Thursday 14 December 2017

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN KARIES GIGI

PENGKAJIAN KELUARGA
Tanggal Pengkajian : 22 Maret 2014
A.      Data umum
1.       Nama kepala keluarga (KK) : Tn. A
2.         Alamat               : RT 01 RW 05 Jl.Kunir No. 27 Bangunharjo
 Kecamatan Banyumanik
3.       No. Telp/HP      :
4.       Pekerjaan          : PNS
5.       Pendidikan        : S1
6.       Komposisi keluarga
No.
Nama
Hubungan dengan KK
Umur
JK
Tempat tanggal lahir
Pendidikan
Pekerjaan
1.
Tn. A
Ayah
51 th
L
Surakarta, 28/02/1963
S1
PNS
2.
Ny.A
Ibu
39 th
P
Semarang, 13/04/1974
D3
Pegawai Swasta
3.
An. S
Anak
21 th
P
Semarang, 29/12/1993
D3
Bidan
4.
An. L
Anak
17 th
P
Semarang, 14/10/1996
SMA
-
5.
An.K
Anak
3.5 th
P
Semarang, 10/10/2010
TK
-










Ny.K
60 th
Genogram Keluarga : 3 Generasi
Tn.H
62 th
Tn.W 80 th
Ny. M
78 th
 

Sehat
Sehat
               
Tn.Y
57th
Tn. G
45 th
Ny. R
35 th
Sehat
Sehat
Sehat
Riwayat Kolesterol
Sehat
Sehat
Ny.A
39 th

Tn.A
51 th
Ny.S
55 th

Ny. p
28 th
Sehat
An.S
35 th
An. L
35 th
An.K
35 th
An.K
35 th
Karies Gigi
 




Keterangan :
                                             : Laki-laki
                                             : Perempuan
                                             : Laki-laki meninggal
                                             : Perempuan meninggal
                                             : pasien
                                             : Tinggal serumah
                                             : Cerai
                                             : kawin

7.       Tipe keluarga
Keluarga Ny. A  merupakan keluarga ini yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anak.

8.       Budaya
a.       Suku Budaya : Jawa
Ny. A mengatakan, “ Bahasa yang dipakai ya campur-campur mbak, kadang bahasa Indonesia yo kadang bahasa Jawa.”
b.      Kebiasaan budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan:
Ny. A mengatakan, “Kalau budaya gitu ya yang biar sehat gitu ya biasane kadang minum jamu gitu, ibu itu masih suka minum jamu, kalau dulu habis melahirkan sama pas haid itu minum jamu.”
c.       Adat/tradisi:
Ny. A mengatakan, “ Adat apa ya mba, kayaknya ya ga ada tradisi tertentu si, biasa aja, ga ada ada tertentu, paling ya kaya adat orang jawa gitu mba.”

9.       Agama yang dianut keluarga
a.       Agama: seluruh anggota keluarga beragama Islam. 
Ny. A berkata, “Ya disini muslim semua”.
b.      Kegiatan rutin keagamaan:
Ny. A berkata, “ Kalau kegiatan keagamaan sih seperti biasa yo mbak solat lima waktu, bapake sama dedek juga sering pergi ke mushola solat bareng. Kalau pengajian saya jarang ikut mbak, soale kan saya jarang di rumah ya kerja tapi kalau dirumah itu suka rutin ngaji mendatangkan guru ngaji tiap rabu kamis.”
c.       Persepsi keluarga tentang agama: 
Ny. A berkata, “ agama  itu ya apa ya, ya pegangan buat kehidupan dunia dan akhirat lah, biar kehidupannya bener.”
d.      Kepercayaan dan nilai-nilai agama: 
Ny. A mengatakan, “ ya yang pasti solat wajib lima waktu, ya kalau solat wajibnya gitu lebih sering sendiri- sendiri si mba, solanya gimana ya, kesibukannya juga beda- beda. Kalau makan ya pasti menghindari makanan- makanan haram, kaya daging babi, minum minuman keras.”

10.   Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga Tn. A termasuk dalam tingkatan ekonomi keluarga sejahtera. Sementara ini Ny. A mengganggap penghasilan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terutama kebutuhan anak.
a.       Kelas sosial:  Keluarga pra sejahtera
Ny. A berkata, “...pertama kali tinggal bareng ya masih numpang orang tuaku, belum punya rumah sendiri, tapi sekarang udah punya rumah sendiri” Keluarga Ny. A sudah mampu makan tiga kali sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk pauk, buah. Baju yang digunakan juga sudah ganti- ganti, Ny. A sendiri mempunyai keinginan untuk meningkatkan spiritualitasnya dengan meningkatkan solat sunnah. Ny. A berkata, “..kalau bisa ya sunnahnya juga tiap malam bangun, penginnya si gitu terus mba, menyempatkan diri untuk sunnah itu,..”
b.      Penanggung jawab ekonomi:  Tn. A dan Ny. A
Ny. A berkata,” Untuk penanggung jawab ekonomi buat keluarga ya saya sama bapake mba, sama- sama kerja. ”
c.       Dukungan ekonomi:
Ny. A berkata, “ Nggak ada tambahan lain mbak wong saya sama bapake sama-sama sibuk kerja.”
d.      Jumlah pendapatan:  Rp 3.500.000/ bulan.
Ny. A mengatakan, “pendapatan per bulan dirata-rata aja ya mbak ya sekitar Rp 3.500.000,-.”
e.      Fungsi ekonomi: penghasilan digunakan untuk makan, biaya sekolah anak, pengobatan keluarga jika sakit, listrik dan lain-lain. Memiliki tabungan walaupun hanya sedikit.  
Ny. A berkata, “ Uange buat kebutuhan sehari- hari, buat biaya sekolah An. L sama An.K kan mbaknya yang pertama sudah tidak sekolah, buat listrik, sama tabungan sedikit lah mba, buat benerin rumah sedikit-sedikit.”

11.   Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
Ny. A mengatakan, “ Kalau untuk rekreasi, setiap ada waktu libur pasti saya sekeluarga pergi keluar, jalan-jalan sama anak-anak. Tanpa anak-anak minta juga kalo ada waktu libur pasti pergi mbak.”

B.      Tahap dan riwayat perkembangan keluarga
12.   Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A sekarang ini pada tahap keluarga dengan anak usia sekolah. Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga sudah memberikan kebebasan untuk bermain dan belajar pada An. L dan An. K. Tugas perkembangan yang sudah terpenuhi adalah memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mempertahankan hubungan intim dengan keluarga. Ny. A berkata,” Kalau An. L ini ya udah tak bolehin main habis pulang sekolah, entah itu nonton TV atau main sama temen, trus kalo An.K ini ya paling dititip di budenya, kalau pulang ke rumah yasudah paling lari kesana-kemari soalnya nggak saya kasih keluar rumah, ya paling nonton tv saja mbak.”

13.   Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan yang belum terpenuhi “menurut saya ya Alhamdulillah sudah bisa terpenuhi semua ya mbak, tidak kekurangan untuk kebutuhan ekonomi, bapake juga sudah baik menjadi kepala keluarga.”25b6f161


14.   Riwayat keluarga inti
a.       Proses pembentukan keluarga inti
Ny. A berkata,” aku itu asli Semarang kalau suamiku dari surakarta, nikahnya itu tahun 1992, tanggalnya lupa mba, pertama kali tinggal di rumah ibuku, terus pindah ke rumah ini waktu anak yang pertama usia 6 tahun, kayaknya tahun 1999.”
b.      Riwayat kesehatan
Ny. A berkata,” Saya setaun lalu kolesterolnya tinggi mbak, badan saya dulu berat sekali, sampai sesak kalau aktivitas. Kalau keluarga ga da yang sakit sampai berlama- lama, paling ini An.K kira-kira 3 bulan lalu pernah muntah trus buang air terus, akhirnya nggak saya bawa ke dokter tapi langsung ke rumah sakit soalnya saya sudah ngeri mbak, tapi ternyata nggak begitu kenapa-kenapa. Saya sudah takut An. K dehidrasi mbak” Ny. A berkata, “ An. K ini juga paling susah buat gosok gigi mbak, dari dulu dibiasain tapi nggak mau, ini kan giginya ilang semua gitu mbak, item-item trus kalo disuruh gosok gigi yo gosok gigi abis itu giginya berdarah trus besoknya nggak mau gosok gigi lagi, sampe sekarang.

15.   Riwayat keluarga sebelumnya
a.       Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumya
Ny. A mengatakan, “ Kalau dari keluarga saya si kayaknya ga ada yang pernah sakit tensi tinggi atau gula ya, ibu juga. Dari keluarga bapake juga ibu sama bapak dulu meninggal karena sakit tua mbak, sudah tua kok 80 taun, sakit masuk rumah sakit trus nggak lama meninggal.”
b.      Hubungan dengan Keluarga Besar
Hubungan antar keluarga terbina dengan baik. Hal ini terlihat dari ungkapan Ny. A yang menyatakan, “ Hubungannya baik mbak Alhamdulillah, nggak ada masalah dengan keluarga besar. Kakak saya dan keluarga juga dekat-dekat rumahnya jadinya sering ngumpul.



C.      Data lingkungan
16.   Karakteristik rumah
Keadaan rumah :
a.       Status kepemilikan rumah:  Ny. A berkata, “Status kepemilikan rumah itu milik bapake, milik saya sendiri.
b.      Deskripsi kondisi rumah: Ny. A berkata, “berapa ya,kurang lebih  300 m2”.
Hasil observasi rumah merupakan bangunan permanen dengan lantai keramik.  Rumah terdiri dari dua buah kamar tidur, satu rung tamu, satu ruang tengah, satu dapur dan satu kamar mandi dan WC. Penerangan listrik cukup terang, sinar matahari yang masuk ke dalam rumah banyak, terdapat ventilasi jumlahnya banyak. Pembuangan sampah dengan cara dikumpulkan kemudian diambil oleh petugas dengan membayar sebulan sekali. Terdapat taman didepan rumah dan keadaannya bersih.
c.       Sumber air minum:  Sumber air menggunakan air pam dan air minum dari isi ulang galon.
d.      Perasaan subjektif terhadap rumah: Ny. A berkata, “ rumah saya ini ya lumayan lah mbak, Alhamdulillah bisa seperti ini ya nggak jelek-jelek sekali tapi cukup nyaman lah buat An.K dan kakak-kakaknya.
e.      Bahaya-bahaya keamanan: Ny. A berkata, “Ga ada khawatir bahaya apa- apa, ga pernah kemalingan, ga terlalu bising juga, cuman ini kalau An. K main saya takut ketabrak motor soalnya di lingkungan sini masih banyak motor yang kenceng kalo lewat
f.        Ventilasi: Tiap ruangan memiliki ventilasi.
g.       Lingkungan yang bersiko: Rumah tampak sedikit berantakan, air pam dikatakan tidak bersih.
h.      Kebiasaan perawatan rumah : Ny. A berkata, “Kalau bersih-bersih itu pasti saya mbak, saya itu bangun jam 4 pagi, beres-beres, anter anak ke sekolah, trus pas pulang kerja juga saya rapi-rapi, nyapu sendiri tapi saya jadwalkan kalo semua harus sudah beres jam 10 malam mbak.
i.         Sistem drainase air :Pembuangan limbah melalui saluran selokan di bawah tanah di belakang rumah dengan air mengalir.

17.   Denah rumah
                                                            
         B                 F                   H
                          C
          B             D                      H
G
                                                    A
Keterangan :

A. Ruang tamu                    
B. Ruang tidur
C. Ruang makan
D. Ruang keluarga
E. Ruang dapur
F. Kamar mandi dan WC
G. Dapur
  
18.   Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn. A tinggal di lingkungan tempat tinggal yang jaraknya tidak begitu dekat dengan jalan raya. Ny. A mengakui bahwa dirinya lebih jarang berinteraksi dengan tetangga dibandingkan suaminya. Ny. A berkata,” Kalau saya kan jarang di rumah ya mbak, jadi jarang kumpul dengan ibu-ibu tapi kalau ada acara apa-apa pasti saya sempatkan buat ikut. Kayak ibu-ibu PKK saya jadi bendaharanya, arisan juga saya ikut tapi selebihnya untuk setiap hari ketemu dengan tetangga itu nggak, ya soalnya saya marketing jadi jarang dirumah

19.   Mobilitas geografis keluarga
Ny. A berkata, “ Ya kalau jauh biasanya pake mobil, kalau deket pake sepeda motor saja.”



20.   Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
a.       Waktu dan aktivitas: Ny. A berkata, “ ya kumpul keluarganya itu sering, nonton TV bareng saya, suami, anak- anak main.
b.      Interaksi Keluarga dengan Masyarakat: Ny. A berkata,” Kalau saya jarang kumpul sama ibu-ibu ya mbak, malah lebih sering bapaknya yang kumpul sama tetangga, bapak disini pada kenal semua mbak.
c.       Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Dasar: Ny. A mengatakan,” Biasanya kalo anak atau saya atau bapaknya yang sakit kita panggil dokter mbak, kita ada dokter sendiri kebetulan.

21.   Sistem pendukung keluarga
a.       Formal: Ny. A berkata, “Dalam keluarga ya nek sakit ke dokter pribadi mba, ga pernah ke puskesmas.”
b.      Informal: Ny. A berkata, “ Kalau ke rumah sakit gitu biasanya ya RS.Elisabeth yang bagus itu mbak”

D.      Struktur keluarga
22.   Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang dilakukan oleh keluarga Tn. A terjadi masing-masing keluarga. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga Tn. A  lebih sering pada sore hari menjelang maghrib,
Ny. A berkata, ya kumpul keluarganya itu sering, nonton TV bareng saya, istri, anak- anak main.”

23.   Struktur kekuatan keluarga
a.       Pengambilan keputusan:
Ny. A berkata, Kalau mengambil keputusan sih biasanya saya serahin ke bapaknya dulu tapi kalo bapaknya nggak bisa baru saya yang ambil keputusan. Saya sama bapak masih tegasan saya kok mbak, kalo bapak kan orangnya santai saja.
b.      Teknik Pengambilan Keputusan: Ny. S berkata, Biasanya sih kita omongin pelan-pelan berdua mbak, habis itu baru dirembukin bersama buat bikin keputusan
c.       Peran serta keluarga dalam pengambilan keputusan: Ny. A mengatakan, “ya itu tadi, musyawarah berdua sama bapake.”

24.   Struktur peran
Anggota keluarga
Peran formal
Peran informal
Tn. A
Sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, pembuat keputusan
Ny. A berkata, Bapak itu kepala keluarga yang baik, semuanya bisa dipenuhi sama bapak.”
Sebagai pelindung bagi keluarga dan pengharmonis keluarga
Ny. A
Tn. A berkata,” Ya peran istri sudah baik, bantu mencari nafkah juga, ngrawat anak, masak, kadang bersihin rumah.”
Sebagai pendukung ekonomi
Ny. A berkata,” Istri saya juga kerja jadi marketing

An. S
Sebagai anak yang menghormati dan mencintai orang yang lebih tua
Sebagai pengharmonis dalam keluarga
An. L
Sebagai anak yang menghormati dan mencintai orang yang lebih tua
Sebagai pengharmonis dalam keluarga
An. K
Sebagai anak yang menghormati dan mencintai orang yang lebih tua
Sebagai pengharmonis dalam keluarga

a.       Konflik Peran: Dalam keluarga tidak pernah terjadi konflik peran, semua peran berjalan sebagaimana semestinya. Ny. A berkata “oh kalo masalah peran di rumah nggak ada masalah kok mbak, saya walaupun kerja juga beres-beres rumah nggak ngeluh nggak apa wong namanya juga ibu rumah tangga.”
b.      Model Peran: Ny. A berkata, Sebenernya dulu sempet nggak boleh kerja sama bapak karena namanya istri kan lebih baik jadi ibu rumah tangga ngurus anak di rumah sama beres-beres, tapi saya nggak mau berhenti kerja mbak.

25.   Nilai dan norma keluarga
Dalam keluarga saling menghargai satu sama lain khususnya yang muda cukup menghormati dan menghargai yang lebih tua. Ny. A mengatakan, “Ya kalau di sini intinya yang muda menghormati yang lebih tua, kalau ngomong sama orang lebih tua kaya orang tua gitu An. S, An. L, dan An. K ga boleh bilang kamu, bilangnya mbak, kakak, ayah atau ibu.”

E.       Fungsi keluarga
26.   Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Persoalan dalam keluarga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah komunikasi.
Ny. A berkata,” Ya pasti itu mba, pasti saling menyayangi, menghargai pendapat nek lagi musyawarah apa gitu

27.   Fungsi sosialisasi
a.       Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya, begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat sekitarnya. Ny. A berkata, “ya kumpul keluarganya itu sering, nonton TV bareng saya, istri, anak- anak main. Ny. A mengatakan, Kalau ibu si suka ngobrol- ngobrol sama orang di depan, kalau saya si jarang mba, aktif tapi ya jarang keliatan juga mbak, tapi kalau pengajian sama PKK saya selalu aktif.

28.   Fungsi perawatan kesehatan
a.       Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga
Berkaitan dengan masalah kesehatan Karies Gigi.
1)    Mengenal masalah
Ny. A berkata, “ Karies gigi itu yang giginya seperti An.K ini to mbak? Yang hitam semua giginya, hilang, abis semua giginya.
2)    Membuat Keputusan  Tindakan Kesehatan yang Tepat
Ny. A berkata, “ An.K ini susah gosok gigi mbak, sudah diajak berkali-kali tapi pas gosok gigi giginya itu berdarah, jadi nggak mau gosok gigi lagi. Pernah dibawa ke dokter gigi tapi ya dokternya Cuma bilang nggak apa-apa nanti bisa numbuh sendiri giginya yang putih tapi harus dibiasain buat gosok gigi.”
3)    Memberi Perawatan Pada Anggota Keluarga yang Sakit
Ny. A berkata,“ Kalau masalah gigi An. K dulu kan pernah dibawa ke dokter mbak, habis itu nggak pernah saya bawa ke dokter lagi ya saya biarin aja tapi saya selalu ingetin buat gosok gigi setiap mandi.
4)    Memodifikasi Lingkungan
Berdasarkan hasil observasi bahwa rumah Ny. A memiliki kamar mandi yang licin lantainya dan memiliki bak mandi yang cukup tinggi sehingga An.K tidak bisa mengambil sikat gigi dan pasta gigi di atas bak mandi.
5)    Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang ada di Masyarakat
Ny. A mengatakan “Kalau masalah gigi An.A ini ya saya langsung bawa ke dokter gigi mbak, nggak ke puskesmas atau klinik dulu.”

b.      Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga
Berkaitan dengan masalah kesehatan Kolesterol tinggi.
1)   Mengenal masalah
Ny. A berkata, “ Saya punya kolesterol tinggi mbak, soale saya jarang dirumah makannya sembarang beli diluar. Gede banget badan saya kemaren itu, sampe suka sesak kalau aktivitas dikit aja.
2)   Membuat Keputusan  Tindakan Kesehatan yang Tepat
Ny. A berkata, “ Saya yo mulai merubah semuanya mbak, makanan yang biasa beli saya mulai masak sendiri banyak sayur-sayuran yang sehat pokoknya jaga makanan lah mbak sekarang yo bobote sudah turun dari 65 jadi 60 badannya juga sudah enakan. ”
3)   Memberi Perawatan Pada Anggota Keluarga yang Sakit
Ny. A berkata,“ Kalau badan saya nggak enak saya minum obat sendiri mbak, obat warung dulu kalo nggak cocok yo baru ke dokter, disini kan ada dokter pribadinya mbak.
4)   Memodifikasi Lingkungan
Berdasarkan observasi jenis masakan yang diolah oleh Ny.A dan keluarga terlihat menu yang tersaji adalah makanan sehat yang lebih banyak bermacam sayur dan buah juga selalu tersedia di rumah.
5)   Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang ada di Masyarakat
Ny. A mengatakan “Saya selalu periksa kolesterol, gula, semuanya rutin mbak kalo nggak tiap minggu ya tiap bulan

29.   Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. A sudah memiliki 3 orang anak perempuan, Ny. A lebih meningkatkan hubungan intim dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

30.   Fungsi ekonomi
Penghasilan digunakan untuk makan, biaya sekolah anak, pengobatan anggota keluarga, listrik dan lain-lain. Memiliki tabungan walaupun hanya sedikit. 
Ny. A berkata, “ Uange buat kebutuhan sehari- hari, buat biaya sekoleh An. K, buat listrik, arisan, sama tabungan sedikit lah mba, buat beli rumah baru yang lebih nyaman dan baik.”





F.       Stress dan koping keluarga
Komponen
Tn. A
Ny. A
31.   Stressor jangka pendek
Tidak ada yang membuat stress dalam waktu dekat.
Tidak ada yang membuat stress dalam waktu dekat.
Stressor jangka panjang
Tn. A berkata, “Ya paling ini mba pengin benerin rumah biar bagus
Ny. A berkata, “Pengin benerin rumah sama ngasih pendidikan terbaik buat anak.”
32.   Kemampuan berespon terhadap situasi/stressor

Tn. A berkata, “saya kalau ada pikiran apa biasanya dzikir mba., dibawa santai saja.
Ny. S berkata, “Kalau stres ya  nonton tv, jangan dipikiri banget lah.”

33.   Strategi Koping keluarga : Konflik antara keluarga pasangan kadang terjadi. Jika ada masalah dalam keluarga selalu didiskusikan, walau diam untuk sementara waktu, Ny. A mengatakan, “ Biasanya si kalau ada apa- apa musyawarah dulu sama suami, kalau ga punya titik temu mau ga mau harus nemu.”

34.   Efektifitas koping yang digunakan
Koping keluarga cukup efektif karena dilakukan dengan musyawarah.



G.     Pemenuhan kebutuhan dasar manusia

Tn. A
Ny. A
An. S
An. L
An.K
35.   Praktik diet keluarga (nutrisi dan cairan)

Tn. A berkata, “Kalau saya ya biasa makan 3 kali sehari, nasi, sayur, lauk pauk dan buah. Minum ya sehari 3- 4 gelas, gelas blimbing
Ny. A berkata, “Saya ya sama, makan 3 kali sehari, nasi, sayur, lauk pauk dan buah, minumnya juga kayanya sama si, 3-4 gelas seharinya
Ny. A berkata, “An. S ya sama, makan 3 kali sehari, nasi, lauk pauk dan buah, cuman kalau sayur ga begitu suka, kalau makan sama sayur ga mau, minumnya air putihnya banyak dia, minum susu juga kadang sehari sampai tiga kali
Ny. A berkata, “An. L ya sama, makan 3 kali sehari, nasi, lauk pauk dan buah, cuman kalau sayur ga begitu suka, kalau makan sama sayur ga mau, minumnya air putihnya banyak dia, minum susu juga kadang sehari sampai tiga kali
Ny. A berkata, “Kalau An. K itu minum susu formula juga, jadi kalau ditinggal ibunya kerja gini saya pake susu formula, ya 90 ml itu mba kira2 kalau pake formula. Selebihnya makan nasi, sayur lauk pauk dan buah. Minumnya juga lumayan banyak
36.   Istirahat dan tidur keluarga

Tn. A berkata, “Saya itu biasanya tidur jam10 nan mba, nanti bangunnya jam 4 pagi nemenin istri bangun


Ny. A berkata, “Nek ibu tidur malam seringnya jam 10 mbak, buat jaga kondisi juga trus bangune jam 4 pagi.”
Ny.A berkata, “An.S itu tidurnya teratur mbak jam 9 paling sudah tidur.”
Ny. A berkata, “ An. L itu tidure lumayan malem mbak, sekitar jam 11an baru tidur, ngerjain tugas sekolahnya dulu katanya.”
Ny. A berkata, “An. K paling jam setengah 8 atau jam setengah 9 malem sudah tidur mbak. Siangnya juga tidur dia.
37.   Olah raga/mobilisasi

Tn. A berkata, “kalau saya paling ikut jalan cepat di kodam sana mbak.”
Ny. A berkata, “kalau saya disini kadang yo senam mbak atau ikut jalan cepat di kodam.”
Ny.A berkata, “An.S ini jarang sekali olahraga mbak, susah disuruh olahraga tapi yo badannya gak pernah sakit.”
Ny. A berkata,” An.L mungkin seminggu sekali olahraga di sekolah ya.”
Ny. A berkata, “An.K ga pernah olahraga la mba,kan bayi.”
38.   Eliminasi

Tn. A berkata, “ saya nggak ada masalah untuk buang air mbak, biasa saja semuanya.
Ny. A berkata, “Kalau saya BAB dua hari sekali yo normal-normal saja mbak.”
Ny A berkata, “An.S kelihatannya normal saja kok mbak BAB dan BAKnya.”
Ny. A berkata, “Kalau sama anak- anak saya kayaknya sehari sekali BAB.”
Ny. A berkata, “Kalau An.K ini sering ngompol mbak, makanya saya pakein pempers dirumah kalo pas mau tidur, BABnya biasa saja kok kayake.”
39.   Personal hygiene

Ny. A berkata, “ semua anggota keluarga mandi 2 kali sehari, keramas minimal 2 hari sekali, gosok gigi 2 kali sehari pas mandi kecuali An. K.
Ny. A berkata, “ semua anggota keluarga mandi 2 kali sehari, keramas minimal 2 hari sekali, gosok gigi 2 kali sehari pas mandi kecuali An. K.
Ny. A berkata, “ semua anggota keluarga mandi 2 kali sehari, keramas minimal 2 hari sekali, gosok gigi 2 kali sehari pas mandi kecuali An. K.
Ny. A berkata, “ semua anggota keluarga mandi 2 kali sehari, keramas minimal 2 hari sekali, gosok gigi 2 kali sehari pas mandi kecuali An. K.
Ny. A berkata, “ An.K ini mandi bisa 3 kali atau 4 kali sehari mbak, pokoknya kalo abis keluar trus masuk rumah pasti aku mandiin lagi, tapi gosok giginya ini nggak mau sama sekali.”

H.      Pengkajian psikiatrik
1.       Konsep diri
Pengkajian Psikiatrik
An.K
Gambaran Diri

Identitas Diri

Ideal Diri

Peran

Harga Diri


2.       Status kesehatan mental
Ny. A mengatakan, “Tidak ada anggota keluarga yang tinggal satu rumah mengalami gangguan mental.
3.       Pengkajian resiko
Dari pengkajian di keluarga Tn, A tidak ditemukan data yang mengarah resiko terjadinya gangguan jiwa.

I.        Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang dihadapi
Ny. A berkata, “Apa ya mba, harapannya si ya keluarga makin sehat, bisa ngrawat diri, bisa nambah pengetahuan tentang kesehatan untuk meingkatkan kesehatan keluarga gitu mba, jadi anggota keluarga tambah sehat, gak ada yang resiko sakit kayak An.K.”

J.        Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
Nama anggota yang diperiksa
Tn. A
Ny. A
An. S
An. L
An.K
Kepala
Rambut bersih, lurus, tidak ada ketombe, rambut berwarna hitam ,tidak ada lesi.
Rambut bersih, tidak ada ketombe, rambut berwarna hitam pendek, tidak ada lesi.
Rambut bersih, tidak ada ketombe, rambut berwarna hitam pendek, tidak ada lesi.
Pertumbuhan rambut merata, rambut berwarna hitam pendek, tidak ada lesi.
Pertumbuhan rambut merata, rambut berwarna hitam pendek, tidak ada lesi.
Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
Hidung
Bersih, tidak ada pengeluaran, tidak ada lesi, tidak ada napas cuping hidung.
Bersih, tidak ada pengeluaran, tidak ada lesi, tidak ada napas cuping hidung.
Bersih, tidak ada pengeluaran, tidak ada lesi, tidak ada napas cuping hidung.
Bersih, ada sedikit pengeluaran, tidak ada lesi, tidak ada napas cuping hidung.
Bersih, ada sedikit pengeluaran, tidak ada lesi, tidak ada napas cuping hidung.
Telinga
Simetris, tidak ada lesi,  bersih, tidak ada pengeluaran cairan, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Simetris, tidak ada lesi,  bersih, tidak ada pengeluaran cairan, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Simetris, tidak ada lesi,  bersih, tidak ada pengeluaran cairan, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Simetris, tidak ada lesi,  bersih, tidak ada pengeluaran cairan, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Simetris, tidak ada lesi,  bersih, tidak ada pengeluaran cairan, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Mulut
Mukosa bibir lembab, warna bibir kehitaman, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak ada caries maupun berlubang
Mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak ada caries maupun berlubang
Mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak ada caries maupun berlubang
Mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak ada caries maupun berlubang
Mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan, gigi ada caries maupun gigi kehitaman
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, tidak terdapat lesi atau jaringan parut.
Tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, tidak terdapat lesi atau jaringan parut.
Tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, tidak terdapat lesi atau jaringan parut.
Tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, tidak terdapat lesi atau jaringan parut.
Tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, tidak terdapat lesi atau jaringan parut.
Dada/paru-paru
Tidak ada retraksi dada, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, suara paru vesikuler. Jantung regular.bentuk dada simetris kanan dan kiri
Tidak ada retraksi dada, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, suara paru vesikuler. Jantung regular.bentuk dada simetris kanan dan kiri
Tidak ada retraksi dada, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, suara paru vesikuler. Jantung regular.bentuk dada simetris kanan dan kiri
Tidak ada retraksi dada, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, suara paru vesikuler. Jantung regular.bentuk dada simetris kanan dan kiri
Tidak ada retraksi dada, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, suara paru vesikuler. Jantung regular.bentuk dada simetris kanan dan kiri
Abdomen
Tidak ada lesi, tdk ada nyeri tekan, bising usus 6x/menit
Tidak ada lesi, tdk ada nyeri tekan, bising usus 7x/menit
Tidak ada lesi, tdk ada nyeri tekan, bising usus 9x/menit
Tidak ada lesi, tdk ada nyeri tekan, bising usus 9x/menit
Tidak ada lesi, tdk ada nyeri tekan, bising usus 11x/menit
Ekstremitas
Ekstremitas atas: tidak edema, tidak ada nyeri, akral hangat, capillary refill < 2 detik.
Ekstremitas bawah: tidak edema, tidak ada nyeri akral hangat, capillary refill < 2 detik.
Ekstremitas atas: tidak edema, tidak ada nyeri, akral hangat, capillary refill < 2 detik.
Ekstremitas bawah: tidak edema, tidak ada nyeri akral hangat, capillary refill < 2 detik.
Ekstremitas atas: tidak edema, tidak ada nyeri, akral hangat, capillary refill < 2 detik.
Ekstremitas bawah: tidak edema, tidak ada nyeri akral hangat, capillary refill < 2 detik.
Ekstremitas atas: tidak edema, tidak ada nyeri, akral hangat, capillary refill < 2 detik.
Ekstremitas bawah: tidak edema, tidak ada nyeri akral hangat, capillary refill < 2 detik.
Ekstremitas atas: tidak edema, tidak ada nyeri, akral hangat, capillary refill < 2 detik.
Ekstremitas bawah: tidak edema, tidak ada nyeri akral hangat, capillary refill < 2 detik.
Kulit
Bersih, warna kulit  cokelat, tidak ada lesi, turgor baik (elastis).
Bersih, warna kulit  kuning langsat, sedikit kriput, turgor baik (elastis).
Bersih, warna kulit  kuning langsat, tidak kriput, turgor baik (elastis).
Bersih, warna kulit  kuning langsat, tidak kriput, turgor baik (elastis).
Bersih, warna kulit  kuning langsat, tidak kriput, turgor baik (elastis).
Genetalia
Tidak terkaji
Tidak terkaji
Tidak terkaji
Tidak terkaji
Tidak terkaji
TTV
TD :  110/80 mmHg, RR :23 x/menit, HR : 80 x/menit

TD: 190/70 mmHg
RR : 20 x/menit, HR : 74 x/menit


RR: 24 x/menit
HR: 86 x/menit
BB/TB
65kg/ 160 cm

60kg/ 155cm
48 kg/158 cm
50 kg/ 160 cm
17 kg/ 110 cm
IMT
IMT 25,3 (gemuk)
IMT 24,9 (normal)
IMT 19,2
(normal)
IMT 19,5
(normal)




POHON MASALAH
DS :
1)    Praktek diet nutrisi dan cairan
·  Ny. A berkata, “Kalau saya ya biasa makan 3 kali sehari, nasi, sayur, lauk pauk dan buah. Minum ya sehari 3- 4 gelas, gelas blimbing
·  Ny. A berkata, “Saya ya sama, makan 3 kali sehari, nasi, sayur, lauk pauk dan buah, minumnya juga kayanya sama si, 3-4 gelas seharinya
2)    Olahraga/aktivitas
·  Ny. A berkata, “kalau saya sama istri jarang olah raga si, ga ada waktu olah raga khusus, paling bersih- bersih rumah.”
·  Ny. A berkata, “jarang olahraga mba, ya tiap hari ngajar.”
3)    Pola eliminasi
·  Ny. A berkata, “ Kalau saya itu sering BABnya keras mba, kadang 2 atau 3 hari sekali baru BAB.
·  Ny. S berkata, “Kalau saya BAB dua hari sekali tapi keras mba, ga sampai sakit banget si pas di buang.”
4)    Fungsi perawatan kesehatan
·  Ny. A berkata, “ Ya kalau saya buang air besarnya agak susah inisiatif sendiri makan pisang, tapi kadang makan pisang udah dua sampai tiga kali ko ga lancar- lancar ya mba.”
·  Ny.  S berkata, “ kalau saya BABnya udah mulai keras gitu si biasanya langsung ini mba minum obat apa itu ya yang buat BABnya lancar, iya itu obat pencahar, kaya dulcolax itu mba, jadi langsung plong keluar gitu mba.”
DO:
·  Hasil pemeriksaan abdomen Ny. A tidak ada lesi, tdk ada nyeri tekan, bising usus 6x/menit
·  Hasil pemeriksaan abdomen Ny. S tidak ada lesi, tdk ada nyeri tekan, bising usus 7x/menit
·  Pola BAB Ny. A dan Ny. S 2- 3 kali sehari dengan konsistensi sedikit keras.
Resiko konstipasi
Konstipasi
Ketidakcukupan cairan dan ativitas, kurang pengetahuan
 











 

Kejadian PKTB dapat berulang
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Diri: PKTB
Kurang pengetahuan dan dukungan sosial
DS :
1)      Fungsi perawatan kesehatan
·          Ny. A berkata, “Kalau menurut saya si gara- gara ini mba, dulu kan An. Z sakit pas baru- baru pindah ke rumah ini, dulu kasurnya spring bed tapi ga pake dipan mba, jadi langsung ke lantai, la itu mungkin yang bikin An. Z jadi sakit flek.”
·          Ny. S berkata, “ An. Z ini dulu waktu kena flek pengobatannya sampai 6 bulan mba.”
2)      Kemapuan berespon terhadap stress
·          Kalau ngrokok ini si udah hal biasa mba, stres ga stres lagi ga ngapa- ngapain suka ngrokok,hehe..biasanya satu hari satu bungkus. ”
3)      Riwayat Kesehatan
·          Ny. A berkata, “ Iya saya perokok, sejak kelas 2 SMA saya ngrokok mba sampai sekarang. Pernah batuk si gara- gara ngrokok, batuk kalau rokoknya yang hargane mahal mba.”
·          Ny. A berkata,” Pas dulu- dulu awal- awal ya dilarang, tapi makin ke sini ke sini ya biasa aja si keluarga.”
4)      Perasaan subjektif terhadap rumah
·          Ny. A berkata, “ ya rumah ini saya sadari belum sepenuhnya bagus mba, ventilasinya aja terbatas, merasa belum nyaman mba, penginnya beli yang baru lagi terus ini buat di kosin aja.”
5)      Harapan keluarga terhadap tenaga kesehatan
·          Ny. A berkata, “Apa ya mba, harapannya si ya keluarga makin sehat, bisa ngrawat diri, bisa nambah pengetahuan tentang kesehatan untuk meingkatkan kesehatan keluarga gitu mba, jadi anggota keluarga tambah sehat, ga sakit lagi kaya An Z.”
DO :
·          Penerangan listrik cukup terang, namun sinar matahari yang masuk ke dalam rumah kurang, terdapat ventilasi namun jumahnya terbatas dan terdapat atap penutup yang menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam rumah.
·          Terlihat saat wawancara Ny. A sedang merokok.
·          Hasil pemeriksaan fisik Ny. A mukosa bibir lembab, warna bibir kehitaman.
·          Terdapat 3 buah korek api dan satu bungkus rokok di atas meja.

Pohon masalah 2


RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal Pengkajian : 21 Februari 2014
A.    Data umum
1.      Nama kepala keluarga (KK) : Ny. A
2.      Alamat                                   : RT 02 RW 03 Kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik
3.      No. Telp/HP                           :
4.      Pekerjaan                                : Wiraswasta
5.      Pendidikan                             : SMA
6.      Komposisi keluarga
No.
Nama
Hubungan dengan KK
Umur
JK
Tempat tanggal lahir
Pendidikan
Pekerjaan
1.
Ny. A
Ayah
34 th
L
Semarang, 28/09/1980
SMA
Wiraswasta
2.
Ny.S
Ibu
63 th
P
Semarang, 13/06/1981
S1
Guru
3.
An. Z
Anak
5 th
L
Semarang, 29/12/2009
TK
-
4.
An. G
Anak
4 bln
L
Semarang, 14/10/2013
-
-



ANALISA DATA

TANGGAL
DATA FOKUS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
21/02/2014
DS:
1)   Fungsi perawatan kesehatan.
· Ny. S berkata, “ An. Z ini kalau makan sayur emang susah mba, kan khawatirnya dia kekurangan sayur terus kenapa- kenapa gitu, gampang sakit.”
· Ny. S berkata, “ Ya saya pernah ini mba bikin makanan bentuke lucu- lucu gitu dari sayur, apa bentuk bunga gitu, tapi tetep ga mempan mba.”
· Saat ditanya pada An. Z apakah An. Z suka nuget, bakso, atau pun jely, An. Z menjawab, “Iya, suka.”
2)   Praktek diit nutrisi dan cairan
· Ny. A berkata, “An. Z ya sama, makan 3 kali sehari, nasi, lauk pauk dan buah, cuman kalau sayur ga begitu suka, kalau makan sama sayur ga mau, minumnya air putihnya banyak dia, minum susu juga kadang sehari sampai tiga kali”
· Ny. A berkata,” Paling sayur yang mau dimakan cuma wortel, itu juga kalau dipancing- pancing wortel itu bagus buat mata, tapi sayur yang lainnya ya tetep ga mau.”
DO:
·         Pengkajian ABCD:
A: Z score, -1,28(normal)
B: Tidak terkaji
C: An. Z terlihat kurus, tinggi, konjungtiva sedikit anemis
D: An. Z tidak mau makan sayuran
·         Saat ditanya An. Z suka sayur atau tidak, An. Z menggelengkan kepala.

Resiko Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis: tidak suka memakan sayur



INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Diagnosa
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Kode
Tanggal
Intervensi
1.
Resiko Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis: tidak suka memakan sayur

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama seminggu diharapkan nutrisi An. Z seimbang dengan kriteria hasil :
1.      Z score An. Z masih dalam batas normal sesuai usia tumbuh kembang (Z score normal -2 - 2.
2.      Keluarga melaporkan An. Z tidak sakit.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 kali dalam seminggu, diharapkan intake sayuran An. Z meningkat dengan kriteria hasil:
1.      Ibu dapat membuat menu makan kesukaan An. Z sesuai dengan modifikasi yang terbuat dari sayur.
2.      An. Z mau memakan makanan olahan dari sayur.

1120











1160











Nutrition Therapy
1.    Berikan pengetahuan tentang manfaat modifikasi makanan.
2.    Berikan contoh menu makanan yang dimodifikasi dari sayur, seperti nuget dan jelly sayur.
3.    Ajarkan Ny. S tentang pembuatan nuget sayur atau Jelly sayur.
4.    Demonstrasi pembuatan jelly sayur atau nuget sayur.
Nutrition Monitoring
5.    Monitor berat badan An. Z
6.    Monitor turgor kulit dan konjungtiva An. Z.
7.    Monitor jumah sayur yang masuk ke dalam tubuh An.Z
8.    Monitor tanda- tanda vital An. Z



PRIORITAS MASALAH
No
Tanggal
Prioritas masalah
Pembenaran
Ttd/nama
1
21/02/2014
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Diri: PKTB berhubungan dengan kurang pengetahuan dan dukungan sosial

PKTB merupakan masalah kesehatan yang terjadi pada paru- paru anak. PKTB sangat dipengaruhi oleh lingkungan di sekitar anak karena bakteri mudah sekali masuk pada tubuh anak- anak. Kurangnya manajemen baik dari perilaku orang di sekitar maupun lingkungan anak dapat mempengaruhi timbulnya PKTB kembali pada anak yang memiliki riwayat PKTB. Anak memiliki resiko untuk mengalami masalah pernapasan dan masalah ini menjadi masalah yang sangat penting. (High Priority)
Safina
2
21/02/2014
Resiko Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis: tidak suka memakan sayur

Psikologis anak yang memang sedari kecil tidak memiliki sayur memungkinkan banyak kandungan vitamin yang terandung dalam sayur yang berfungsi untuk penguat daya tahan tubunya tidak dapat masuk ke dalam tubuh. Akibatnya tubuh anak akan lebih beresiko atau mudah untuk terinfeksi virus maupun bakteri. (Medium Priority)
Safina
3.
21/02/2014
Resiko Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan cairan dan ativitas, kurang pengetahuan
Pola BAB Ny. A dan Ny. S masih dalam batas normal, hanya saja konsistensi dan pola hidup untuk memperlancar pencernaan masih kurang, sehingga hanya perlu peningkatan pengetahuan untuk mencegah konstipasi.(Low priority)
Safina

RENCANA KEPERAWATAN
Nama KK : Ny. A                                                                                           Alamat : RT 02 RW 03 Kelurahan Pedalangan
Kecamatan Banyumanik

No
Diagnosa Kep.
Tujuan
Kode NIC
Tanggal
Rencana Kegiatan
Umum
Khusus
1.
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Diri: PKTB berhubungan dengan kurang pengetahuan dan dukungan sosial

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 bulan diharapkan manajemen kesehatan diri keluarga menjadi efektif dengan kriteria hasil :
1.    An. Z tidak mengalami PKTB kembali maupun infeksi saluran pernapasan yang lainnya.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam jangka waktu 3 kali dalam seminggu diharapkan  Ny. A dapat menunjukan peningkatan pengetahuan dan perilaku perawatan kesehatan yang efektif dengan kriteria hasil:  
1.      Konsumsi rokok Ny. A 5 batang dalam sehari.
2.      Pencahayaan ruangan di rumah Ny. A menjadi bertambah.
5510










4360










6480






Health Education
1.    Berikan pengetahuan tentang PKTB
2.    Berikan pengetahuan tentang tanda dan gejala PKTB
3.    Berikan pengetahuan tentang penyebab PKTB
4.    Berikan pengetahuan tentang pencegahan PKTB.
5.    Berikan pengetahuan tentang penanganan PKTB.
Behaviour Modification
6.    Berikan pengertian tentang bahaya merokok
7.    Anjurkan Ny. A untuk mengurangi konsumsi rokok
8.    Berikan alternatif aktivitas lain selain merokok,seperti memakan permen.
9.    Berikan lembar monitoring jumlah rokok yang dikonsumsi selama satu hari.
Enviromental Management
10.           Ciptakan lingkungan yang bersih dan rapi.
11.           Modifiksi ruangan agar sinar matahari yang masuk cukup.
12.           Anjurkan keluarga untuk menjaga suhu ruangan (28 0 C) agar tidak terlalu lembab.
2.
Resiko Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis: tidak suka memakan sayur

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama seminggu diharapkan nutrisi An. Z seimbang dengan kriteria hasil :
3.      Z score An. Z masih dalam batas normal sesuai usia tumbuh kembang (Z score normal -2 - 2.
4.      Keluarga melaporkan An. Z tidak sakit.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 kali dalam seminggu, diharapkan intake sayuran An. Z meningkat dengan kriteria hasil:
3.      Ibu dapat membuat menu makan kesukaan An. Z sesuai dengan modifikasi yang terbuat dari sayur.
4.      An. Z mau memakan makanan olahan dari sayur.

1120











1160











Nutrition Therapy
9.    Berikan pengetahuan tentang manfaat modifikasi makanan.
10.           Berikan contoh menu makanan yang dimodifikasi dari sayur, seperti nuget dan jelly sayur.
11.           Ajarkan Ny. S tentang pembuatan nuget sayur atau Jelly sayur.
12.           Demonstrasi pembuatan jelly sayur atau nuget sayur.
Nutrition Monitoring
13.           Monitor berat badan An. Z
14.           Monitor turgor kulit dan konjungtiva An. Z.
15.           Monitor jumah sayur yang masuk ke dalam tubuh An.Z
16.           Monitor tanda- tanda vital An. Z
3.
Resiko Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan cairan dan ativitas, kurang pengetahuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama satu minggu, diharapkan konstipasi pada Ny. A dan Ny. S dapat dihindari dengan kriteria hasil:
1.    Pola BAB Ny. A dan Ny. S normal (1-2 kali sehari) dengan konsistensi lunak.
Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali dalam satu minggu, pengetahuan Ny. A dan Ny. S tentang konstipasi, intake cairan serta aktivitas Ny. A dan Ny. S meningkat dengan kriteria hasil:
1.    Ny. A dan Ny. S mengetahui beberapa faktor yang menyebabkan konstipasi.
2.    Ny. A dan Ny. S minum 8 gelas air mineral per hari.
3.    Ny. A dan Ny. S melakukan olahraga minimal 30 menit sehari.
5510

Health Education
1.    Berikan pengetahuan tentang konstipasi.
2.    Berikan pengetahuan tentang tanda dan gejala konstipasi
3.    Berikan pengetahuan faktor penyebab konstipasi
4.    Berikan pengetahuan cara mencegah konstipasi.
Bowel Management
5.    Monitor pola BAB dan karakteristik feses Ny. S dan Ny. A
6.    Monitor makanan yang dikonsumsi Ny. A dan Ny. S
7.    Evaluasi obat- obatan yang dikonsumsi yang dapat mempengaruhi konstipasi.
8.    Monitor latihan fisik Ny. S dan Ny. A per hari
9.    Kaji bising usus Ny. S dan Ny. A
Fluid Monitoring
10.           Monitor jumlah air mineral yang masuk pada tubuh Ny. A dan Ny. S per hari.

No comments:

Post a Comment

iklan perawatan luka

iklan