Saya kalau periksa gula waktunya nggak tentu, itu di tempat teman saya kan dia punya alat sendiri.”
Ny. S mengatakan “Ya setelah tau kalau punya sakit gula saya nggak minum manis-manis, tapi kalau ya kadang minum manis kalau disuguhi atau di pertemuan.”
Dari 8 orang yang mengatakan malas : 1 orang mengatak malas minum obat, 1 orang mengatakan bosan minum obat, 2 orang mengatakan pasrah akan penyakit nya, dan lainnya mengatakan menyukai pengobatan tradisional daripada obat kimia dari dokter.
DO:
Berdasarkan hasil kuesioner dapat terlihat perilaku buruk 47,1%  penderita DM di RW IV dengan komponen perilaku antara lain:
- 58,8%responden memeriksakan gula darah dalam jangka waktu lebih dari 1 bulan.
- 88,2% responden masih banyak makan yang seharusnya dihindari.
- 35,3% responden masih banyak minum yang seharusnya dihindari.
- 88,2% responden mengkonsumsi gula 1-3 sendok teh per hari.
- 58,8% responden mengkonsumsi beras ¾ sampai 2 ½ gelas belimbing per hari.
- 23,5% responden mengkonsumsi air putih kurang dari kebutuhan tubuh.
- 58,8% responden tidak pernah berolahraga setiap hari
- 64,7% responden menggunakan waktu sebelum tidur, setelah sarapan, dan ketika ada waktu luang untuk berolahraga.
- 11,8% responden memiliki waktu tidur kurang dari 5 jam.
- 70,6% responden mudah mengalami stres saat ada masalah.
- 29,4% tidak teratur minum obat dan 17,6% tidak pernah minum obat DM.
Edukasi Dan Organisasi
DS:
Ny T mengatakan “saya tahu tentang penyakit gula ini dari seminar kesehatan di balai desa mbak.”
Tn. D mengatakan “Saya tahunya kalo sakit gula ya gara gara makanan itu, jadi kalau sudah kena gula nggak boleh makan sama minum yang manis-manis”
DO:
Berdasarkan hasil kuesioner dapat terlihat pengetahuan  penderita DM di RW IV antara lain:
- 5.9% responden memiliki pengetahuan buruk tentang akibat DM
- 35.3% responden memiliki pengetahuan buruk tentang faktor risiko DM
- 41.2% responden memiliki pengetahuan buruk tentang diit bagi penderita DM
- 47.1% responden memiliki pengetahuan buruk tentang gejala DM
- 58.8% responden memiliki pengetahuan buruk tentang faktor penyebab DM
Berdasarkan hasil kuesioner dapat terlihat 41,2% penderita DM memiliki persepsi buruk tentang penyakit DM.
Berdasarkan hasil kuesioner dapat terlihat dukungan keluarga terhadap  penderita DM di RW IV antara lain:
- 52,9% keluarga menanyakan tentang penyakit DM yang diderita oleh anggota keluarga lainnya.
- 41,2% keluarga sering menanyakan tentang keteraturan memeriksakan Gula Darah kepada anggota keluarga yang menderita.
- S35,3% selalu bersedia untuk mengantar klien kontrol atau berobat
- 41,2% keluarga  selalu mengingatkan tentang diet makan yang sehat untuk anggota keluarga yang menderita D

Administrasi Dan Kebijakan
DS:
Kader posyandu mengatakan belum pernah ada penyuluhan tentang penyakit diabetes mellitus di wilayah RW IV
Tn D mengatakan mengatakan bahwa belum pernah mendapatkan informasi tentang diabetes mellitus dari posyandu lansia atau petugas kesehatan.
DO:
Hasil kuesioner menunjukkan
- 18% responden merasa tidak puas dengan pelayanan kesehatan. Dari jumlah tersebut 34% karena terlalu banyak antrian, 33% karena waktu konsultasi terlalu singkat, dan 33% harus membayar obat.
- 18% responden belum mendapatkan informasi tentang penyakit diabetes melitus.
- 94% responden tidak mendapatkan pengobatan gratis. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada penderita Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Pudakpayung berhubungan kurang pengetahuan tentang manajemen diabetes mellitus, kurang dukungan sosial (00078) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama kurang dari 2 bulan, masalah kurang pengetahuan pada penderita DM di RW IV Kelurahan Pudakpayung dapat teratas, dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- 80% responden dapat menyebutkan faktor risiko DM
- 80% responden dapat menyebutkan penyebab penyakit DM
- 80% responden dapat menyebutkan tanda dan gejala DM
- 80% responden dapat menyebutkan diit yang baik bagi penderita DM
- 80% responden dapat menyebutkan manajemen stres bagi penderita DM
- 100% responden mendapatkan informasi kesehatan tentang penyakit diabetes. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama kurang dari 6 bulan, masalah perilaku buruk pada penderita DM di RW IV Kelurahan Pudakpayung  dapat teratasi, dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- 70%responden memeriksakan gula darah setiap bulan.
- 60% responden tidak mengkonsumsi diit mengandung kadar gula tinggi
- 60% responden tidak mengkonsumsi minuman yang mengandung kadar gula tinggi
- 60% responden mengkonsumsi gula maksimal 1 sendok teh per hari.
- 80% responden mengkonsumsi beras ¾ sampai 2 ½ gelas belimbing per hari.
- 90% responden mengkonsumsi air putih sesuai dari kebutuhan tubuh.
- 100% responden memiliki waktu tidur lebih dari 5 jam.
- 75% responden menggunakan manajemen stres seperti teknik relaksasi.
- 75% respondenminum obat secara teratur.
- 75% responden  berolahraga setiap hari
- 75% responden menggunakan waktu setelah sarapan untuk berolahraga.
.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama lebih dari 6 bulan, masalah sosial dan epidemiologi pada penderita DM di RW IV Kelurahan Pudakpayung  dapat teratasi, dengan kriteria hasil sebagai berikut:

- Tidak ada penyakit penyerta lain akibat diabetes melitus.
- 70% responden  menyebutkan berkurangnya keluhan  kesemutan, mudah lapar, mudah haus, dan atau sering kencing.
- Kadar glukosa darah sewaktu pada penderita DM di RW IV dapat turun 10 sampai 100 mg/dL
Prosentase populasi dalam masalh kesehatan 17%

A = 7
B =
C =
(A+2B)C =
Community health development (8500)
1. Dorong warga untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan.
2. Diskusikan fokus masalah kesehatan di RW IV dan membuat rencana tindakan.
3. Tingkatkan jaringan pendukung komunitas RW IV seperti FKD dan puskesmas Pudak payung
4. Kondisikan lingkungan yang nyaman dalam komunitas agar warga merasa nyaman.

Health Education(5510)
1. Kaji pengetahuan warga tentang DM
2. Beri pendidikan kesehatan mengenai pengertian, penyebab, gejala, dan pencegahan DM
3. Beri pendidikan kesehatan pada warga mengenai penanganan DM melalui
- Demonstrasi senam aerobic untuk DM
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengatasi stres

Nutrition counseling (5246)
1. Bangun hubungan terapeutik dengan warga.
2. Tentukan intake makanan dan kebiasaan makan warga.
3. Identifikasi kebiasaan makan yang dapat diubah.
4. Bantu warga menyadari kebutuhan nutrisi yang terkait penyakit DM.
5. Dampingi warga untuk mengingat konsumsi makanan setip hari.
6. Self management dengan pembuatan jadwal makan harian.
7. Berikan terapi komplementer untuk mengontrol gula darah.

Lower extremity monitoring (3480)
1. Inspeksi hygiene kulit
2. Kaji adanya edema
3. Kaji capillary refil
4. Kaji adanya perubahan perubahan warna, bentuk, kelembaban kulit dan kuku kaki
5. Ajarkan senam kaki untuk DM

Family support (7140)
1. Fasilitasi komunikasi antara pasien dan keluarganya
2. Berikan informasi tentang penyakit dan kondisi pasien kepada keluarga
3. Ajarkan perawatan sederhana kepada keluarga dengan pasien DM
4. Kenalkan keluarga dengan keluarga lain yang memiliki pengalaman serupa untuk sharing experience
5. Orientasikan keluarga pasien pada layanan kesehatan






LAMPIRAN





















Lampiran 1
KUESIONER TEKANAN DARAH TINGGI

A. SOSIAL
Identitas diri
1. Nama inisial : . . . . . . . . . . . . .
2. Alamat : . . . . . . . . . . . . .
3. Umur : . . . . . . . . . . . . . tahun
4. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
5. Pendidikan Terakhir
Tidak tamat SD/Sederajat Tamat SMA/sederajat
Tamat SD/Sederajat Tamat Sarjana / diploma
Tamat SMP/sederajat
6. Agama : . . . . . . . . . . . .
7. Status perkawinan
Menikah          Duda/janda      Belum menikah
8. Pekerjaan
Tidak bekerja  Wiraswasta Lainnya, ........
Ibu rumah tangga PNS
Pegawai swasta ABRI
9. Data Anggota Keluarga
Nama Jenis kelamin Usia Agama Status pernikahan Pekerjaan Pendidikan terakhir Riwayat penyakit







10. Penghasilan keluarga per bulan
> Rp. 1.423.500 ≤ Rp. 1.423.500
11. Tipe keluarga…
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam 1 rumah)
Keluarga besar (> 1 keluarga yang tinggal dalam 1 rumah)
Multiple/ Banyak  generasi (> 2 keluarga yang tinggal dalam 1 rumah
Lainnya, sebutkan………………..
B. EPIDEMIOLOGI
Riwayat Kesehatan
1. Kapan anda didiagnosa terkena tekanan darah tinggi? …………………….
2. Apakah ada keluarga anda yang terkena tekanan darah tinggi?
Ada, siapa……………………..
Tidak ada
Tidak tahu
3. Apakah anda mempunyaikeluhan selama 6 bulan terakhir?
Tidak ada
Ada
Jantung berdebar-debar Mata berkunang - kunang
Lumpuh
Tengkuk berat Lainnya......
4. Kapan keluhan tersebut muncul?
Sewaktu-waktu  Waktu ada masalah Istirahat
Sehabis bekerja        Saat bekerja
5. Apakah Anda memiliki penyakit lain?
Sesak nafas  Stroke Lainnya......
6. Dimana pertama kali anda didiagnosa mempunyai tekanan darah tinggi?
Posyandu lansia  Praktek dokter  Rumah sakit
Puskesmas  Bidan Lainnya.........

C. PERILAKU DAN LINGKUNGAN
1. Saya memeriksakan tekanan darah setiap....
≤ 1 bulan sekali > 1 bulan sekali
2. Saya merokok per hari sebanyak …….
0-9 batang/hari > 10 batang/hari
3. Saya makan sayuran sebanyak.....
< 3x/minggu ≥ 3x/minggu
4. Apakah anda mengkonsumsi daging kambing?
Ya Tidak
5. Saya makan makanan berlemak (makanan bersantan, mentega, gorengan) sebanyak...
< 3x/minggu ≥ 3x/minggu
6. Saya  menggunakan garam sehari untuk memasak sebanyak .....
≤ ½ sendok teh  ≤ ¼ sendok teh Tidak pernah
7. Apakah anda makan makanan yang diawetkan (sarden, mie instan)?
Ya Tidak
8. Saya minum teh sebanyak ....
≤ 3 gelas/hari > 3 gelas/hari
9. Saya  minum air putih sebanyak .....
< 7 gelas/hari  ≥ 7 gelas/hari
10. Apakah anda minum kopi?
Ya  Tidak
11. Apakah anda minum-minuman beralkohol?
Ya  Tidak
12. Apakah anda minum-minuman bersoda?
Ya  Tidak
13. Berapa kali anda berolah raga dalam 1 minggu?
< 3x/minggu  ≥ 3x/minggu
14. Berapa menit setiap kali anda berolah raga?
< 15 menit  ≥ 15 menit
15. Saya marah-marah saat stres...
Ya Tidak
16. Saya mudah stress...
Ya Tidak
17. Setiap hari saya tidur selama...
< 5 jam/hari ≥ 5 jam/hari
18. Kamar mandi di rumah saya licin
Ya Tidak
19. Bagaimana anda minum obat tekanan darah tinggi
Teratur sesuai aturan Tidak teratur
20. Bila TIDAK TERATUR/ TIDAK PERNAH, apa yang menjadi alasan anda.
Bosan Tekanan darah tinggi adalah takdir tuhan
Harga obat mahal Jarak yang jauh untuk membeli obat
Malas Nanti akan sembuh sendiri
Wajar kalau usia tua mengalami tekanan darah tinggi
Lainnya........
D. EDUKASI DAN ORGANISASI
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara memberikan tanda cek(√).Jawaban boleh lebih dari 1
No Pernyataan Ya Tidak Tidak Tahu
1 Penuaan meningkatkan resiko terjadinya tekanan darah tinggi
2 Faktor keturunan meningkatkan resiko terjadinya tekanan darah tinggi
3 Mandi malam meningkatkan resiko terjadiny tekanan darah tinggi
4 Kegemukan meningkatkan resiko terjadinya tekanan darah tinggi
5 Makan makanan yang tinggi garam dapat meningkatkan resiko terjadinya tekanan darah tinggi
6 Tidak minum obat tekanan darah tinggi teratur sesuai aturan memicu terjadinya tekanan darah tinggi
7 Sering stres meningkatkan resiko terjadinya tekanan darah tinggi
8 Kurang olah raga meningkatkan resiko terjadinya tekanan darah tinggi
9 Mengkonsumsi daun singkong dapat meningkatkan terjadinya tekanan darah tinggi
10 Kaku leher merupakan tanda terjadinya penyakit tekanan darah tinggi
11 Sakit kepala merupakan tanda terjadinya penyakit tekanan darah tinggi
12 Mata berkunang-kunang merupakan tanda terjadinya penyakit tekanan darah tinggi
13 Kaku sendi merupakan tanda terjadinya penyakit tekanan darah tinggi
14 Nyeri punggung merupakan tanda terjadinya penyakit tekanan darah tinggi
15 Takanan darah tinggi dapat mengakibatkan stroke/kelumpuhan
16 Makan daun bayam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi
17 Tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan gagal ginjal
18 Tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan serangan jantung
19 Tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan gangguan penglihatan
20 Penderita tekanan darah tinggi dapat mengkonsumsi makanan asin sesuai keinginan selama minum obat darah tinggi secara teratur
21 Penderita tekanan darah tinggi kategori sedang boleh memasak menggunakan garam maksimal 1 sendok makan per hari
22 Penderita tekanan darah tinggi harus mengurangi makanan berlemak
23 Jika tekanan darah menunjukkan 150/100, maka disebut tekanan darah tinggi
24 Mengkonsumsi mentimun dapat meningkatkan tekanan darah
25 Mengkonsumsi pisang dapat meningkatkan tekanan darah
26 Mengkonsumsi seledri dapat meningkatkan tekanan darah
27 Mengkonsumsi bawang dapat meningkatkan tekanan darah
28 Mengkonsumsi rokok dapat meningkatkan tekanan darah
29 Mengkonsumsi kopi dapat meningkatkan tekanan darah

Persepsi
Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai menurut  keyakinan anda saat ini dengan memberikan tanda centang () pada kolom yang tersedia. Tidak ada jawaban yang salah
PETUNJUK: SS : sangat setuju dengan pernyataan
S : setuju dengan pernyataan
TS : tidak setuju dengan pernyataan
STS : sangat tidak setuju dengan pernyataan
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Jika  seorang saat muda mempunyai tekanan darah rendah maka saaat tuatidak akan mengalami tekanan darah tinggi
2 Penderita tekanan darah tinggi yang senang beraktivitas maka tidak perlu minum obat tekanan darah tinggi
3 Tekanan darah tinggi tidak dapat disembuhkan
4 Lebih baik minum obat tradisional daripada minum obat tekanan darah tinggi
5 Penyakit tekanan darah tinggi yang saya derita merupakan suatu hal yang mengancam kehidupan saya
6 Apabila tensi normal maka tidak perlu minum obat
7 Tekanan darah tinggi merupakan takdir dari Tuhan
8 Tekanan darah tinggi dapat dikontrol
9 Saat mengalami tekanan darah tinggi, penderita tidak boleh instirahat karena akan semakin meningkatkan tekanan darahnya
10 Tekanan darah tinggi tidak akan terjadi pada usia muda

Dukungan Dan Sarana
Berikan tanda centang () pada kolom yang paling sesuai dengan perasaan anda terkait dukungan dari orang di sekeliling anda (keluarga, teman, tetangga dan tenaga kesehatan) terhadap perawatan tekanan darah anda. Tidak ada jawaban yang salah

No Pertanyaan Selalu Sering
(4-6x/minggu) Jarang
(1-3x/minggu) Tidak Pernah
1 Apakah keluarga menanyakan kondisi  kesehatan anda?
2 Apakah keluarga menanyakan kebiasaan anda memeriksakan tekanan darah?
3 Apakah keluarga membantu biaya pengobatan anda?
4 Apakah keluarga mengantar anda ke fasilitas kesehatan untuk periksa atau kontrol?
5 Apakah keluarga mengingatkan hal-hal yang dihindari dan dianjurkan untuk menjaga kestabilan tekanan darah ?

Akses pelayanan kesehatan
Pertanyaan isian : isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan keadaan yang anda alami sekarang
Pertanyaan pilihan ganda : berikan tanda centang (√) pada satu alasan yang anda rasakan paling mewakili terkait kondisi anda saat ini
1. Kemana anda paling sering memeriksakan tekanan darah anda …
1. posyandu
2. puskesmas
3. praktek dokter
4. bidan
5. lain-lain, sebutkan …..
6. tidak pernah
Apa yang menjadi alasan anda memilih jawaban tersebut diatas…………
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai tempat tersebut………menit
2. Apa jenis asuransi kesehatan yang Anda gunakan?
BPJS
Tidak menggunakan asuransi
Asuransi lainnya, sebutkan ...................................................
3. Apakah mudah untuk ke pelayanan kesehatan?
Ya
Tidak, alasan…………. (jawaban boleh lebih dari 1)
Harus membayar biaya transportasi (bus, angkot, ojek)
Jalannya rusak
Harus beberapa kali berganti alat transportasi
Lainnya, sebutkan................................
4. Apakah anda puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan?
Ya
Tidak, alasan................... (jawaban boleh dari 1)
Harus membayar obat Terlalu banyak antrian
Harus membayar biaya loket Konsultasi kesehatan terlalu singkat
Harus membayar biaya lab Dokternya sering tidak ada
Petugas kesehatan tidak bersikap baik
Petugas kesehatan tidak menjawabsemua pertanyaan anda terkait tekanan darah tinggi
Obatnya tidak manjur
Lainnya, sebutkan. . .

E. ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN
Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan kondisi anda saat ini.
1. Apakah anda pernah mendapatkan informasi tentang tekanan darah tinggi sebelum anda dinyatakan menderita penyakit tekanan darah tinggi?
Tidak
Ya, dari mana Anda mendapatkan informasi :
Petugas kesehatan Tetangga/teman
Keluarga Media (TV, koran, internet)
Lainnya,sebutkan



2. Apakah anda mendapatkan pengobatan gratis terkait tekanan darah tinggi?
Ya
Tidak, alasan……
Obatnya tidak manjur
Tidak ada orang yang membantu mengambil obat
Susah untuk mengambil obatnya
Syaratnya terlalu banyak
Lainnya, . . . . . . .  

= TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI ANDA DALAM MENGISI KUESIONER INI =































Lampiran 2
KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)

A. SOSIAL
IdentitasDiri
1. NamaInisial :
2. Alamat :
3. Umur :
4. JenisKelamin : Laki-laki Perempuan
5. BB terakhir :                    kg
6. GDS terakhir :                    mg/dl
7. PendidikanTerakhir :
Tidaktamat SD/sederajat
Tamat SD/sederajat
Tamat SMP/sederajat
Tamat SMA/sederajat
Tamatsarjana/diploma
8. Agama :
9. Status Perkawinan :
Menikah Duda/janda Belummenikah
10. Pekerjaan :
Tidakbekerja
Iburumahtangga
Pegawaiswasta
Wiraswasta
PNS
ABRI
Lainnya,…………
11. Data AnggotaKeluarga :
Nama JenisKelamin Usia Agama Status Pekerjaan Pend. terakhir Riwayat penyakit







12. Penghasilankeluargaperbulan :
>Rp 1.423.500 ≤ 1.423.500
13. Tipekeluarga
Keluargainti (ayah, ibu, dananak yang tinggaldalam 1 rumah)
Keluargabesar (>1 kepalakeluarga yang tinggaldalam 1 rumah)
Lainnya, sebutkan………

B. EPIDEMIOLOGI
Riwayatkesehatan
1. Kapanandadidiagnosaterkena diabetes melitus? .................
2. Apakahadakeluargaandayang terkena diabetes melitus?
Ada, siapa………………………. Tidakada Tidaktahu
3. Apakahandamempunyaikeluahanselama 6 bulanterakhir?
Tidakada
Ada, yaitu…
Mudahlapar Seringkencing Mudahhaus
Kesemutan Lainnya, sebutkan……
4. Kapankeluhantersebutmuncul?
Sewaktu-waktu Waktuadamasalah Istirahat
Sehabisbekerja Saatbekerja Lainnya……….
5. Apakahandamemilikipenyakitlainnya?
Gagalginjal Stroke Jantung
Hipertensi Lainnya…………….
6. Darimanaandapertama kali andadidiagnosaterkena diabetes melitus?
Posyandulansia PUSKESMAS Praktekdokter
Rumahsakit Bidan Lainnya…………….

C. PERILAKU DAN LINGKUNGAN
Berikantandacentang (√) padakolom yang tersedia sesuai denganapa yang andalakukansehari-hariterkaitperawatan diabetes mellitus:Tidakadajawaban yang salah
1. Kapan anda memeriksakan gula darah?
< 1 Bulan
≥ 1 Bulan
2. Makanan dan minuman apa saja yang biasa anda konsumsi? (Boleh pilih lebih dari 1)
Makanan:
Nasi
Kentang
Daging
Ikan
Makanan yang diawetkan dalam kaleng (misalnya:sarden)
Makanan yang digoreng
Roti manis
Sayur
Buah seperti apel,jeruk, mangga
Buah yang dikalengkan
Roti dari gandum
Tahu, Tempe
Telor
Kacang Minuman:
Air putih
Teh manis
Teh tawar
Susu kedelai
Sirup
Susu kental manis

3. Apa jenis gula yang anda konsumsi setiap hari?
Gula pasir Gula aren
Gula jagung Gula kelapa
4. Berapa banyak anda mengkonsumsi gula dalam sehari?
≤ 2 sendok
> 2 sendok
5. Berapa banyak anda memasakberasuntuk anda konsumsi sendiri setiap harinya?
< ¾ gelas belimbing
¾ sampai 2 ½  gelas belimbing
> 2 ½ gelas belimbing
6. Berapa gelas (gelas belimbing) anda minum air putih setiap hari? 1 gelas = 250 ml
< 8 gelas
≥ 8 gelas
7. Berapa kali anda berolahraga dalam satu minggu?
Tidak pernah
< 3 kali
≥ 3 kali
8. Kapan anda berolahraga?
Tidak pernah
Sebelum sarapan Setelah sarapan
Sebelum tidur Kapan saja jika ada waktu luang
9. Berapa jam anda tidur dalam sehari?
< 5 jam
≥ 5 jam

10. Apakah anda sering terbangun untuk buang air kecil pada malam hari?
Tidak Ya
11. Jika ada masalah, apakah anda mudah mengalami merasa stres?
Ya Tidak
12. Apakah anda minum minuman beralkohol?
Tidak Ya, berapa kali dalam seminggu?
13. Apakah anda minum minuman bersoda?
Tidak Ya, berapa kali dalam seminggu?
14. Apakahandateraturminumobat DM?
Ya Tidak
15. BilaTIDAK TERATUR, apa yang menjadialasananda?
Bosan Hargaobatmahal Jarakjauhuntukmembeliobat
Malas DM adalahtakdirTuhan Nantiakansembuhsendiri

D. EDUKASI DAN ORGANISASI
1. PREDISPOSING
a. Edukasi
Petunjuk: jawablahberikutinidengancaramemberikantandacentang (√)
No Pernyataan Ya Tidak Tidaktahu
1 Penuaanmeningkatkanresikoterjadinya diabetes mellitus
2 Faktorketurunanmeningkatkanresikoterjadinya diabetes mellitus
3 Tidursetelahmakanmeningkatkanresikoterjadinya diabetes mellitus
4 Kegemukanmeningkatkanresikoterjadinya diabetes mellitus
5 Penderita diabetes diperbolehkan mengkonsumsi gula maksimal 2 sendok makan sehari
6 Gula aren adalah salah satu jenis gula yang boleh dikonsumsi penderita diabetes mellitus
7 Gula pasir adalah salah satu jenis gula yang harus dihindari oleh penderita diabetes mellitus
8 Sering stress memicuterjadinya diabetes mellitus
9 Jarangolahragamemicuterjadinya diabetes mellitus
10 Orang yang beratbadannyaturun drastic merupakan tandadaripenderita diabetes mellitus
11 Luka yang tidakkunjungsembuhmerupakantandapenyakit diabetes mellitus
12 Seringlemasmerupakantandaterjadinyapenyakit diabetes mellitus
No Pernyataan Ya Tidak Tidaktahu
13 Penglihatankurangjelasmerupakantandaterjadinya diabetes mellitus
14 Diabetes mellitus dapatmengakibatkangagalginjal
15 Diabetes mellitus dapatmenyebabkan stroke
16 Penderita diabetes mellitus harusmengurangimakananmanis
17 Gula darah sewaktu lebihdari 200 Mgdldisebut diabetes mellitus
18 Mengonsumsiapelmeningkatkanguladarah
19 Mengonsumsikayumanisakanmeningkatkanguladarah
20 Mengonsumsi pare akanmeningkatkanguladarah
21 Mengonsumsibayamdapatmeningkatkanguladarah
22 Mengonsumsi air lemon dapatmeningkatkanguladarah

b. Persepsi
Pilihlahsatujawaban yang paling sesuaimenurutkeyakinanandasaatinidenganmemberikantandacentang (√) padakolom yang tersedia.Tidakadajawaban yang salah
Petunjuk:
SS : Sangatsetuju S : Setuju
TS : Tidaksetuju STS : Sangattidaksetuju
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Jika  seorang saat muda tidak mempunyai diabetes mellitus, maka saat tua tidak akan mempunyai diabetes mellitus
2 Diabetes mellitus merupakan hal yang mengancam kehidupan saya
3 Diabetes melitus tidak dapat disembuhkan
4 Lebih baik pengobatan tradisional dari pada minum obat DM
5 Apabila gula darah stabil, maka tidak perlu menjaga pola makan
6 Diabetes melitus merupakan takdir dari Tuhan
7 Gula darah dapat dikontrol
8 Saat gula darah penderita diabetes mellitus terlalu rendah, penderita harus diberikan air gula
9 Diabetes melitus tidak akan terjadi pada usia muda



2. REINFORCING
Dukungan Dan Saran
Berikantandacentang ()padakolom yang paling sesuaiterkaitdukungandari orang di sekelilinganda (keluarga, teman, tetanggadantenagakesehatan)
No Pertanyaan Selalu Sering
(4-6x/minggu) Jarang
(1-3x/minggu) Tidak Pernah
1 Apakah keluarga menanyakan tentang penyakit gula yang anda alami?
2 Apakah keluarga menanyakan kebiasaan anda memeriksakan gula darah?
3 Apakah keluarga membantu biaya pengobatan anda?
4 Apakah keluarga mengantar anda ke fasilitas kesehatan untuk periksa atau control?
5 Apakah keluarga mengingatkan tentang makanan dan minuman yang harus dihindari dan dianjurkan untuk memngontrol sakit gula yang anda alami?
6 Apakah keluarga mengingatkan hal-hal yang dihindari dan dianjurkan untuk kesehatan anda?

AKSES PELAYANAN KESEHATAN

Pertanyaan isian : isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan keadaan yang anda alami sekarang
Pertanyaan pilihan ganda : berikan tanda centang (√) pada satu alasan yang anda rasakan paling mewakili terkait kondisi anda saat ini
7. Kemana anda paling sering memeriksakan tekanan darah anda …
Posyandu Puskesmas Praktekdokter
Bidan Tidakpernah Lain-lain, sebutkan ….........
8. Apa jenis asuransi kesehatan yang Anda gunakan?
BPJS
Tidak menggunakan asuransi
9. Apakahanda mudahuntukperiksa kepelayanankesehatan?
Ya
Tidak, alasan…………. (jawabanbolehlebihdari 1)
Harus membayar biaya transportasi (bus, angkot, ojek)
Jalannya rusak
Harus beberapa kali berganti alat transportasi
Lainnya, sebutkan................................
10. Apakahandapuasdenganpelayanankesehatan yang diberikan?
Ya
Tidak, alasan................... (jawaban boleh dari 1)
Harus membayar obat Terlalu banyakantrian
Harus membayarbiayaloket Konsultasi kesehatanterlalusingkat
Harus membayarbiaya lab Dokternya seringtidakada
Obatnya tidak manjur Petugas kesehatantidakmenjawab
Petugas kesehatantidakbersikapbaik
Lainnya, sebutkan…

E. ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN
Berilahtandacentang (√)padajawaban yang andaanggapsesuaidengankondisiandasaatini.
3. Apakah anda pernah mendapatkan informasi tentang diabetes melitus sebelum anda dinyatakan menderita penyakit diabetes melitus?
Tidak
Ya, dari mana Anda mendapatkan informasi :
Petugas kesehatan
Keluarga
Tetangga/teman
Media (TV, koran, internet)
Lainnya,sebutkan
4. Apakah anda mendapatkan pengobatan gratis terkait diabetes melitus?
Ya
Tidak, alasan……
Obatnya tidak manjur
Tidak ada orang yang membantu mengambil obat
Susah untuk mengambil obatnya
Syaratnya terlalu banyak
Lainnya, . . . . . . .  


=== TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI ANDA DALAM MENGISI KUESIONER INI===





No comments:

Post a Comment

iklan perawatan luka

iklan