1.
TERAPI
PSIKOFARMAKA
Yang dimaksud terapi psikofarmaka
adalah pengobatan untuk stres, cemas, dan atau depresi dengan menakai
obat-obatan ( farmaka ) yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neuro-transmitter ( sinyal pengantar
saraf ) si susunan saraf pusat otak ( lymbic
system ). Sebagaimana diketahui sistem lmbik tersebut merupakan bagian
dalam otak yang berfungsi mengatur alam pikiran, alam perasaan dan perilaku
atau dengan kata lain mengatur fungsi psikik ( kejiwaan seseorang ). Cara kerja
psikofarmaka ini adalah dengan jalan memutuskan jaringan atau sirkuit
psiko-neuro-imunolgi, sehingga stesor psikososian yang dialami oleh sesorang
tidak lagi mempengaruhi fungsi kognitif, afektif, psikomotor dan organ-organ
tubuh lainnya.
Terapi psikofarmaka yang banyak di
pakai oleh para dokter ( psikiater ) adalah obat anti cemas ( anxioolytic ) dan obat anti depresi ( anti depressant ) yang juga berkhasiat
sebagai obat anti stres. Kedua jenis ii obat yang beredar di Indonesia ( 2001 )
antara lain :
Obat Anti Cemas ( Minor Tranquillizers )
Nama Generik
|
Nama Dagang
|
01. Diazepam
|
Valium, Valisanbe, Validex,
Stezolid, Mentalium, Lovium, Diazepin, Prozepam, Trankinon
|
02. Clobazam
|
Frisium, Clobazam dexa medica
|
03. Bromazepam
|
Lexotan
|
04. Lorazepam
|
Ativan, Merlopam, Renaquil
|
05. Buspirone
HCL
|
Buspar, Tran-Q
|
06. Meprobamate
|
Medicar
|
07. Alprazolam
|
Xanax, Alganax, Frixitas
|
08. Chlordiazepoxide
HCL
|
Arsitran, Cetabrium, Librium,
Tensinyl
|
09. Oxazolam
|
Serenal-10
|
10. Hidroxyzine
HCL
|
Iterax
|
11. Kava-kava
rhizome
|
Laikan
|
Obat anti Depresi
Nama Generik
|
Nama Dagang
|
01. Clomipramine
HCl
|
Anafranil
|
02. Imipramine
|
Tofranil
|
03. Amitriptyline
|
Laroxyl
|
04. Doxepin
|
Sinequan
|
05. Maprotiline
|
Ludiomil
|
06. Mianserin
|
Tolvon
|
07. Amoxapine
|
Asendin
|
08. Maclobemide
|
Aurorix
|
09. Fluvoxamine
maleata
|
Luvox
|
10. Opipramol
HCl
|
Insidon
|
11. Fluoxetine
diHCl
|
Prozac, Nopres, Antiprestin,
Courage, Kalxetin
|
12. Paroxetine
HCl
|
Seroxat
|
13. Trazodone
HCl
|
Trazone
|
14. Sertraline
HCl
|
Zoloft
|
15. Citalopram
|
Cipram
|
16. Perphenazine
2mg + Amitriptyline HCl 2 mg
|
Mutabon – D
|
17. Tianeptine
|
Stablon
|
18. Mirtazapine
|
Remeron
|
19. Hypericium
perforatum
|
Preso
|
Dalam pengalaman praktek
gejala-gejala orang yang mengalami stres, kecemasan dan atau depresi itu sering
kali berbaur, tumpang tindih ( overlapping ), karena sesungguhnya jarang
dijumpai seseorang itu menderita stres murni tanpa desertai kecemasan atau
depresi demikian pula dengan gjala-gejala fisik sebagai penyerta ( co-morbidity ). Oleh karena itu dokter (
psikiater ) sering memberikan resep obat yang merupakan obat anti cemas dan
depresi.
Obat anti cemas dan depresi yang ideal
hendaknya memenuhi kriteria antara lain sebagai berikut :
a. Memiliki
efek terapeutk yang tinggi dalam waktu relatif singkat.
b. Jangka
waktu pemakaian relatif pendek.
c. Efek
samping minimal.
d. Memiliki
dosis rendah
e. Tidak
menyebabkan kantuk.
f. Memperbaiki
pola tidur.
g. Tidak
menyebabkan habituasi ( kebiasaan ), adikisi ( ketagihan ), dan dependensi (
ketergantungan )
h. Memiliki
efek perbaikan pada gangguan fisik ( somatik ) sebagai gejala ikutan atau
gejala terselubung.
i.
Tidak menyebabkan lemas.
j.
Dan kalau dimungkinkan
pemakaian dosis tunggal.
Keberhasilan pengobatan tidak hanya
bergantung pada jenis psikofarmaka yang diberikan, melainkan pada ketepatan
diagnosis dan ketepatan penggunaan psikofarmaka sesuai dengan indikasi serta
menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
No comments:
Post a Comment