Saturday 20 February 2016

Terapi psikofarmaka untuk manajemen stres

1.      TERAPI PSIKOFARMAKA
            Yang dimaksud terapi psikofarmaka adalah pengobatan untuk stres, cemas, dan atau depresi dengan menakai obat-obatan ( farmaka ) yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neuro-transmitter ( sinyal pengantar saraf ) si susunan saraf pusat otak ( lymbic system ). Sebagaimana diketahui sistem lmbik tersebut merupakan bagian dalam otak yang berfungsi mengatur alam pikiran, alam perasaan dan perilaku atau dengan kata lain mengatur fungsi psikik ( kejiwaan seseorang ). Cara kerja psikofarmaka ini adalah dengan jalan memutuskan jaringan atau sirkuit psiko-neuro-imunolgi, sehingga stesor psikososian yang dialami oleh sesorang tidak lagi mempengaruhi fungsi kognitif, afektif, psikomotor dan organ-organ tubuh lainnya. 
            Terapi psikofarmaka yang banyak di pakai oleh para dokter ( psikiater ) adalah obat anti cemas ( anxioolytic ) dan obat anti depresi ( anti depressant ) yang juga berkhasiat sebagai obat anti stres. Kedua jenis ii obat yang beredar di Indonesia ( 2001 ) antara lain :
Obat Anti Cemas ( Minor Tranquillizers )
Nama Generik
Nama Dagang
01.  Diazepam
Valium, Valisanbe, Validex, Stezolid, Mentalium, Lovium, Diazepin, Prozepam, Trankinon
02.  Clobazam
Frisium, Clobazam dexa medica
03.  Bromazepam
 Lexotan
04.  Lorazepam
Ativan, Merlopam, Renaquil
05.  Buspirone HCL
Buspar, Tran-Q
06.  Meprobamate
Medicar
07.  Alprazolam
Xanax, Alganax, Frixitas
08.  Chlordiazepoxide HCL
Arsitran, Cetabrium, Librium, Tensinyl
09.  Oxazolam
Serenal-10
10.  Hidroxyzine HCL
Iterax
11.  Kava-kava rhizome
Laikan

Obat anti Depresi
Nama Generik
Nama Dagang
01.  Clomipramine HCl
Anafranil
02.  Imipramine
Tofranil
03.  Amitriptyline
Laroxyl
04.  Doxepin
Sinequan
05.  Maprotiline
Ludiomil
06.  Mianserin
Tolvon
07.  Amoxapine
Asendin
08.  Maclobemide
Aurorix
09.  Fluvoxamine maleata
Luvox
10.  Opipramol HCl
Insidon
11.  Fluoxetine diHCl
Prozac, Nopres, Antiprestin, Courage, Kalxetin
12.  Paroxetine HCl
Seroxat
13.  Trazodone HCl
Trazone
14.  Sertraline HCl
Zoloft
15.  Citalopram
Cipram
16.  Perphenazine 2mg + Amitriptyline HCl 2 mg
Mutabon – D
17.  Tianeptine
Stablon
18.  Mirtazapine
Remeron
19.  Hypericium perforatum
Preso

            Dalam pengalaman praktek gejala-gejala orang yang mengalami stres, kecemasan dan atau depresi itu sering kali berbaur, tumpang tindih ( overlapping ), karena sesungguhnya jarang dijumpai seseorang itu menderita stres murni tanpa desertai kecemasan atau depresi demikian pula dengan gjala-gejala fisik sebagai penyerta ( co-morbidity ). Oleh karena itu dokter ( psikiater ) sering memberikan resep obat yang merupakan obat anti cemas dan depresi.
            Obat anti cemas dan depresi yang ideal hendaknya memenuhi kriteria antara lain sebagai berikut :
a.       Memiliki efek terapeutk yang tinggi dalam waktu relatif singkat.
b.      Jangka waktu pemakaian relatif pendek.
c.       Efek samping minimal.
d.      Memiliki dosis rendah
e.       Tidak menyebabkan kantuk.
f.       Memperbaiki pola tidur.
g.      Tidak menyebabkan habituasi ( kebiasaan ), adikisi ( ketagihan ), dan dependensi ( ketergantungan )
h.      Memiliki efek perbaikan pada gangguan fisik ( somatik ) sebagai gejala ikutan atau gejala terselubung.
i.        Tidak menyebabkan lemas.
j.        Dan kalau dimungkinkan pemakaian dosis tunggal.

Keberhasilan pengobatan tidak hanya bergantung pada jenis psikofarmaka yang diberikan, melainkan pada ketepatan diagnosis dan ketepatan penggunaan psikofarmaka sesuai dengan indikasi serta menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

No comments:

Post a Comment

iklan perawatan luka

iklan