Friday 14 August 2015

SUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DENGAN MASALAH HIPERTENSI DAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA ANAK DI RW VII KELURAHAN PUDAK PAYUNG KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DENGAN MASALAH HIPERTENSI
DAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA ANAK
DI RW VII KELURAHAN PUDAK PAYUNG KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

I.         PENGKAJIAN
A.    MASALAH HIPERTENSI
1.      DATA SOSIAL
Nama wilayah        : RW VII Kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang
Luas wilayah          : ± 5 hektar
Batas Wilayah
Utara                 : RW 5 Kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang
Selatan              : RW 4 Kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang
Timur                 : RW 15 Kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang
Barat                 : RW 4 Kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang

a.      Umur
1)      Hasil Angket
Diagram 1
Disitribusi Frekuensi Usia Penderita Hipertensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 20014 (n=48)
Diagram 1 menunjukkan bahwa usia penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung,paling banyak pada kategori lansia sebanyak 31 orang (65%), penderita pra lansia sebanyak 16 orang (33%), dan dewasa sebanyak 1 orang (2%).

b.      Jenis Kelamin
1)      Data Angket
Diagram 2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penderita Hipertensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Diagram 2menunjukkan bahwajenis kelamin penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung, sebanyak 38 orang (79%) berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 10 orang (21%) berjenis kelamin laki-laki.








c.       Agama
1)      Data angket
Diagram 3
Distribusi Frekuensi Agama Penderita Hipetensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Diagram 3menunjukkan bahwa agama yang dianut penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung,sebanyak 47 orang (98%) beragama Islam, sedangkan yang beragama kristen hanya 1 orang (2%).













d.      Status Perkawinan
Diagram 4
Distribusi Frekuensi Status Pernikahan Penderita Hipertensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Diagram 4 menunjukan bahwastatus pernikahan penderita hipertensi RW VII Pudak Payung,  sebanyak 34 orang (71%) berstatus menikah dan 14 orang (29%) janda/duda.

e.       Pekerjaan
1)      Hasil Wawancara
Ibu RW VII mengatakan, “Kalo warga sini itu kebanyakan kerjanya di rumah mbak, ada yang jualan, bukin-bikin snack nanti dijual, jarang ada yang pegawai.”








2)      Hasil Angket
Diagram 5
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Penderita Hipertensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Diagram 5 menunjukkan bahwa jenis pekerjaanpenderita hipertensi di RW VII Pudak Payung,sebanyak 13 orang (27%) bekerja di sektor swasta, 13 orang (27%) menjawab pekerjaan lainnya yang diantaranya buruh/petani, 10 orang (21%) tidak bekerja, 7 orang (15%) bekerja sebagai wiraswasta, dan 5 orang (10%) bekerja sebagai ibu rumah tangga.












f.       Pendidikan Terakhir
Diagram 6
Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir Penderita Hipertensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Diagram 6 menunjukkan bahwapendidikan terakhir penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung sebanyak 22 orang (46%) berpendidikan tamat SD, 21 orang (44%) tidak tamat SD, 4 orang (8%) tamat SMP, dan 1 orang (2%) tamat sarjana/diploma.














g.      Penghasilan
Diagram 7
Distribusi Frekuensi Penghasilan Penderita Hipertensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Diagram 7 menunjukkan bahwa penghasilan penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung,sebanyak 29 orang (60%) memiliki penghasilan yang tidak tentu, 13 orang (27%) memiliki penghasilan kurang dari Rp. 1.423.000, dan 6 orang (13%) memiliki penghasilan lebih Rp. 1.423.000.













h.      Tipe Keluarga
Diagram 8
Distribusi Frekuensi Tipe Keluarga Penderita Hipertensi
Di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Diagram 8 menunjukkan bahwatipe keluarga penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung, sebanyak 18 orang (38%) berada dalam kategori keluarga inti, 11 orang (23%) berada dalam kategori keluarga besar, 10 orang (21%) berada dalam kategori lainnya diantaranya yaitu aging couple, dan 9 orang (19%) berada dalam kategori keluarga multipel.












2.      EPIDEMIOLOGI
Diagram 9
Distribusi Frekuensi tentang Insiden Hipertensi & Pra hipertensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=164)
Diagram 9 menunjukkan bahwa hasil screening keseluruhan dari warga RW VII Pudak Payung sebanyak 102 orang (62%) tidak mengalami hipertensi, sebanyak 48 orang (29%) mengalami hipertensi, dan sebanyak 14 orang (9%) mengalami pra-hipertensi.
a.      Data berdasarkan wawancara
1)   Kejadian hipertensi di RW VII kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu RW VII kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang, beliau mengatakan bahwa penyakit yang paling menonjol adalah hipertensi dan kebanyakan menyerang lansia.

2)   Penyebaran hipertensi di RW VII kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu RW VII kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang, beliau mengatakan bahwa kebanyakan penderita hipertensi berumur sekitar 50 tahun keatas. Wilayah yang paling banyak terdapat penderita hipertensi adalah RT 05.
3)      Waktu Penyebaran dan Kejadian Hipertensi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Kader RW VII kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang, beliau mengatakan bahwa warga yang berusia lanjut di RW VII rata-rata masih produktif. Sebagian besar warga menbuat snack dan menjadi buruh pembuat makanan. Jam kerja pembuat snack kebanyakan dimulai sejak sebelum subuh hingga siang atau sore hari.

b.      Data berdasarkan angket
1)      Lama Terdiagnosa Hipertensi
Diagram 10
Distribusi Frekuensi Data tentang Lamanya Penderita Terdiagnosa Hipertensi
Di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Diagram 10 menunjukkan bahwalamanya penderita terdiagnosa hipertensi di RW VII Pudak Payung,sebanyak 19 orang (40%) berada dalam rentang 1 – 5 tahun yang lalu, 10 orang (21%) berada dalam rentang 6 – 10 Tahun, 10 orang (21%) dalam rentang kurang dari 1 tahun, 6 orang (12%) tidak ingat, dan 3 orang (6%) berada dalam rentang lebih dari 10 tahun..




2)      Adanya Anggota Keluarga yang Memiliki Riwayat Hipertensi
Diagram 11
Distribusi Frekuensi data tentang Adanya Anggota Keluarga dari Penderita yang Memiliki Riwayat Hipertensi di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Diagram 11 menunjukkan bahwakeluarga penderita yang memiliki riwayat hipertensi di RW VII Pudak Payung,sebanyak 25 orang (52%) menjawab tidak ada keluarga yang memiliki riwayat hipertensi, 13 orang (27%) menjawab tidak tahu keluarganya memiliki riwayat hipertensi atau tidak, dan 10 orang (21%) menjawab ada keluarga yang memiliki riwayat hipertensi.





3)      Keluhan Selama 6 Bulan Terakhir
Gambar 1.12
Distribusi Frekuensi data tentang Keluhan yang Muncul Dala 6 Bulan Terakhir pada Penderita Hipertensi di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.12 menunjukkan bahwadata yang didapatkan mengenai keluhan yang muncul dalam 6 bulan terakhir pada penderita hipertensi RW VII Pudak Payung,sebanyak 14 orang (30%) merasakan tengkuk berat, sebanyak 10 orang (22%) merasakan jantung berdebar-debar, sebanyak 10 orang (21%) merasakan pusing, sebanyak 4 orang (9%) merasakan tidak ada keluhan, sebanyak 2 orang (4%) merasakan kaki sakit, sebanyak 2 orang (4%) merasakan lainnya bukan yang ada dalam kategori, sebanyak 1 orang (2%) masing-masing merasakan sakit punggung, 1 orang (2%) merasakan lutut nyeri, 1 orang (2%) merasakan pegal-pegal, 1 orang (2%) merasakan perut panas, dan 1 orang (2%) mata berkunang kunang.

4)      Waktu Kemunculan Keluhan
Gambar 1.12
Distribusi Frekuensi tentang Waktu Kemunculan Keluhan pada Penderita Hipertensi di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.12 menunjukkan bahwadata yang didapatkan mengenai waktu kemunculan keluhan pada penderita hipertensi RW VII Pudak Payung, sebanyak 22 orang (46%) menjawab bahwa keluhan muncul saat bekerja, sebanyak 11 orang (23%) menjawab ketika istirahat, sebanyak 9 orang (19%) menjawab ketika sehabis bekerja, sebanyak 4 orang (8%) menjawab waktu ada masalah, dan 2 orang (4%) menjawab tidak ada.






5)      Penyakit Lain
Gambar 1.13
Distribusi Frekuensi tentang Penyakit Lain yang dialami Penderita Hipertensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.13 menunjukkan bahwa data mengenai penyakit lain yang dialami penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung sebanyak 27 orang (56%) mengalami lainnya yang tidak disebutkan,sebanyak 9 orang (19%) mengalami sesak nafas, sebanya 5 orang (11%) tidak ada penyakit lain, sebanyak 2 orang (4%) mengalami diabetes melitus, 2 orang (4%) mengalami stroke, 2 orang (4%) mengalami magh, dan 1 orang (2%) mengamali penyakit jantung.








6)      Tempat Pertama Kali Terdiagnosa Hipertensi
Gambar 1.14
Distribusi Frekuensi tentang Tempat Penderita Pertama Kali Terdiagnosa Hipertensi di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.14 menunjukkan bahwadata mengenai tempat penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung pertama kali terdiagnosa hipertensi, sebanyak 22 orang (46%) terdiagnosis hipertensi pertama kali di posyandu lansia, sebanyak 7 orang (15%) terdiagnosa hipertensi pertama kali di praktik dokter, sebanyak 7 orang (15%) terdiagnosa hipertensi pertama kali menjwab lainnya yang terdiri dari kategori mahasiswa dan pengobatan gratis, sebanyak 5 orang (10%) terdiagnosa pertama kali di rumah sakit, sebanyak 5 orang (10%) terdiagnosa hipertensi pertama kali di puskesmas, sebanyak 2 orang (4%) tediagnosa pertama kali di bidan.






3.      PERILAKU DAN LINGKUNGAN
a.      Data berdasarkan angket
1)      Perilaku Pencegahan
Gambar 1.15
Distribusi Frekuensi tentang Perilaku Pencegahan Penderita Hipertensi
Di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.15 menunjukkan bahwadata mengenai perilaku pencegahan hipertensi, sebanyak 20 orang penderita hipertensi (41%) di RW VII Pudak Payung memiliki perilaku pencegahan yang kurang baik dan sebanyak 28 orang penderita hipertensi (58%) memiliki perilaku pencegahan yang baik.









2)      Perilaku Minum Obat
Gambar 1.16
Distribusi Frekuensi tentang Perilaku Minum Obat Penderita Hipertensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.16 menunjukkan bahwa data mengenai perilak warga di RW VII Pudak Payung tentang minum obat hipertensi, sebanyak 12 orang penderita hipertensi (25%) tidak teratur minum obat, sebanyak 12 orang penderita hipertensi (25%) tidak pernah minum obat, dan sebanyak 24 penderita hipertensi (50%) teratur sesuai aturan.










3)      Alasan Penderita Tidak Teratur / Tidak Pernah Minum Obat
Gambar 1.17
Distribusi Frekuensitentang Alasan Ketidakteraturan Minum Obat Penderita Hipertensi di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.17 menunjukkan bahwadata mengenai alasan warga di RW VII Pudak Payung tentang ketidakteraturan minum obat hipertensi, sebanyak 9 orang penderita hipertensi (45%) merasa bosan, sebanyak 4 orang penderita hipertensi (20%) menjawab lainnya yang tidak disebutkan, 2 orang penderita hipertensi (10%) merasa harga obat mahal, sebanyak 2 orang penderita hipertensi (10%) merasa nanti akan sembuh sendiri, 1 orang penderita (5%) merasa malas untuk minum obat, 1 orang penderita hipertensi (5%) merasa wajar jika sudah tua hipertensi, dan 1 orang penderita hipertensi (5%) merasa jarak yang jauh untuk membeli obat.



4.      PENDIDIKAN DAN ORGANISASI
a.      Data berdasarkan angket
1)      Pengetahuan Penderita Hipertensi
Gambar 1.18
Distribusi Frekuensi tentang Pengetahuan Penderita Hipertensi
di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.18 menujukkan bahwadata mengenai pengetahuan tentang hipertensi, sebanyak 22 orang penderita hipertensi (46%)memiliki pengetahuan yang kurang baik, dan sebanyak 26 orang penderita hipertensi (54%)di RW VII Pudak Payung memiliki pengetahuan baik.





2)      Kepercayaan Penderita Hipertensi
Gambar 1.19
Distribusi Frekuensi tentang Kepercayaan Pennderita Hipertensi
Di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.19 menunjukkan bahwadata mengenai kepercayaan, sebanyak 13 orang penderita hipertensi (27%) memiliki kepercayaan yang tidak sesuai, dan sebanyak 35 orang penderita hipertensi (73%) di RW VII Pudak Payung memiliki kepercayaan yang sesuai.






3)      Dukungan dan Sarana
Gambar 1.20
Distribusi Frekuensi tentang Dukungan dan Saran Penderita Hipertensi
Di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.20 menunjukkan bahwa data mengenai dukungan dan sarana kesehatan, sebanyak 24 orang penderita hipertensi (50%) mendapat dukungan dan sarana yang tidak baik, sedangkan sebanyak orang penderita hipertensi (50%) mendapat dukungan dan sarana yang baik.






4)      Tempat Pelayanan Kesehatan yang Dikunjungi Penderita Hipertensi
Gambar 1.21
Distribusi Frekuensi tentang Tempat Pelayanan Kesehatan yang dikunjungi Penderita Hipertensi di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.21 menunjukkan bahwadata mengenai tempat pelayanan kesehatan yang dikunjungi, sebanyak 25 orang penderita hipertensi (52%) memilih posyandu lansia sebagai tempat pelayanan kesehatan yang dikunjungi, 12 orang penderita hipertensi (25%) memilih puskesmas sebagai temapat pelayanan kesehatan yang dikunjungi, 9 orang penderita hipertensi (19%) memili praktik dokter sebagai tempat pelayanan kesehatan yang dikunjungi, dan 2 orang penderita hipertensi (4%) di RW VII Pudak Payung memilih bidan sebagai tempat pelayanan kesehatan yang dikunjungi.



5)      Asuransi Kesehatan Penderita Hipertensi
Gambar 1.22
Distribusi Frekuensi tentang Jenis Asuransi Kesehatan yang digunakan Penderita Hipertensi RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.22 menunjukkan bahwadata mengenai penggunaan jenis asuransi kesehatan, sebanyak 16 orang penderita hipertensi (33%) tidak menggunakan asuransi kesehatan sebanyak 6 orang penderita hipertensi (13%) menggunakan asuransi lain yang berasal dari persahaan tempat bekerja, sedangkan sebanyak 26 orang penderita hipertensi (54%) di RW VII Pudak Payung menggunakan BPJS.






6)      Kemudahan Akses Ke Pelayanan Kesehatan
Gambar 1.23
Distribusi Frekuensi tentang Kemudahan ke Tempat Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.23 menunjukkan bahwadata mengenai kemudahan ke tempat pelayanan kesehatan, sebanyak 6 orang penderita hipertensi (13%) tidak mudah menjangkau tempat pelayanan kesehatan, sedangkan sebanyak 42 orang penderita hipertensi (87%) di RW VII Pudak Payung mudah menjangkau tempat pelayanan kesehatan.






7)      Kepuasan Terhadap Pelayanan Kesehatan
Gambar 1.24
Distribusi Frekuensi tentang Kepuasan Terhadap Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.24 menunjukkan bahwa data mengenai kepuasan terhadap pelayanan kesehatan, sebanyak 8 orang penderita hipertensi (16%) tidak puas dengan pelayanan kesehatan, sedangkan sebanyak 40 orang penderita hipertensi (83%) di RW VII Pudak Payung merasa puas dengan pelayanan kesehatan.

5.      ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN
a.      Data berdasarkan wawancara
1)            Wawancara dengan Ibu RW VII
·         Ibu RW mengatakan bahwa di RW VII rutin diadakan posyandu untuk balita dan lansia yang pelaksanannya digabung setiap jumat ke dua setiap bulan. Beliau menambahkan terdapat pula pemberian pendidikan kesehatan tentang hipertensi danbagaimana cara ngatasinya. Selain itu, terdapat kegiatan rutin senam RW satu minggu sekali, namun terhenti sejak setelah lebaran karena tidak ada yang mengurus.
·         Ibu RW mengatakan bahwa kegiatan senam yang dilakukan di RW VII bukan senam lansia ataupun senam hipertensi, jenisnya hanya senam kebugaran biasa.
·         Ibu RW mengatakan bahwa di puskesmas juga dahulu pernah ada senam lanisa setiap pagi satu minggu sekali, namun beliau mengatakan bahwatidak tahu apakahkegiatan tersebut sekarang masih masih berjalan atau tidak. Jarak puskesmas yang cukup jauh dan harus menyeberangi jalan besar membuat para lansia malas untuk mengikuti kegiatan senam lansia di puskesmas secara rutin.

b.      Data Berdasarkan Angket
1)      Pengalaman Penderita dalam Memperoleh Informasi
Gambar 1.25
Distribusi Frekuensi tentang Pengalaman Penderita Hipertensi dalam Memperoleh Informasi tentang Hipertensi di RW VII Pudak Payung bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.25 menunjukkan bahwadata warga di RW VII Pudak Payung mengenai pengalaman memperoleh informasi tentang hipertensi, sebanyak 19 orang penderita hipertensi (40%) tidak pernah mendapatkan informasi tentang hipertensi, sedangkan 28 orang penderita hipertensi (58%) mendapat informasi dari petugas kesehatan, dan 1 orang penderita hipertensi (2%) mendapat informasi dari media.

2)      Pengalaman Pengobatan Gratis Hipertensi
Gambar 1.26
Distribusi Frekuensi tentang Pengalaman Penderita Mendapatkan Pengobatan Gratis Hipertensi di RW VII Pudak Payung Bulan September 2014 (n=48)
Gambar 1.26 menunjukkan bahwadata warga di RW VII Pudak Payung yang diperoleh mengenai pengalaman mendapatkan pengobatan gratis hipertensi, sebanyak 14 orang (29%) penderita hipertensi tidak mendapatkan pengobatan gratis, sedangkan sebanyak 34 orang penderita hipertensi (71%) mendapatkan pengobatan gratis.
c.       Data Berdasarkan Survey
1)        Berdasarkan hasil observasi pada saat kegiatan posyandu lansia, penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi hanya dilakukan pada peserta yang hipertensi. Penyuluhan tersebut dilakukan perseorangan, dan kontennya hanya terkait makanan pantangan dan anjuran untuk rutin  melakukan pengecekan tekanan darah.

B.       MASALAH ISPA
1.      SOSIAL
a.       Usia Anak
Diagram.27
Usia Anak yang Mengalami ISPA di RW 07 Pudak Payung
Semarang
( n = 52 )
12 anak
18,5 %
 
34anak
52, 3 %
 
12 anak
18,5 %
 
Diagram.27 menunjukkan bahwa terdapat 6 anak (9,2 %) berumur > 7 tahun, 12 anak (18,5%) berumur < 2 tahun serta 34 anak(52,3%) berumur 3- 6 tahun yang mengalami ISPA di RW 07 Pudak Payung Semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak.

b.      Jenis Kelamin Anak
Diagram.28
Jenis Kelamin Anak yang Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
25anak
48,1 %
 
27anak
51, 9%
 

Diagram.28 menunjukkan bahwa terdapat 27 anak (51,9 %) berjenis kelamin perempuan, 25 anak (48,1%) berjenis kelamin laki-laki yang mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak.

c.       Usia Ayah
Diagram.29
Usia Ayah Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
12 orang
23,1 %
 
34 orang
65,4  %
 
6 orang
11,5 %
 
Diagram.29 menunjukkan bahwa terdapat 6 orang (11,5 %) berusia 46 – 55 tahun, 12 orang (23,1 %) berusia 36 – 45 tahun, serta 34 orang (65,4 %) berusia 25 – 35 tahun pada ayah yang anak nya mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak.

d.      Pekerjaan Ayah
Diagram.30
Pekerjaan Ayah Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
1 orang
1,9%
 
5 orang
9,1 %
 
15orang
28,8  %
 
31 orang
59,6  %
 
Diagram.30 menunjukkan bahwa terdapat 31 orang (59,6 %) bekerja sebagai karyawan, 15 orang (28,8 %) bekerja sebagai wiraswasta, 5 orang (9,1 %) bekerja sebagai PNS, dan 1 orang (1,9%) bekerja sebagai buruh pada ayah yang anak nya mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak



e.       Pendidikan Ayah
Diagram.31
Pendidikan Ayah Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
1 orang
1,9 %
 
4 orang
7,7 %
 
6 orang
11,5 %
 
10 orang
19,2 %
 
15 orang
28,8 %
 
16 orang
30,8 %
 
Diagram.31 menunjukkan bahwa terdapat 16 orang (30,8 %) berpendidikan SMA, 6 orang (11,5 %) berpendidikan SLTA, 15 orang (28,8 %) berpendidikan SMP, 10 orang (19,2 %) berpendidikan SD ,  4 orang (7,7 %) berpendidikan S1 dan 1 orang (1,9%) berpendidikan SMK pada ayah yang anak nya mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak

f.       Usia Ibu
Diagram.32
Usia Ibu Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
3 orang
5,8 %
 
7 orang
13,5 %
 
42 orang
80,8 %
 
Diagram.32 menunjukkan bahwa terdapat 3 orang (5,8 %) berusia 46 – 55 tahun, 7 orang (13,5 %) berusia 36 – 45 tahun, serta 42 orang (80,8 %) berusia 20 – 35 tahun pada ibu yang anak nya mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak.


g.      Pekerjaan Ibu
Diagram.33
Pekerjaan Ibu Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
1 orang
1,9 %
 
9 orang
17,3 %
 
9 orang
17,3 %
 
33 orang
63,5 %
 
Diagram.33 menunjukkan bahwa terdapat 33 orang (63,5 %) bekerja sebagai IRT, 9 orang (17,3 %) bekerja sebagai wiraswasta, 9 orang (17,3 %) bekerja sebagai karyawan, dan 1 orang (1,9%) bekerja sebagai PNS pada ibu yang anak nya mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 ana

h.      Pendidikan Ibu
Diagram.34
Pendidikan Ibu Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
1 orang
1,9 %
 
2 orang
3,8 %
 
3 orang
5,8 %
 
12 orang
23,1 %
 
13 orang
25 %
 
21 orang
40,4 %
 
Diagram.34 menunjukkan bahwa terdapat 21 orang (40,4 %) berpendidikan SMA, 13 orang (25%) berpendidikan SMP, 12 orang (23,1 %) berpendidikan SD ,  3 orang (5,8 %) Tidak tamat SD, 2 orang (3,8%) berpendidikan D3 dan 1 orang (1,9%) berpendidikan S1 pada ibu yang anak nya mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak




i.        Pendapatan Keluarga
Diagram.35
Pendapatan Keluarga Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
31 orang
59,6 %
 
21 orang
40,4 %
 
Diagram.35 menunjukkan bahwa terdapat 31 anak (59,6 %) berpendapatan >UMR, 21 anak (40,4 %) berpendapatan <UMR pada orang tua yang anaknya mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak.


2.      EPIDEMIOLOGI
a.       Prevalensi Batuk-Pilek
Diagram.36
Prevalensi Batuk - Pilek Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )










Diagram.36 menunjukkan bahwa 50% anak dan balita di RW VII pernah mengalami batuk pilek. Data ini didukung dengan pernyataan Bu RW yang mengatakan bahwa penyakit batuk pilek sering dialami anak-anak di RW VII ketika musim pancaroba.



b.      Insiden Batuk-Pilek
Diagram.37
Insiden Batuk- Pilek Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )













Diagram.37 menunjukkan bahwa pada saat pengkajian 56% anak/balita sedang mengalami pilek dan 44% anak/balita sedang mengalami pilek.




















3.      PERILAKU DAN LINGKUNGAN
Diagram.38
Prilaku  Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
30 orang
57,7 %
 
22 orang
42,3 %
 
Diagram.38 menunjukkan bahwa terdapat 30 orang (57,7 %) berperilaku Baik, 22 orang (42,3 %) berperilaku Buruk pada orang tua yang anaknya mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak. Menurut Bu RW batuk pilek yang sering dialami oleh anak-anak di RW VII karena kebiasaan jajan sembarang dan kebiasaan bermain dengan temannya yang sedang btuk pilek.


4.      EDUKASI dan ORGANISASI
a.       Pengetahuan
Diagram.39
Pengetahuan Orang Tua Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
30 orang
57,7 %
 
22 orang
42,3 %
 
Diagram.39 menunjukkan bahwa terdapat 30 orang (57,7 %) pengetahuannya Baik, 22 orang (42,3 %) pengetahuannya kurang baik pada orang tua yang anaknya mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak



b.      Dukungan
Diagram.40
Dukungan Orang Tua Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )
25 orang
48,1 %
 
27 orang
51,9 %
 
Diagram.40 menunjukkan bahwa terdapat 27 orang (51,9 %) masuk dalam katagori tidak mendukung, 25 orang (48,1 %) masuk dalam katagori mendukung pada orang tua yang anaknya mengalami ispa di rw 07 pudak payung semarang dengan jumlah keseluruhan yaitu 52 anak


5.      ADMINISTRASI dan KEBIJAKAN
Diagram.41
Administrasi dan Kebijakan Orang Tua  Pada Anak yang  Mengalami ISPA di RW 07
Pudak Payung, Semarang
( n = 52 )




Diagram 41 menunjukan bahwa  31 orang tua (60 %) mempunyai peraturan yang mewajibkan anak memakai masker/sapu tangan/tisu ketika batuk.Hal ini didukung dengan adanya program posyandu balita dan lansia yang rutin diadakan setiap 1 bulan sekali.





















II.       ANALISA DATA
No
Tanggal
Data Fokus
Masalah
Etiologi
Diagnosis Keperawatan
1.
12 September 2014
Data Subjektif:
1.      Sosial
·      Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu RW VII kelurahan Pudak Payung Banyumanik Semarang, beliau mengatakan bahwa penyakit yang paling menonjol di RW VII adalah hipertensi dan kebanyakan menyerang lansia.
2.      Administrasi dan kebijakan
·      Berdasarkan hasil observasi pada saat kegiatan posyandu lansia,penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi hanya dilakukan pada peserta yang hipertensi. Penyuluhan tersebut dilakukan perseorangan, dan kontennya hanya terkait makanan pantangan dan anjuran untuk rutin  melakukan pengecekan tekanan darah.
Data Objektif:
1.      Sosial
·         Sebanyak 22 orang penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung (46%) berpendidikan terakhir tamat SD, dan 21 orang (44%) tidak tamat SD
·         Sebanyak 29 orang (60%) penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung, memiliki penghasilan yang tidak tentu, dan sebanyak 6 orang (12%) berpenghasilan di bawah UMR.
2.      Epidemiologi
·         Berdasarkan hasil screening keseluruhan dari warga RW VII Pudak Payung sebanyak 48 orang (29%) mengalami hipertensi, dan sebanyak 14 orang (9%) mengalami pra-hipertensi.
·         Sebanyak 19 orang (40%) penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung terdiagnosa hipertensi sejak 1 – 5 tahun yang lalu.
·         Keluhan yang muncul dalam 6 bulan terakhir pada penderita hipertensi RW VII Pudak Payung adalah merasakan tengkuk berat 14 orang (29%), jantung berdebar-debar 10 orang (21%), dan pusing 10 orang (21%)
3.      Perilaku dan Lingkungan
·         Sebanyak 20 orang penderita hipertensi (41%) di RW VII Pudak Payung memiliki perilaku pencegahan hipertensi yang kurang baik.
·         Sebanyak 12 orang penderita hipertensi (25%) di RW VII Pudak Payung tidak teratur minum obat, dan 12 orang (25%) tidak minum obat.
·         Sebanyak 9 orang penderita hipertensi (18%) di RW VII Pudak Payung merasa bosan sehingga tidak teratur minum obat.
4.      Pendidikan dan Ekologi
·         Sebanyak 22 orang penderita hipertensi (45%) di RW VII Pudak Payung memiliki pengetahuan mengenai hipertensi yang kurang baik.
·         Sebanyak 13 orang penderita hipertensi (27%) di RW VII Pudak Payung memiliki kepercayaan tentang hipertensi yang tidak sesuai.
·         Sebanyak 24 orang penderita hipertensi (50%) di RW VII Pudak Payung mendapat dukungan dan sarana yang tidak baik dari keluarga.
5.      Administrasi dan Kebijakan
·           Sebanyak 19 orang penderita hipertensi (39%) di RW VII Pudak Payung tidak pernah mendapatkan informasi tentang hipertensi.
·           Sebanyak 14 orang (29%) penderita hipertensi di RW VII Pudak Payung tidak mendapatkan pengobatan gratis

Ketidakpatuhan masyarakat RW VII Kelurahan Pudak Payung Semarang terhadap rencana promosi kesehatan : Hipertensi
Kurangnya dorongan motivasi, pengetahuan yang kurang relevan mengenai perilaku regimen, dan kurangnya keterampilan penyuluhan dari penyedia layanan kesehatan
Ketidakpatuhan masyarakat RW VII Kelurahan Pudak Payung Semarang terhadap rencana promosi kesehatan : Hipertensi berhubungan dengan Kurangnya dorongan motivasi, pengaruh kebudayaan, pengetahuan yang kurang relevan mengenai perilaku regimen, dan kurangnya keterampilan penyuluhan dari penyedia layanan kesehatan (00079)
2.
12 September 2014
DS:
1.      Epidemiologi
Bu RW mengatakan bahwa penyakit batuk pilek sering dialami anak-anak di RW VII ketika musim pancaroba.
2.      Perilaku dan lingkungan
Menurut Bu RW batuk pilek sering dialami oleh anak-anak di RW VII karena kebiasaan jajan sembarang dan kebiasaan bermain dengan temannya yang sedang btuk pilek.
3.      Administrasi dan kebijakan
Bu RW menyatakan bahwa ada program posyandu balita dan lansia yang rutin diadakan setiap 1 bulan sekali.
DO:
1.      Sosial
·         Data balita di RW VII ada 85 balita/anak
2.      Epidemiologi
·         Prevalensi batuk pilek di RW VII: 52 anak pernah mengalami batuk pilek
·         Pada saat pengkajian 21 anak sedang batuk dan 27 anak sedang pilek
3.      Perilaku dan Lingkungan
·         30 orang tua (57,7 %) berperilaku Baik dengan mengajarkan anak mengajarkan anak bagaimana cara pencegahan ISPA, sedangkan 22 orang (42,3 %) berperilaku Buruk.
4.       Pendidikan dan Ekologi
·         30 orang tua (57,7 %) memiliki pengetahuan yang baik terkait ISPA dan 22 orang (42,3 %) pengetahuannya kurang baik

5.      Administrasi dan Kebijakan
31 keluarga (60%) sudah menerapkan peraturan dalam keluarga yang mewajibkan anak memakai masker/sapu tangan/tisu ketika batuk pilek.



Perilaku kesehatan anak di RW VII Pudak Payung cenderung berisiko : ISPA
Kurang dukungan sosial dalam berperilaku hidup bersih dan sehat
Perilaku kesehatan cenderung beresiko: ISPA b.d kurang dukungan sosial dalam berperilaku hidup bersih dan sehat (00188)


III.    PRIORITAS MASALAH

IV.    RENCANA INTERVENSI
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Kode NIC
Rencana Tindakan
1.
Ketidakpatuhan masyarakat RW VII Kelurahan Pudak Payung Semarang terhadap rencana promosi kesehatan : Hipertensi berhubungan dengan Kurangnya dorongan motivasi, pengaruh kebudayaan, pengetahuan yang kurang relevan mengenai perilaku regimen, dan kurangnya keterampilan penyuluhan dari penyedia layanan kesehatan
Tujuan Jangka Panjang
·      Jumlah penderita hipertensi tidak bertambah, yaitu tetap 48 orang, dan jumlah penderita pra hipertensi berkurang dari 14 orang (9%) menjadi 10 orang (6%)
·      Terjadi penurunan tekanan darah yang mendekati normal pada sebanyak 10 orang (21%) dari 48 orang penderita hipertensi.
·      Jumlah penderita yang mengeluhkan tengkuk terasa berat berkurang dari 14 orang (30%) menjadi 10 orang(21%)
Tujuan Jangka Menengah
·      Jumlah penderita hipertensi yang memiliki perilaku pencegahan yangbaik bertambah dari kurang baik berkurang dari 20 orang (41%) menjadi 15 orang (31%)
·      Jumlah penderita hipertensi yang teratur minum obat bertambah dari 24 orang (50%) menjadi 28 orang (58%)
·      Jumlah penderita hipertensi yang belum pernah mendapatkan informasi tentang hipertensi berkurang dari 19 orang (39%) menjadi 10 orang (20%)
Tujuan Jangka Pendek
·      Jumlah penderita hipertensi yang memiliki pengetahuan kurang baik berkurang dari 22 orang (46%) menjadi 15 orang (31%)
·      Jumlah penderita hipertensi yang memiliki kepercayaan tidak sesuai berkurang dari 13 orang (27%) menjadi 8 orang (17%)
·      Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan sarana dan dukungan yang kurang baik berkurang dari 24 (50%) orang menjadi 18 orang (38%)


7040
















5510












4470
Caregiver Support
1.    Identifikasi pengetahuan pemberi asuhan mengenai managemen hipertensi
2.    Ajarkan pemberi asuhan komunitas mengenai strategi untuk meningkatkan status kesehatan warga RW VII terkait hipertensi
3.    Ajarkan pemberi asuhan komunitas teknik monitoring dan tindak lanjut status kesehatan warga RW VII terkait hipertensi

Health Education
1.    Ajarkan teknik manajemen hipertensi yang efektif :
·      Olah raga berupa senam hipertensi
·      Modifikasi buah dan sayur yang berguna untuk menurunkan tekanan darah
2.    Berikan motivasi untuk memperbaiki perilaku kesehatan terkait hipertensi
Self-Modification Assistance
1.    Bantu pasien untuk membuat lembar rencana sistematis untuk mengubah kebiasaan yang berisiko meningkatkan tekanan darah
2.
Perilaku kesehatan cenderung beresiko : ISPA b.d kurang dukungan sosial dalam berperilaku hidup bersih dan sehat (00188)
Tujuan jangka panjang:
Satu tahun setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 minggu, diharapkan manajemen kesehatan anak mengenai PHBS dapat meningkat dengan kriteria hasil:
1.   Angka kejadian batuk berkurang dari 21 menjadi 10
2.   Angka kejadian pilek berkurang dari 27 menjadi 10

Tujuan jangka menengah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 minggu, diharapkan perilaku dan lingkungan penunjang PHBS dapat meningkat dengan kriteria hasil:
1.  > 39 anak diajarkan menutup mulut dan hidung ketika bersin
2.  > 26 anak diajarkan mencuci tangan 7 langkah
3.  > 32 anak menutup mulut dan hidung ketika bersin
4.  > 20 anak mencuci tangan 7 langkah
5.  > 26 anak memakai masker/ membawa sapu tangan ketika batuk dan pilek
6.  > 37 anak mendapatkan perawatan sederhana ketika menunjukkan tanda-tanda batuk dan pilek
7.  Kader mampu melakukan pendidikan kesehatan mengenai PHBS 1x/bln.

Tujuan jangka pendek:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x30 menit, diharapkan perilaku dan lingkungan penunjang PHBS dapat meningkat dengan kriteria hasil:
100% atau 54 orang tua  memiliki tingkat pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan format evaluasi
7850












7840














7800
Staff Development:
1.   Identifikasi kebutuhan belajar kader: skill training PHBS dan ISPA
2.   Bantu sediakan program yang tepat dalam menunjang PHBS dan pencegahan ISPA pada anak di posyandu
3.   Motivasi kader untuk melakukan pendidikan kesehatan PHBS dan ISPA

Supply Management:
1.   Berikan informasi mengenai PHBS dan ISPA pada orang tua sesuai dengan kebutuhan.
2.   Ajarkan pada orang tua tentang strategi yang tepat agar anak mau menerapkan PHBS secara mendiri, contoh: penjadwalan, story telling.
3.   Ajarkan pada orangtua tentang strategi yang tepat dalam penanganan ISPA

Quality Monitoring:
1.   Monitor tingkat keberhasilan strategi penerapan PHBS orang tua dan anak sesuai sesuai format evaluasi.
2.   Monitoring tingkat keberhasilan strategi pencegahan ISPA pada anak sesuai format evaluasi



No comments:

Post a Comment

iklan perawatan luka

iklan